Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancang-ancang Indonesia Menuju Endemi Covid-19

image-gnews
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Rapat tersebut membahas evaluasi penanganan pandemi Covid-19 dan strategi mitigasi gelombang ketiga melalui ketersediaan obat, alat kesehatan, vaksin, dan tenaga medis, serta keterjangkauan akses testing dan tracing bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Rapat tersebut membahas evaluasi penanganan pandemi Covid-19 dan strategi mitigasi gelombang ketiga melalui ketersediaan obat, alat kesehatan, vaksin, dan tenaga medis, serta keterjangkauan akses testing dan tracing bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak Ada Larangan WHO

Sementara itu, Senior Advisor, World Health Organization (WHO) South East Asia Regional Office, 2017-2020, Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan duduk perkara penetapan pandemi dan endemi. Tjandra mengatakan status pandemi ditetapkan dan juga dinyatakan selesai oleh WHO.

Akan tetapi frasa yang digunakan WHO bukan pandemi, melainkan Public Health Emergency of International Concern. Penjelasan ini dimuat di dalam International Helath Regulations (IHR) Tahun 2005 edisi ketiga.

WHO, kata Tjandra, membagi dunia dalam empat region. Bila saja ada penyakit yang terjadi di lebih dari 1 region, maka WHO akan menetapkan status Public Health Emergency of International Concern tersebut. "Meskipun di 4 region lagi belum ada," kata dia.

Ketentuan ini pula yang berlaku di tengah rencana beberapa negara menetapkan status endemi seperti Indonesia. Walaupun ada 10 negara yang menetapkan status endemi, tapi WHO masih akan mencabut status pandemi ketika masih terjadi di lebih dari satu region. "Karena kalau 2 region, WHO belum akan menyatakan pandemi selesai," kata dia.

Di sisi lain, masing-masing negara memiliki hak soal penetapan status endemi ini. "Sangat mungkin sekali, itu ga ada hukum sama sekali yang mengatur itu," kata Tjandra.

Tjandra menyebut tidak ada sama sekali larangan di IHR bagi masing-masing negara untuk menetapkan status endemi. "Silahkan negara-negara itu memutuskan sendiri-sendiri, itu memang yurisdiksi atau wewenang mereka," kata Tjandra.

Tjandra lalu menceritakan pencabutan status pandemi yang pernah dilakukan WHO sebelum ini yaitu pada wabah flu babi (H1N1). Saa itu, WHO menetapkan wabah ini sebagai Public Health Emergency of International Concern pada Juni 2009 dan mencabutnya pada Agustus 2009.

"Mereka (WHO) menyebutnya post-pandemic period," kata Tjandra. Tjandra sebelumnya pernah menjadi Anggota, WHO-IHR Review Commitee on the Functioning of the International Health Regulation (2005) and on Pandemic Influenza A H1N1 (2009).

Artinya, kata Tjandra, pandemi saat itu bisa dinyatakan selesai hanya dalam waktu 1 tahun beberapa bulan saja. Sementara, pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern pada 11 Maret 2020. "Belum tahu kapan selesainya," kata dia.

Dua Petunjuk Covid-19 Terkendali

Meski demikian, Tjandra menyebut beberapa petunjuk bisa digunakan untuk menyatakan apakah situasi sudah terkendali atau belum. Petunjuk pertama yaitu Positivity Rate (PR) di bawah 5 persen.

"Berlangsung cukup lama, itu mungkin bisa dibilang kondisi terkendali," kata dia. Informasi terakhir yang diterima Tjandra, Positivity Rate saat ini masih di atas 5 persen.

Laporan terakhir Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi hal tersebut. Per 26 Februari, kementerian menyatakan angka Positivity Rate masih di level 15,91 persen, walaupun sudah turun dari 25 Februari yang mencapai 17,93 persen.

Petunjuk kedua yaitu Reproduction Number (Rt) yang harus berada di bawah angka 1. Kalau Rt 1, artinya satu orang menulari ke satu orang. Kalau Rt 2, artinya satu orang menulari ke dua orang.

