Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]
Salah satu pemimpin Republikan di Parlemen Amerika, Kevin McCarthy, mengatakan Presiden Joe Biden bakal mendapatkan "balasan" atas apa yang terjadi di Afghanistan. Elise Stefanik, anggota parlemen dari New York, menyebut ada "darah di tangan Joe Biden". Sementara itu, Senator Marsha Blackburn mengatakan pejabat-pejabat tinggi dan Joe Biden harus mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban.
"Joe Biden, Kamala Harris, Menlu Antony Blinken, Menhan Lloyd Austin, dan Panglima Militer Mark Milley harus mengundurkan diri atau bakal menghadapi pemakzulan." ujar Blackburn soal Afghanistan.
Seandainya penarikan pasukan dan evakuasi berjalan lancar tanpa jatuh korban serta seluruh warga Amerika terangkut, Joe Biden bisa memlintir hal itu sebagai kemenangan. Ia bisa mengatakan penarikan tersebut sebagai wujud komitmen Amerika mengakhiri keberadaan Amerika di Afghanistan. Sayangnya, fakta berkata lain.
Beberapa pekan ke depan akan menjadi momen-momen sulit untuk Joe Biden. Ia harus bisa membuktikan apa yang salah dari keputusannya soal penarikan pasukan dan evakuasi di bandara Kabul. Problemnya, Joe Biden sudah kadung mengatakan bahwa kekacauan di Afghanistan tak terhindarkan di mana kontras dengan klaim ia sebelumnya.
Joe Biden sedikit beruntung bahwa Kongres mayoritas dikuasai partai asalnya, Demokrat. Namun, jika mereka ikut mempertanyakan keputusan-keputusannya, maka Joe Biden akan dalam posisi terpojok. Keterpojokan itu mungkin tak akan membawanya ke pemakzulan, tetapi akan mencederai pemerintahan ia ke depannya dan berdampak ke mid-term election.
Baca juga: Joe Biden Dapat Nilai Merah Perihal Penarikan Pasukan dari Afghanistan
ISTMAN MP | REUTERS | CNN