Dibela Perdana Menteri Swedia
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengutuk kerusuhan yang melanda beberapa kota menyusul demonstrasi anti-Muslim dan anti-imigrasi oleh Rasmus Paludan.
“Saya akan membuatnya sangat jelas, mereka yang menyerang polisi Swedia, menyerang masyarakat demokratis Swedia, harus ditangkap. Pelaku harus dituntut dan menjalani hukuman di penjara,” kata Andersson kepada surat kabar Aftonbladet dalam sebuah surat.
Dia mengaku muak dengan pandangan kebencian Paludan. Namun dia menekankan pemerintah tak dapat menerima pelaku kekerasan. “Selama beberapa hari terakhir, kami menyaksikan pemandangan mengerikan di banyak kota di Swedia. Petugas polisi yang ingin merayakan Paskah bersama keluarga mereka dalam suasana damai terpaksa melindungi hukum dan kebebasan berbicara, sambil mempertaruhkan nyawa mereka, ”tambah Andersson.
Polisi memiliki bukti untuk mengasumsikan bahwa kerusuhan itu diorganisir oleh kelompok-kelompok kriminal. Andersson juga menambahkan bahwa demonstrasi tersebut diikuti oleh komunitas Muslim setempat.
Dalam pernyataan sebelumnya Magdalena Andersson membela aksi pembakaran Alquran di Swedia tersebut. Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Rusmus Paludan adalah bentuk kebebasan berekspresi. Dia juga menekankan bahwa kekerasan tidak sepatutnya dilakukan.
"Di Swedia, orang-orang diizinkan untuk mengekspresikan pendapat mereka, tidak peduli jika aksi tersebut sopan atau tidak sopan. Itu adalah bagian dari demokrasi," ujar Andersson.
Baca: Sosok Rasmus Paludan, Pembakar Alquran di Swedia yang Disebut Mirip Donald Trump
ALARABIYA | MIDDLE EAST MONITOR | AL JAZEERA | SPUTNIK