Laboratorium kami melaporkan kasus melalui platform online EpiPulse (dijalankan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa) dan segera setelah itu kami menemukan bahwa kami memiliki kasus cacar monyet pertama kami".
Berkat pelaporan cepat dari kasus-kasus tidak biasa yang diidentifikasi di klinik kesehatan seksual di Portugal, Inggris, dan kemudian negara-negara Eropa lainnya, titik-titik itu dengan cepat terhubung dan dapat disimpulkan Eropa dan negara-negara lain non-endemik berhadapan dengan wabah cacar monyet yang signifikan, dalam skala yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Christian Happi, direktur Pusat Keunggulan Afrika untuk Genomik Penyakit Menular, menduga mewabahnya cacar monyet di negara-negara Barat juga kemungkinan karena vaksinasi cacar telah dihentikan setelah berhasil diberantas pada 1980.
“Selain orang-orang di Afrika Barat dan Tengah yang mungkin memiliki kekebalan terhadap cacar monyet dari paparan masa lalu. Namun, tidak memiliki vaksinasi cacar berarti tidak ada yang memiliki kekebalan terhadap cacar monyet,” tutur Happi.
Indonesia yang hingga kini belum mencatatkan kasus cacar monyet, turut meningkatkan kewaspadaan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin 25 Juli 2022 mengaktifkan sistem surveilans di seluruh pintu masuk ke wilayah Indonesia guna mencegah persebaran penyakit cacar monyet.
"Sejak muncul monkeypox (cacar monyet) di beberapa negara, Kemenkes sudah melakukan surveilans aktif di semua pintu masuk negara, terutama di bandara dan pelabuhan laut," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu kepada ANTARA.
Dalam upaya surveilans, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memeriksa setiap pelaku perjalanan yang datang dari negara-negara dengan kasus penularan cacar monyet. Petugas KKP melakukan pemeriksaan suhu tubuh serta indikasi gejala cacar monyet pada pelaku perjalanan yang datang dari negara-negara dengan kasus penularan cacar monyet.
Ia mengatakan bahwa pemerintah juga melakukan surveilans pada kelompok yang tergolong rentan terserang cacar monyet, termasuk kelompok penyuka sesama jenis. "Kami akan melakukan surveilans ketat pada kelompok ini bekerja sama dengan beberapa organisasi maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM)," katanya.
Indonesia juga mengikuti petunjuk WHO untuk meningkatkan kesadaran akan faktor risiko penularan penyakit. Mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan untuk menghindari cacar monyet dalam upaya mengurangi risiko penularan virus, juga menjadi solusi penting.
Baca juga: WHO Desak Asia Tenggara Perkuat Pengawasan Cacar Monyet dalam Populasi Berisiko
SUMBER: AL JAZEERA | ANTARA | RELIEFWEB