TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wilayah di Jawa dan Pulau Bali sedang menjalani pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM Jawa Bali) dalam sepekan terakhir. Namun penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia belakangan justru malah menjadi-jadi. Dalam tiga hari terakhir, jumlah kenaikan kasus Covid-19 terus mencatatkan rekor baru.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, berdalih meningkatnya kasus harian Covid-19 terjadi karena pemasukan data dari daerah yang terlambat. Keterlambatan, kata dia, terjadi karena sistem data terintegrasi yang belum dapat berjalan sempurna. "Setelah verifikasi dilakukan oleh Kemenkes maka data tersebut diumumkan oleh Satgas atas data yang berasal dari Kemenkes," kata Wiku saat dihubungi Tempo, Ahad, 17 Januari 2021.
Lonjakan angka kasus harian Covid-19 bukan main-main. Rekor penambahan kasus terbanyak awalnya terjadi pada 13 Januari 2021 dengan 11.278 kasus. Esoknya, rekor kembali pecah dengan 11.557 kasus.
Angka ini kembali dipecahkan pada 15 Januari dengan 12.818 kasus, hingga akhirnya melonjak tajam pada 16 Januari dengan 14.224 kasus. Penambahan ini didapatkan dari kisaran 70 ribuan spesimen yang diperiksa setiap harinya.
Beberapa pihak banyak menyoroti kenaikan ini. Terlebih sejak awal disebutkan pekan ini menjadi waktu waspada pemerintah karena bertepatan dengan 14 hari pasca libur panjang. Libur panjang kerap menjadi pemicu ledakan jumlah kasus harian Covid-19 sebagaimana terjadi pada beberapa libur panjang tahun lalu.
Meski menyebut lonjakan kasus ini sebagai bagian dari keterlambatan data, Wiku tak menampik bahwa angka penularan masih tinggi. "Itu juga merupakan refleksi dari tingkat penularan yang masih tinggi," tutur Wiku.
Empat hari lalu, saat kasus belum memecahkan rekor beruntun, Wiku telah mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia memang sudah memasuki pekan yang berat. Ia mengatakan per 10 Januari terjadi kenaikan sebesar 20,6 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
"Ini angka yang cukup besar. Sebelumnya juga naik, tapi cuma 7,9 persen. Hal ini dikontribusikan kasus harian yang sangat besar," kata Wiku.