Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilah Pilih Vaksin, Animo Vaksinasi Booster di Jakarta Rendah

image-gnews
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 penguat (booster) atau dosis ketiga kepada warga di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Menteng Anno 1955, Jakarta, Jumat, 11 Februari 2022. Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 7 Februari pukul 18.00 WIB, jumlah warga yang sudah menerima booster baru 5.679.434 orang. Sedangkan target total keseluruhan warga yang mendapatkan booster berjumlah sebanyak 208.265.720 orang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 penguat (booster) atau dosis ketiga kepada warga di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Menteng Anno 1955, Jakarta, Jumat, 11 Februari 2022. Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 7 Februari pukul 18.00 WIB, jumlah warga yang sudah menerima booster baru 5.679.434 orang. Sedangkan target total keseluruhan warga yang mendapatkan booster berjumlah sebanyak 208.265.720 orang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, total penerima dosis ketiga di Jakarta hingga per 10 Maret berjumlah 1.576.169 orang. Sementara vaksin dosis pertama berjumlah 14.418.665 orang dengan proporsi 70 persen warga ber-KTP DKI Jakarta dan 30 persen non-KTP Jakarta.

Penerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua berjumlah 10.456.523 orang dengan 72,9 persen adalah warga KTP DKI Jakarta dan 27,1 warga non-KTP DKI.

Sejumlah warga yang diwawancarai Tempo membeberkan alasan yang berbeda kenapa mereka enggan mengambil vaksin booster.

Seorang warga Pasar Rebo bernama Ganang enggan suntik vaksinasi dosis ketiga dengan berdalih telah menjaga kesehatan cukup untuk mencegah penularan Covid-19. Dia juga menduga ada unsur bisnis dalam program vaksinasi karena terlalu banyak merek vaksin yang digunakan. "Masyarakat juga sadar kalau menjaga kesehatan cukup untuk menahan virus,” kata Ganang.

Pria berusia 26 tahun itu menilai vaksin hanya menjadi syarat beraktivitas di ruang publik dan bukan untuk alasan medis.

Ardhi, warga Buaran, Jakarta Timur, juga enggan vaksinasi booster karena takut. “Saya cukup dua dosis saja dan takut kalau kebanyakan vaksin. Selebihnya saya mengandalkan protokol kesehatan yang lebih ketat,” kata pria berusia 23 tahun tersebut.

Seorang warga Depok, Dede, 26 tahun, merasa yakin vaksin pertama dan kedua cukup untuk melawan virus corona. “Saya malas disuntik lagi dan yakin dengan dua dosis vaksin, tubuh saya sudah cukup kuat dan beradaptasi terhadap virus,” kata atlet trail running itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya efektivitas vaksinasi melawan Omicron cenderung tiga dosis...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

1 hari lalu

Flu Singapura.
Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

10 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

23 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

54 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.


Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.  ANTARA /Aprillio Akbar
Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.


Ogah Berhenti saat Lampu Merah, Anak Diplomat Israel Sengaja Tabrak Polisi di AS

3 Februari 2024

Avraham Gil. cbsnews.com
Ogah Berhenti saat Lampu Merah, Anak Diplomat Israel Sengaja Tabrak Polisi di AS

Avraham Gil, 19 tahun, putra Konsul Administrasi Konsulat Israel Eli Gil di Miami, ditangkap dan kemudian dibebaskan karena alasan imunitas.


Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Ilustrasi Covid-19.
Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO


Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Ilustrasi tes usap atau swab antigen Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.


JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

Epidemiolog dr. Dicky Budiman (Dokumen pribadi)
JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.