Kondisi ini pun diamini kalangan perbankan. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya belum akan menaikkan bunga simpanan berjangka atau deposito dan pinjaman dalam waktu dekat walupun bank sentral telah menaikkan suku bunga acuannya. "Kredit juga belum naik," ucap dia.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan, perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kredit. Ini karena, suku bunga bukan satu-satunya variabel untuk meningkatkan pertumbuhan kredit nasional. “BRI tetap optimistis mampu menumbuhkan kredit di kisaran 9 persen hingga 11 persen secara year-on-year," kata dia.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menambahkan, pertumbuhan kredit tetap baik pada tahun ini, terutama pada sektor-sektor yang prospektif seperti telekomunikasi dan jasa kesehatan meskipun suku bunga acuan BI naik. “Kami melihat kebijakan tersebut juga telah diantisipasi oleh pasar, sehingga kami optimis Indonesia masih berada pada tren pemulihan ekonomi,” kata Rudi.
ARRIJAL RACHMAN | BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini