Penurunan kualitas beras tak bisa dihindari karena Bulog tidak memiliki infrastruktur gudang yang menunjang untuk menyimpan komoditas selama bertahun-tahun. Saat ini, kondisi gudang Bulog diklaim sangat sederhana.
Untuk menyimpan beras dalam waktu lama, perusahaan membutuhkan teknologi cocoon. Cocoon adalah metode untuk menyimpan beras dan biji-bijian dengan cara menjaga kadar karbondioksida pada titik tertentu dan meminimalisasi oksigen sehingga hama tidak mungkin hidup. Menurut Buwas, teknologi cocoon membutuhkan ongkos investasi yang sangat besar.
“Kita sedang bangun gudang yang memenuhi standar menyimpan beras. Kami simpan di selo yang ada temperaturnya sehingga aman kalau beras disimpan 3 tahun dan gabah tidak akan berubah kualitasnya,” kata Buwas.
Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya mengatakan perusahaannya akan melakukan penanganan khusus untuk beras yang mengalami penurunan mutu. “Kami lakukan reprocessing dan akan diuji lagi kualitasnya,” kata dia.
Sementara itu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyerahkan masalah sisa impor beras yang mengalami penurunan mutu kepada Bulog. Lutfi mengatakan Bulog memiliki mekanisme dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Keuangan untuk menyelesaikan persoalan itu.
“Ini adalah internal administrasi yang dikerjakan Bulog. Baiknya tanya ke direksi Bulog,” ujar Lutfi dalam konferensi pers secara virtual dengan wartawan, 19 Maret lalu.