Informasi yang diterima Tjandra, Rt Indonesia saat ini sudah turun dari 2 minggu lalu yang menyentuh angka 2 menjadi 1,6. "Tapi masih di atas 1," kata dia.

Terakhir pada 8 Februari, juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut Rt di seluruh pulau di Indonesia sudah berada di atas angka 1, yaitu antara 1,02 sampai 1,12.

Tapi dari perkembangan yang terjadi, Tjandra menyebut sudah ada penurunan dan harus disyukuri. Walaupun, penurunan yang ada belum cukup untuk mengatakan situasi saat ini terkendali.

Oleh sebab itu, Tjandra menangkap maksud pemerintah untuk menerapkan status menuju endemi bukan dalam waktu dekat ini. "Jadi bukan sekarang, tapi kalau sudah terkendali mungkin bisa," kata dia.

Walau kedua indikator tersebut masih belum memenuhi status terkendali, Tjandra menyebut Indonesia sebetulnya sudah pernah masuk ke fase itu. Momen itu terjadi pasca gelombang varian Delta, di mana PR di bawah 5 persen dan Rt di bawah 1. "Jadi kita lihatlah perkembangannya, mudah-mudahan terus menurun," kata dia.

Ia juga mengingatkan bahwa pengalaman di beberapa negara, pelonggaran status pandemi ke endemi di beberapa negara juga dilakukan bertahap. "Diikuti evaluasi apakah tahap pertama bisa, lalu baru masuk ke tahap kedua, dan berikutnya," kata dia.

Soal beberapa negara lain yang sudah memulai status endemi, Luhut sampai Kepala Satgas Covid-19 Suharyanto telah menyebut Indonesia tidak akan segera ikut-ikutan. Siti Nadia pun menyebut kondisi suatu negara memang tidak bisa disamakan.

"Sehingga tentunya berdasarkan kajian dan situasi sendiri, kita bisa menentukan strategi terbalik, termasuk seberapa kuat ketahanan kesehatan kita," kata Nadia.

Baca: Kasus Covid-19 Disebut Mulai Turun, Kemenkes: Menuju Era Endemi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

10 jam lalu

Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun. YouTube/Richard Lee
Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.


Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

11 jam lalu

Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya SpaceX lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. Roket Starship SpaceX, yang dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan seterusnya, menyelesaikan hampir seluruh uji penerbangan melalui ruang angkasa. REUTERS/Cheney Orr
Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

Luhut pun sempat bertanya soal keseriusan Elon Musk meluncurkan roket ke Mars dan menawarkan peluncuran roket Starship dapat dilakukan di Biak, Papua


Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) disaksikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan President of the World Water Council, Loic Fauchon (kiri) menandatangani prasasti dalam acara Balinese Water Purification Ceremony rangkaian World Water Forum ke-10 2024 di Kura-Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu 18 Mei 2024. ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum/Aprillio Akbar
Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.


Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 hari lalu

Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 28 Februari 2023. Pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri tersebut tengah memasuki tahap pematangan lahan dan ditargetkan rampung pada Juni 2024 sebagai salah satu persiapan untuk penyelenggaraan upacara bendera Hari Kemerdekaan RI di IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui di Bandara VVIP IKN pada Selasa, 7 Mei 2024. Luhut datang ke IKN hari ini untuk membahas penyelesaian permasalahan lahan di IKN yang belum clear bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. TEMPO/Riri Rahayu
Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.


Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

2 hari lalu

BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Berikut daftar rumah sakit di Jakarta Selatan yang menerima BPJS Kesehatan. Foto: Canva
Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.


Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

2 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.


Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

3 hari lalu

Tangakapan layar dari video pendek yang diunggah Menko Marves Luhut Pandjaitan usai dijenguk Menhan Prabowo Subianto di Singapura beberapa waktu lalu (Sumber: Instagram)
Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.


Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Riri Rahayu
Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.