Sementara Dawn White, warga Inggris yang menderita gagal ginjal, mengatakan khawatir biaya energi yang melonjak akan membahayakan hidupnya. Dia tidak akan lagi mampu membayar perawatan yang menyelamatkan hidupnya. "Tanpa mesin (dialisis) lima kali seminggu selama 20 jam, saya akan mati," ujar White, 59 tahun, yang tinggal di tenggara Inggris, kepada Reuters.
Seyda Bal, di Istanbul, Turki mengatakan dia membatasi penggunaan oven hingga tiga kali sebulan untuk menghemat energi. Perempuan berusia 27 tahun itu juga mengatakan bahwa suaminya pulang-pergi ke tempat kerja dengan bus untuk menghemat bahan bakar, meskipun butuh waktu tiga kali lebih lama.
Sementara di Kota Grimsby, Inggris timur, Philip Keetley tidak menyalakan kipas angin di rumah saat Inggris mencatat rekor gelombang panas musim panas ini. Melihat rekening banknya menunjukkan bahwa dia tidak mampu. "Biaya hidup telah meningkat. Saya harus memilih antara menyalakan pendingin atau makan," tutur Keetley.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyalahkan Rusia atas meroketnya krisis energi di Eropa. Dia menuding Rusia sengaja melakukan tindak terorisme ekonomi terhadap Eropa yang merupakan importir terbesar gas Rusia.
"Rusia menggunakan teror ekonomi. Ini memberikan tekanan pada krisis harga, dengan kemiskinan, untuk melemahkan Eropa," kata Zelensky dalam konferensi industri energi di kota Stavanger, Norwegia, dikutip dari Reuters, Selasa, 30 Agustus 2022.
Baca: Eropa Krisis Energi, Rusia Malah Bakar Gas Alam Rp148 Miliar Per Hari
REUTERS | CNN