Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyebutkan total nilai subsidi dan kompensasi sektor energi pada tahun ini sudah mencapai Rp 502,4 triliun. Hal ini di antaranya karena pemerintah menetapkan harga dan tarif sejumlah bahan bakar. Akibatnya, Pertamina dan PLN tak bisa menjual sesuai harga pasar, pemerintah harus menyalurkan dana untuk menambal selisih harga dalam bentuk kompensasi.
Lebih jauh, Irto juga membeberkan data mayoritas atau hingga 60 persen masyarakat terkaya menikmati hampir 80 persen dari total konsumsi BBM subsidi. Sedangkan masyarakat miskin dan rentan atau 40 persen masyarakat ekonomi terbawah, hanya menikmati sekitar 20 persen.
Untuk tahap awal, uji coba pembelian Pertalite dan Solar subsidi akan diterapkan di 11 daerah. Sebelas daerah itu adalah:
- Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
- Kabupaten Agam, Sumatera Barat
- Kota Padang Panjang, Sumatera Barat
- Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
- Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- Kota Bandung, Jawa Barat
- Kota Tasikmalaya. Jawa Barat
- Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
- Kota Manado, Sulawesi Utara
- Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta
- Kota Sukabumi, Jawa Barat
Seiring dilakukan uji coba, Pertamina terus mendorong masyarakat untuk melakukan pendaftaran di daerah-daerah lain secara kontinu. Dengan begitu, kesiapan infrastruktur dan sistem dipersiapkan sekaligus untuk mengakomodir kendaraan baru yang dibeli masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, Pertamina Patra Niaga membuka pendaftaran kendaraan dan identitasnya di situs MyPertamina per 1 Juli 2022. Setelah mendaftarkan diri, pengguna akan mendapatkan QR Code yang dapat digunakan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU Pertamina.
Data pengguna yang terdaftar dan telah mendapatkan QR Code ini adalah bagian dari pencatatan penyaluran Pertalite dan Solar agar bisa lebih tepat sasaran, bisa dilihat trennya, siapa penggunanya. Adapun aplikasi MyPertamina bukan harga mati yang harus dipakai saat membeli bahan bakar di pom bensin, karena yang penting adalah konsumen mendaftar terlebih dahulu pada situs yang dibuka mulai besok, 1 Juli 2022.
Masyarakat dipersilakan mengakses situs Subsiditepat.mypertamina.id dan menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. Dokumen-dokumen itu mencakup KTP, STNK kendaraan, foto kendaraan, alamat email, dan dokumen lain sebagai pendukung.
Jika seluruh syarat telah dipenuhi, masyarakat dapat melakukan konfirmasi dengan menekan pilihan ‘daftar sekarang’. Data yang sudah didaftarkan akan diverifikasi atau dicocokkan dengan kesesuaian persyaratan. Jika semua terpenuhi maksimal tujuh hari kerja, pengguna akan dinyatakan terdaftar dan menerima QR Code melalui email atau notifikasi di website.
Sedangkan bila konsumen menerima notifikasi adanya kekurangan atau ketidakcocokan dokumen, mereka bisa mencoba kembali melakukan pengisian data kendaraan dan identitasnya sesuai dengan rekomendasi kekurangan yang ada.
Selanjutnya: Risiko salah sasaran tetap tinggi