Pakar Ekonomi Digital Heru Sutadi, yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute mengatakan, fenomena PHK di perusahaan startup, seperti yang terjadi di Shopee ini mengindikasikan berlanjutnya era musim dingin alias winter pada industri tersebut.
"Istilah winter untuk bisnis startup is coming. Memang sedang menggelayuti bisnis startup," ujar Heru saat dihubungi pada Senin, 19 September 2022.
Sebelum Shopee mengumumkan PHK terhadap 3 persen karyawannya atau sebanyak 187 pegawai dari total 6.232 orang yang dimiliki, perusahaan startup lainnya sudah mengumumkan terlebih dahulu, seperti Zenius, LinkAja, hingga JD.ID.
Heru menuturkan startup menghadapi beban berat di tengah kondisi ekonomi global saat ini. Perusahaan-perusahaan rintisan yang belum naik kelas menjadi unicorn atau decacorn diperkirakan menghadapi risiko gugur yang lebih tinggi.
Dalam situasi keuangan yang menantang, perusahaan mesti mengurangi fasilitas karyawan hingga memutuskan PHK. Perusahaan juga mulai merekrut karyawan baru dengan gaji yang lebih kecil ketimbang standar sebelumnya.
"Jadi yang sudah unicorn atau decacorn akan mulai IPO. Sementara yang belum, ini akan berat. Harus efisiensi atau ya mundur teratur," katanya.
Jalan terjal untuk bisnis startup, Heru melanjutkan, akan terjadi sampai dua tahun ke depan. Kendati begitu, ia tak menampik perusahaan rintisan anyar masih bakal bermunculan. Namun, perusahaan-perusahaan tersebut akan banyak berfokus pada industri 4.0. "Kalau tidak akan sulit dapat pendanaan," tuturnya.
ARRIJAL RACHMAN | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca Juga: Shopee PHK 187 Pegawai, Bos Sea Group Tak Akan Terima Gaji
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini