Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masih Ada yang Janggal Soal Dugaan Bunuh Diri Editor Metro TV

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Raut ketidakpuasan itu terpancar dari wajah Turinah, ibu dari almarhum Editor Metro TV Yodi Prabowo. "Mendengar pernyataan polisi, saya tidak puas," kata Turinah saat ditemui di Rumahnya, Jalan Alle Raya, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Sabtu 25 Juli 2020.

Ketidakpuasan Turinah lantaran polisi sebelumnya mengumumkan bahwa kematian anaknya, Yodi Prabowo, adalah karena bunuh diri.

Turinah tak yakin anaknya bunuh diri. Menurut dia ada kejanggalan dari pengumuman polisi itu. Ia mengatakan, kalau bunuh diri, tak mungkin luka tusuk di tubuh anaknya cukup banyak, seperti luka tusuk di dada dan di leher.

Kabid Humas Polda Metro Jaya menunjukkan barang bukti gambar rekaman cctv aktivitas almarhum Yodi Prabowo saat membeli satu buah pisau pada salah satu tempat perbelanjaan di kawasan Rempoa diperlihatkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 25 Juli 2020. Kepolisian Daerah Metro Jaya menyimpulkan penyebab kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo, adalah bunuh diri. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Bukti dan Saksi

Setelah hampir dua pekan, penyebab kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo akhirnya diungkap polisi.

Polisi mengumumkan bahwa Yodi diduga kuat bunuh diri. Sebelumnya dugaan Yodi dibunuh mengemuka lantaran luka tusuk di sekujur tubuh pria tersebut.

Polisi yang membentuk tim khusus segera menelusuri kasus kematian Yodi setelah jasadnya ditemukan sekelompok anak yang bermain layangan di pinggir Tol JORR Jalan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Pusat pada Jumat, 10 Juli 2020.

Saat itu, jenazah Yodi ditemukan dalam keadaan tertelungkup. Ia terlihat masih mengenakan helm, jaket, hingga tas. Polisi yang melakukan olah TKP menyatakan seluruh barang berharga Yodi masih lengkap, bahkan sepeda motor matic-nya ditemukan warga tak jauh dari lokasi jenazah, lengkap dengan kunci yang masih tergantung.

Melihat hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menyatakan kemungkinan Yodi tewas karena dirampok sangat kecil. "Barang pribadi si korban tidak hilang, berarti mengerucut dong, bukan yang namanya perampokan, bukan begal," kata Yusri.

Temuan lain dari olah TKP itu adalah sebilah pisau yang ditemukan di balik jenazah Yodi yang tertelungkup. Pisau dapur sepanjang 30 sentimeter itu yang diduga digunakan untuk menikam dada dan leher Yodi. Anjing pelacak sempat mengendus asal pisau ini. Mereka membawa polisi ke sebuah warung dekat Danau Casavio.

Pemilik warung Amir Mahmud sempat kebingungan lantaran polisi dan wartawan banyak yang bertanya kepadanya soal kematian Yodi.

Keluarga Amir Mahmud kini lega dengan pengungkapan kasus bunuh diri Yodi. "Keluarga cukup lega, karena sempat disibukkan polisi dan media," ujar Syahril Sidik, putra kedua Amir.

Polisi amat yakin dengan kesimpulan bahwa Yodi melakukan bunuh diri. Keyakinan polisi itu didukung bukti-bukti yang mereka temukan di tempat kejadian perkara atau TKP dan saksi-saksi.

Barang bukti itu antara lain, beberapa helai rambut dan cipratan darah di tembok yang membatasi jalan tol dengan perkampungan. Seluruh temuan itu kemudian dibawa ke Puslabfor Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut.

Selain cipratan darah di tembok, tim penyidik tak menemukan ceceran darah dari lokasi motor Yodi terpakir hingga lokasi jenazah tergeletak. Sehingga dapat dipastikan TKP pembunuhan Yodi adalah lokasi mayat tergeletak.

Polisi juga mengambil 2 rekaman CCTV di sekitar lokasi. Namun kedua rekaman itu tak banyak membantu, karena posisi kamera yang tak menyorot langsung ke lokasi dan kualitas gambar yang sangat gelap. Polisi pun membawa rekaman tersebut ke Puslabfor Mabes Polri untuk diperiksa lebih mendalam.

Polisi telah memeriksa 34 saksi dalam kasus ini. Di antaranya adalah teman kantor Yodi, orangtua, hingga sang kekasih, Suci Fitria.

Dari hasil pemeriksaan itu, polisi sempat mendapat keganjilan dari keterangan Suci. Sebab, ia kerap memberikan keterangan berbeda. Polisi pun akhirnya melakukan pemeriksaan ulang kepada Suci.

Dari hasil pemeriksaan 34 saksi dan kekasihnya, terungkap bahwa Yodi memang sedang memiliki masalah. Dengan sang kekasih, Yodi memiliki permasalahan asmara antara dia, Suci, dan seseorang berinisial L. Dalam konflik tersebut, Yodi kerap mengungkapkan keinginannya bunuh diri.

Selain itu, kepada pacarnya Yodi mengaku sering mendengar bisikan. Ia juga berhalusinasi melihat hantu.

Di tengah pemeriksaan saksi, hasil otopsi terhadap jenazah Yodi rampung. Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Arif Wahyono mengatakan Yodi tewas karena 2 luka tusukan, yakni di bagian dada dan tenggorokan. Ia tewas diperkirakan pada Selasa, 7 Juli 2020 atau 3 hari sebelum jenazah ditemukan warga.

Pada bagian dada, Arif mengatakan terdapat 4 luka tusukan di tubuh Yodi. Tusukan 1 hingga 3 terbilang dangkal karena hanya sedalam 2 sentimeter. Sedangkan pada tusukan ke-4, Arif mengatakan lebih dalam hingga menembus jaringan paru.

Untuk bagian leher terdapat 2 luka tusukan, 1 berupa luka dangkal, dan 1 merobek tenggorokan. Luka ini yang ditengarai menjadi penyebab Yodi tewas. "Luka di leher memutus tenggorokan, tapi tidak mengenai pembuluh darah arteri," kata Arief.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.


Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

3 hari lalu

Tempo Explain: Tanda Tanya di Balik Kematian Brigadir Ridhal Ali
Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan


Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

3 hari lalu

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers May Day di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA


Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya


Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.


Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

4 hari lalu

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers May Day di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.


Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

4 hari lalu

Pemilik rumah Indra Pratama yang menjadi lokasi tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.


Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

4 hari lalu

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Michael Irwan Thamsil. ANTARA/HO-Humas Polda Sulut
Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.


Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

5 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.


IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

5 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.