Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat bahwa subsidi upah memang perlu untuk dilanjutkan dan nominalnya harus lebih tinggi dari tahun 2020-2021. Setidaknya, kata dia, satu orang pekerja mendapat Rp 1,9 juta dengan asumsi satu pekerja menanggung tiga orang anggota keluarga.
"Sehingga tidak jatuh di bawah garis kemiskinan. Asumsi garis kemiskinan Rp 486.168 per kapita per bulan," kata Bhima saat dihubungi Rabu, 6 April 2022.
Kendati begitu, dia mengkritisi masalah pendataan. Sebab, ia menilai pendataan perlu terus diperbaiki, meliputi akurasi penerima dengan sinkronisasi data di BPJS ketenagakerjaan, maupun data riil perusahaan.
Selain itu, dia juga mengatakan untuk dana subsidi upah sebaiknya dicari dari windfall kenaikan penerimaan atau kondisi di mana APBN mendapatkan keuntungan yang tidak diduga sebelumnya akibat lebih tingginya harga komoditas dari yang diproyeksikan sebelumnya. Serta dana dari realokasi proyek strategis nasional.
Sementara itu, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah berpesan agar subsidi gaji ini bisa tepat sasaran. Apalagi saat ini kecenderungan harga barang kebutuhan pokok mulai naik.
Untuk masyarakat menengah atas, menurut Piter, mungkin tidak terlalu berdampak. Tapi bagi kelompok masyarakat bawah, termasuk para pekerja dengan gaji di bawah Rp 3 jt per bulan, kenaikan harga-harga ini menggerus daya beli. Sedangkan upaya perusahaan menaikkan gaji juga tidak juga mudah karena banyak perusahaan belum pulih.
Ia juga yakin bantuan subsidi upah tak terlalu menambah beban bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. "Pemerintah bisa melakukan refocusing dan realokasi anggaran dalam APBN," kata Piter. Selain itu, pemerintah sudah mempersiapkan dana dan tidak mengganggu program-program strategis yang lain.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS
Baca: Jokowi Sentil 2 Menteri karena Tak Jelaskan Minyak Goreng dan Pertamax ke Rakyat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.