Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keterbatasan Intelijen Barat untuk Menguak Kondisi Kim Jong Un

image-gnews
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un berbicara dalam pertemuan Biro Politik Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK) dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 11 April 2020. Setelah berhari-hari tidak terlihat dan absen dari peringatan ulang tahun pendiri Korea Utara pada 15 April lalu, Kim Jong Un diberitakan sedang sakit keras. KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un berbicara dalam pertemuan Biro Politik Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK) dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 11 April 2020. Setelah berhari-hari tidak terlihat dan absen dari peringatan ulang tahun pendiri Korea Utara pada 15 April lalu, Kim Jong Un diberitakan sedang sakit keras. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan terbaru Presiden Donald Trump tentang keberadaan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un semakin membingungkan publik.

Pada Senin, dari Rose Garden Gedung Putih, Trump mengatakan kepada wartawan dirinya tahu kondisi kesehatan Kim Jong Un, namun kemudian mengatakan dirinya tidak bisa memberitahunya sekarang.

"Saya tidak bisa memberitahu kalian, tepatnya, ya, saya punya ide yang sangat bagus, tapi saya tidak bisa membicarakannya sekarang. Saya hanya berharap dia baik-baik saja," kata Trump ketika ditanya tentang status Kim Jong Un pada hari Senin, dikutip dari CNN, 28 April 2020.

Namun, kemudian dalam konferensi pers yang sama Presiden mengatakan kepada wartawan, "Dia tidak mengatakan apa-apa pada Sabtu lalu. Tidak ada yang tahu di mana dia berada sehingga dia jelas tidak bisa mengatakannya. Adalah berita breaking news pada Sabtu yang mengatakan tentang Kim Jong Un. Saya pikir tidak."

Presiden Korea Utara, Moon Jae-in, bersama Kim Jong Un dan Kim Yo Jong (kanan). Korea Summit Press Pool via Reuters

Sebelumnya pada 21 April CNN melaporkan Kim Jong Un dalam kondisi kritis, mengutip pejabat AS berdasarkan pemantauan intelijen. Daily NK mengatakan Kim Jong Un kritis pascaoperasi kardiovaskular pada 12 April dan dirawat di Hyangsan.

Kim Jong Un belum pernah terlihat di publik sejak 11 April, dan bahkan tidak tampil ke publik pada 15 April saat memperingati almarhum kakeknya, Kim Il Sung, sebagai hari paling penting bagi Korea Utara.

Kemudian pada hari Selasa Selasa, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa militer AS melaporkan tentang kesehatan Kim Jong Un yang memburuk, dikutip dari CNN.

Berdasarkan spekulasi ini beredar rumor Kim Jong Un sakit bahkan meninggal.

Namun, mantan Duta Besar Korea Utara untuk Inggris yang membelot ke Korea Selatan, Thae Yong-ho, menampil rumor yang beredar tentang Kim Jong Un karena hanya segelintir orang yang memiliki akses ke lingkarannya.

"Satu-satunya orang yang dapat mengkonfirmasi kondisinya yang sebenarnya mungkin adalah istri atau saudara perempuan Kim Jong Un, atau asisten dekatnya," kata Thae. "Itu rumor di mana dia sekarang, (atau) apakah dia menjalani operasi, saya tidak berpikir itu benar-benar didasarkan pada fakta," tambahnya.

Rumor kesehatan Kim Jong Un dibantah oleh Korea Selatan sendiri. Penasehat top Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam kondisi hidup dan sehat.

Moon Chung-in mengatakan tidak ada pergerakan mencurigakan terdeksi di Korea Utara, katanya pada 26 April.

Pada forum tertutup hari Minggu, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-chul, yang mengawasi keterlibatan Korea Utara, mengatakan Seoul memiliki kemampuan intelijen untuk mengatakan tidak ada indikasi sesuatu yang tidak biasa, dan memperingatkan agar hati-hati terhadap laporan yang beredar, dikutip dari Reuters.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, mengatakan pemerintah Cina tidak memiliki informasi yang bisa diberikan terkait spekulasi tentang kesehatan Kim Jong Un.

Media Korea Utara tetap diam tentang desas-desus kesehatan Kim Jong Un dan hanya menerbitkan pernyataan lama atau tidak bertanggal dari Kim, menurut Politico. Pada hari Senin, media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong Un "mengirim penghargaan" kepada para pekerja yang membangun zona wisata di wilayah Wonsan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chosun Ilbo pada 28 April melaporkan Korea Selatan dan AS mengerahkan enam pesawat pengintai untuk memata-matai Korea Utara pada hari Senin di tengah rumor bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sakit parah.

Sumber militer senior di Korea Selatan mengatakan AS mengerahkan tiga RC-12, satu E-8C Joint STARS, dan satu EO-5C Crazy Hawk.

Seoul tidak mengatakan pesawat mana yang dikerahkannya, tetapi diyakini pesawat mata-mata intelijen.

Meski demikian, Seoul menegaskan kembali bahwa mereka percaya Kim Jong Un baik-baik saja dan tidak ada gerakan tidak biasa terdeteksi di Korea Utara. Korea Selatan juga memperoleh informasi bahwa Kim Jong Un dan rombongannya pergi berkuda di Wonsan. Media pemerintah juga melaporkan bahwa Kim Jong Un mengirim surat kepada Presiden Suriah Bashar Assad, Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

38North, situs analisis tentang Korea Utara, melaporkan kereta milik Kim Jong Un terekam di kompleks Wonsan sejak setidaknya 21 April, menurut citra satelit komersial.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.


5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

Orang-orang menghadiri demonstrasi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di New York City, New York, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.


6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

Orang-orang berdemonstrasi di luar The New School University Center, ketika perkemahan Protes terus berlanjut untuk mendukung warga Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.


5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

Menu Long Tail Hotdog di Three house Cafe di Jalan Hasnudin, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah


ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

9 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

14 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi