Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mafia Minyak Goreng, Segilintir Untung Satu Negara Buntung

image-gnews
(dari kiri) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana; Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor; General Manager PT Musim Mas, Togar Sitanggang; dan Senior Manager Corporate Affairs PT Permata Hijau Group, Stanley MA. Dok. Kejagung
(dari kiri) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana; Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor; General Manager PT Musim Mas, Togar Sitanggang; dan Senior Manager Corporate Affairs PT Permata Hijau Group, Stanley MA. Dok. Kejagung
Iklan

Ketiga tersangka dari perusahaan ini diduga berkomunikasi secara intens dengan Indrasari untuk mendapatkan izin ekspor. Sebabnya, pada akhir Januari lalu, Menteri Perdagangan mewajibkan pengusaha memenuhi kewajiban domestic market obligation (DMO). Setiap perusahaan sawit yang akan mengekspor harus memenuhi ketentuan DMO 20 persen sebelum mendapatkan izin tersebut.

Sejumlah perusahaan diduga mendapatkan izin, meski tidak memenuhi syarat DMO. Inilah yang disinyalir menjadi akar penyebab stok minyak goreng di dalam negeri langka dan harganya meroket sampai nyaris dua kali lipat.

Said menjelaskan tingginya harga minyak goreng dalam beberapa waktu belakangan menambah beban para buruh di tengah perolehan upah yang stagnan. Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, buruh tidak menikmati kenaikan upah. Padahal pada saat yang sama, laju inflasi terus terkerek dan harga-harga kebutuhan pokok melejit.

Walhasil, situasi ini menyebabkan daya beli buruh merosot sampai 30 persen. Dalam pertemuan dengan Kementerian Perdagangan pada Maret lalu, Said mengaku bahwa serikat buruh telah mendesak pemerintah membongkar mafia minyak goreng yang berpotensi merugikan negara dan rakyat.  

“Karena setiap mau puasa, ada gejolak harga, selalu terjadi ada mafia. Kementerian Perdagangan tidak ada kemampuan mengantisipasinya,” kata Said.

Sekretaris Jenderal Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto mengatakan mafia telah mencoreng promosi perdagangan minyak kelapa sawit di Indonesia. Apalagi mafia ini melibatkan tiga perusahaan strategis yang menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil—sebuah lembaga sertifikasi minyak sawit berkelanjutan dunia.

“Mereka memiliki kekuatan dan dapat menciptakan instabilitas politik, ekonomi, keamanan,” ujar Darto.

Adapun SPKS melihat kemunculan mafia minyak sawit tak terlepas dari struktur pasar yang cenderung dikuasai segelintir perusahaan. Kartelisasi ini, kata dia, seharusnya menjadi bahan evaluasi secara menyeluruh oleh pemerintah.

Di sisi lain, Darto menyoroti potensi penyaluran subsidi minyak goreng yang disinyalir berpeluang menimbulkan kerugian bagi negara. Subsidi disalurkan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS), yakni badan layanan umum yang dimandatkan mengelola dana perkebunan kelapa sawit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Subsidi ini diterapkan selama kebijakan DMO berlangsung. Pada periode tersebut, BPDPKS menyalurkan subsidi sebesar Rp 11,2 triliun, dengan dua tahap pembayaran. Tahap pertama Rp 3,6 triliun dan tahap kedua Rp 7,6 triliun. Namun, penerima subsidinya ditunjuk oleh Kementerian Perdagangan.

Dia menduga, pemberian subsidi berkaitan dengan peran  konglomerat sawit yang duduk sebagai komite pengarah di BPDP-KS. Tak hanya itu, Dirjen Perdagangan Luar Negeri yang telah ditetapkan sebagai tersangka juga menduduki posisi Dewan Pengawas BPDPKS.

“Komite pengarah sangat sentral dalam pemberian subsidi dan konglomerat sawit duduk di sana. Ada conflict of interest,” ucapnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

13 hari lalu

Serapan Biodiesel Sesuai Target
Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.


Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

14 hari lalu

Gerai Super Indo. superindo.co.id
Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.


GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

14 hari lalu

Ketua Umum Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Eddy Martono. Tempo/Amelia Rahima Sari.
GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.


May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

14 hari lalu

Ilustrasi demo buruh. TEMPO/Subekti
May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

KSBSI mengimbau seluruh anggota dan korwil se-Indonesia untuk turun aksi dalam peringatan May Day 2024. Tahun ini, KSBI menuntut 6 poin, apa saja itu?


May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

18 hari lalu

Presiden Partai Buruh Said Iqbal berorasi di hari pertama kampanye dalam aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 28 November 2023. Seluruh serikat pekerja terus mengawal tuntutan kenaikan upah buruh sebesar 15 persen yang akan ditandatangani oleh Pj Gubernur Jawa Barat hari ini. Buruh juga melakukan aksi unjuk rasa dan mogok kerja selama 3 hari sampai 30 November 2023. TEMPO/Prima mulia
May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

Aksi May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

18 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

21 hari lalu

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, usai rapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

30 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

34 hari lalu

Sejumlah personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif Raider 641/Beruang Hitam berpatroli di Perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Pada patroli yang dilakukan di sayap kiri dan kanan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut Satgas Pamtas menemukan banyak pagar pembatas antara wilayah Indonesia dan Malaysia dalam kondisi rusak serta lima jalan tikus baru yang diduga menjadi jalur penyelundupan barang dari negeri jiran secara ilegal. ANTARA
Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.


Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

39 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027