“Dari target 4 koma sekian juta hektare, kita berhasil mencapai 17 persen dalam Reforma Agraria dan redistribusi tanah,” kata Sofyan Djalil, Menteri ATR/BPN periode 2016-2022.
Peneliti Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah, mengatakan pergantian Menteri Perdagangan tidak menjamin krisis pangan selesai jika akar masalahmua tidak diurus.
“Pergantian Mendag tidak menjadi jaminan selesainya masalah minyak goreng selama permasalahan utamanya tidak diselesaikan. Permasalahan utamanya adalah eksekusi kebijakan di lapangan dan tidak kalah dengan mafia pangan,” kata Rusli Abdullah saat dihubungi Tempo, 15 Juni 2022.
Ia mengatakan Mendag Zulkifli Hasan mempunyai pekerjaan rumah untuk memastikan pasokan minyak goreng aman dan harga terjangkau yang dijanjikan oleh pemerintah, yakni Rp 14 ribu per liter.
Mendag, kata Rusli, harus memastikan pasokan barang atau pangan khususnya impor, agar terjangkau di tengah shortage pasokan global (gandum) akibat konflik Rusia-Ukraina dan permintaan yang meningkat akibat recovery pasca covid-19.
“Ibarat main bola, pergantian pemain adalah suatu hal yang terjadi. Tujuannya untuk merefresh tim agar kinerja/stamina kesebelasan semakin baik,” kata dia.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adinegara mengatakan Menteri ATR/BPN yang baru memiliki sederet pekerjaan rumah yang belum dituntaskan Sofyan Djalil.
“Evaluasi dan perbaikan mekanisme reforma agraria, pemberantasan mafia tanah, dan penyelesaian sengketa tanah di berbagai daerah baik antara pemerintah-masyarakat maupun antara swasta-masyarakat," ujar Bhima saat dihubungi pada Rabu, 15 Juni 2022, sebelum pelantikan Hadi Tjahjanto.
Pertaruhan Kepercayaan Publik Era Jokowi