Pada Senin, 8 Maret 2021, AHY melanjutkan gerilya dengan menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, serta mendatangi Kementerian Hukum dan HAM dan Komisi Pemilihan Umum.
Agus Harimurti dan rombongannya datang dengan membawa berkas-berkas yang membuktikan legalitas partai di bawah kepemimpinan dirinya. Mereka sekaligus ingin menunjukkan bahwa KLB Demokrat di Deli Serdang itu tidak sah lantaran tak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai safari yang dilakukan Agus memiliki tujuan jangka panjang, yaitu meredam ruang gerak Ketua Umum KLB Demokrat Moeldoko.
Adapun tujuan jangka pendeknya, Pangi melihat AHY memang membutuhkan dukungan dari tokoh-tokoh yang dianggap menjadi simbol kekuasaan atau tidak memiliki pengaruh kekuasaan namun punya legitimasi. “Langkah yang beliau lakukan bagian dari strategi itu membantu beliau memberikan masukan, pencerahan, arahan atau apa yang mesti beliau lakukan,” kata Pangi kepada Tempo, Senin, 15 Maret 2021.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berbincang dengan Jusuf Kalla saat mengunjungi kediamannya pada 14 Maret 2021. Sebelumnya DPP Partai Demokrat lewat tim kuasa hukumnya, resmi menggugat para penggerak kongres luar biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang. Istimewa
Pangi mengatakan, dengan Agus menemui Mahfud MD, JK, juga Jimly sebetulnya memperlihatkan langkah yang sederhana, tetapi bisa menohok dan memukul lawan yang menyerang partainya. Meski demikian, Pangi menilai langkah AHY belum maksimal karena belum menemui sumber kekuasaan, yaitu Presiden Jokowi.
“Nadi kekuasaan yang sebelumnya ada akan berhenti berdenyut, termasuk Moeldoko akan terhenti kalau sumber kekuasaan ditemukan. Dan sumber kekuasaan itu ada pada presiden,” ujarnya.
Menurut Pangi, Agus harus menemui Jokowi jika ingin menghentikan ruang gerak Moeldoko. Namun, Pangi memahami pertemuan belum terlaksana karena belum terbukanya jalur untuk menemui Jokowi.
“Akses belum dibuka sebagai sumber kekuasaan paling tinggi, maka dia menemui tokoh-tokoh sentral, juru kunci yang berada pada kekuasaan itu,” kata Pangi.