Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancang-ancang Indonesia Menuju Endemi Covid-19

image-gnews
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Rapat tersebut membahas evaluasi penanganan pandemi Covid-19 dan strategi mitigasi gelombang ketiga melalui ketersediaan obat, alat kesehatan, vaksin, dan tenaga medis, serta keterjangkauan akses testing dan tracing bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Rapat tersebut membahas evaluasi penanganan pandemi Covid-19 dan strategi mitigasi gelombang ketiga melalui ketersediaan obat, alat kesehatan, vaksin, dan tenaga medis, serta keterjangkauan akses testing dan tracing bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah pejabat negara beberapa kali menyampaikan persiapan untuk menetapkan status Covid-19 di tanah air dari pandemi menjadi endemi. Meski demikian, Kementerian Kesehatan menyebut sejauh ini sebetulnya belum ada kriteria final pra-endemi yang sudah disepakati bersama, termasuk indikator di dalamnya.

"Belum, (tapi) beberapa sudah ada di dalam indikator PPKM," kata Juru bicara vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Senin, 28 Februari 2022.

Tak hanya soal kriteria final pra-endemi, Nadia yang juga Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan ini menyebut protokol atau road map menuju endemi juga masih disiapkan oleh pemerintah.

Nantinya, kata Nadia, kriteria pra-endemi ini kemungkinan hanya akan berbentuk petunjuk teknis penetapan indikator. "Bisa dalam bentuk regulasi," kata dia.

Ia telah mengetahui arahan Presiden Joko Widodo soal rencana penetapan status endemi ini. Salah satunya agar pertimbangan sains dan kesehatan harus berimbang dengan pertimbangan sosial, budaya, dan ekonomi, dalam penetapan.

Menurut Nadia, upaya menyeimbangkan semua aspek ini tentu akan dikonsultasikan dengan para ahli epidemiolog. "Mencari keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan kesehatan, sehingga balance," kata dia.

Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Sementara, endemi adalah penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu geografi masyarakat.

Terakhir, rencana Indonesia dari pandemi menuju endemi disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi. “Kami sudah siapkan protokolnya,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual pada Minggu, 27 Februari 2022.

Jokowi, kata dia, meminta rencana penetapan status endemi ini dilakukan dengan hati-hati, serta pertimbangan sains dan kesehatan, digunakan secara berimbang dengan sosial, budaya dan ekonomi.

“Kami memahami bahwa tidak bisa hanya pertimbangan kesehatan atau saintifik saja yang digunakan, dan itu juga yang terjadi di negara-negara lain,” kata Budi.

Sebelumnya pada 21 Desember, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan juga telah menyinggung rencana menuju endemi ini. Ia menyebut beberapa negara sudah melakukan pelonggaran untuk transisi ke endemi seperti Inggris, Denmark, hingga Singapura.

Akan tetapi, Luhut memastikan Indonesia tidak langsung mengikuti kebijakan ketiga negara ini. "Kita tidaklah perlu latah, ikut-ikutan seperti negara tersebut," kata dia.

Luhut menyebut pemerintah menggunakan pra-kondisi endemi sebagai pijakan dengan menggunakan beberapa indikator.

Pertama yaitu tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi. Kedua, tingkat kasus yang rendah berdasarkan indikator Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ketiga, kapasitas respons fasilitas kesehatan yang memadai maupun menggunakan surveillance aktif.

Selain itu, kata Luhut, pra-kondisi ini juga harus terjadi dalam rentang waktu yang cukup panjang dan sudah stabil ataupun konsisten. "Usulan konsep, kriteria, dan indikator pandemi ke endemi dari waktu ke waktu masih akan terus disempurnakan dengan para pakar dan ahli dibidangnya," kata dia.

Lima Pra-Kondisi Endemi

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Kepala Satgas Covid-19 Suharyanto menyebut Indonesia tidak mungkin akan terus berhadapan dengan pandemi. "Sehingga sudah mulai memikirkan transisi bertahap menuju endemi, kapan waktunya? ya tergantung kasus-kasus ke depan seperti apa," kata dia.

Suharyanto lalu memaparkan lima kriteria yang sementara ini digunakan untuk pra-kondisi endemi. Tapi, Suharyanto mencatat kelima kriteria ini masih disempurnakan dengan para pakar. Berikut rinciannya:

1. Kekebalan Masyarakat Tinggi
- kekebalan masyarakat harus sudah memadai (baik dari vaksinasi maupun dari infeksi)
- vaksinasi harus dilakukan secepat-cepatnya dan seluas-luasnya untuk pemberian booster

2. Tingkat Kasus Rendah-Berbasiskan Indikator PPKM
- level transmisi komunitas
- kapasitas respon sistem kesehatan
- cakupan vaksinasi umum, booster, dan lansia

3. Kapasitas Respon Memadai
- memastikan sistem pelayanan kesehatan terutama RS tidak lagi terbebani
- pelayanan kesehatan primer (puskesmas) harus diperkuat

4. Surveillance Aktif
- Meningkatkan active case finding maupun tes epidemiologi
- penguatan surveillance, termasuk surveillance genomic karena endemi tidak berarti berhentinya mutasi virus

5. Terjadi Secara Merata dan Konsisten
- prakondisi nomor 1 sampai 4 terjadi dengan distribusi yang merata di wilayah yang luas
- prakondisi terjadi dalam waktu yang cukup panjang, sudah stabil atau konsisten.

Senada dengan Nadia, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri, Syafrizal, menyebut indikator sementara untuk menuju endemi ini memang masih disusun oleh pemerintah. Indikator digodok bersama oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Maritim, dan Kementerian Koordinator Ekonomi.

"Kemendagri akan men-support sepenuhnya keputusan yang diambil oleh presiden," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

2 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui di Bandara VVIP IKN pada Selasa, 7 Mei 2024. Luhut datang ke IKN hari ini untuk membahas penyelesaian permasalahan lahan di IKN yang belum clear bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. TEMPO/Riri Rahayu
Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.


Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.


Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.


Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

11 jam lalu

Gloria Natapradja Hamel saat diizinkan bergabung bersama anggota Paskibraka di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2016. Gloria merupakan wakil dari daerah Jawa Barat. TEMPO/Subekti.
Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

11 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

13 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 12 November 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.


Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

13 jam lalu

Karyawan menata sepatu produk Bata pada rak toko di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.


Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

22 jam lalu

Ilustrasi Logo Tesla. REUTERS/Dado Ruvic
Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.


Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

1 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi


Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.