TEMPO.CO, Jakarta -Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta Tahun 2020 babak belur sebagai dampak pandemi Corona alias wabah Covid-19. Hal tersebut bisa dilihat dari anjloknya pemasukan. Juga penanaman modal pada Triwulan I 2020.
Realisasi penanaman modal di DKI Jakarta untuk Triwulan I tahun ini, periode Januari-Maret, mencapai Rp 20,1 triliun. Angka ini kurang dari 20 persen dari target realisasi investasi 2020 sebesar Rp 110 triliun.
"Triwulan pertama ini memang cukup berat karena adanya pandemi Corona alias Covid-19 yang berdampak pada pelemahan perekonomian dunia," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI, Benni Aguscandra, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Mei 2020.
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Misbah Hasan, Jumat, 8 Mei 2020 mengingatkan pemerintah DKI memprioritaskan anggaran menangani Covid-19 ketimbang belanja yang tak perlu, di APBD DKI.
Misbah menyoroti masih ada pengeluaran selama Januari-Mei 2020 yang tidak efektif dalam APBD DKI.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menyepakati penyesuaian struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD DKI 2020 berisi perkiraan penurunan realisasi pendapatan dan penerimaan akibat pandemi corona sebesar 53,66 persen.
"Artinya target realisasi pendapatan APBD DKI tahun 2020 yang semula mencapai 87,95 triliun, diperkirakan hanya akan mencapai Rp 47,18 triliun," kata Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020.