Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengamini data Satuan Tugas Covid-19, yang menampilkan bahwa Ibu Kota telah keluar dari zona merah penyebaran virus Corona.
"Semua ini berkat kerjasama yang baik antara pusat dengan daerah, daerah dengan daerah penyangga khususnya dengan masyarakat itu sendiri," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Rabu, 3 Maret 2021.
Wagub DKI Riza pun menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Ibu Kota sudah turun. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian bangsal isolasi pasien Covid-19 mencapai 63 persen, sedangkan tempat tidur ruang perawatan intensif atau ICU 66 persen.
Pada Januari lalu, bangsal isolasi sempat terisi 86 persen dan ICU 84 persen. Angka itu jauh di atas batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 60 persen.
Selain itu, dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus baru di Ibu Kota sebanyak 1.500-2.400 orang. Padahal sebelumya mencapai lebih dari 3.000 kasus per hari. Angka positivity rate per pekan juga terjun nyaris separuh, yaitu dari 20,4 persen menjadi 12,9 persen. Sedangkan angka kesembuhan terus meningkat menjadi 96,5 persen, dan kematian 1,6 persen.
"Jadi alhamdulillah ini semua kerja sama kita semua. Tetap waspada, hati-hati dan protokol kesehatan tetap dilaksanakan."
Baca juga : DKI Setop Suguhkan RW Zona Merah Covid-19, Ini Gantinya
Meski penularan wabah mulai menurun, menurut Ketua Gerindra DKI itu, masyarakat mesti waspada dan tetap meningkatkan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Sebabnya pemerintah sudah menemuka penyebaran virus corona varian baru B117.
"Virusnya tetap membahayakan sekalipun tidak mematikan seperti virus yang ada sekarang, namun masalahnya lebih cepat tapi kita tetap harus waspada dan hati hati," kata Wagub DKI lagi.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengingatkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria untuk tak senang dengan stasus Ibu Kota lepas dari zona merah Covid-19. Menurut dia, pemetaan zona ini menipu.