Jenis kriminalitas lainnya yang berulang terjadi selama PSBB adalah pencurian dan perampokan minimarket. Aksi perampokan minimarket pertama terjadi di Alfamart Jalan Al Wusto, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis dini hari, 16 April 2020. Para pelaku terdiri dari empat orang, yakni YS (14), Ali Akbar (32), Ali Rudini (45) dan seorang lagi yang masih buron. Alfamart dilaporkan mengalami kerugian Rp 150 juta.
Empat hari berselang, dua pelaku pencurian susu di minimarket inisial Y dan S diamuk massa. Keduanya tertangkap basah mencuri sembilan kaleng susu di sebuah minimarket yang beralamat di Jalan Taruna Raya, Cibubur pada Senin siang, 20 April 2020.
Kepolisian Daerah Metro Jaya juga mengumumkan menangkap dua pelaku perampok spesialis minimarket yang sudah beraksi sebanyak 11 kali, yakni HSS (39) dan SN (48) pada Senin 20 April 2020. Mayoritas minimarket yang dirampok berada di Jakarta. Perampokan perdana oleh kelompok ini berlangsung pada 17 Februari 2020. Aksinya kemudian berlanjut di pertengahan Maret dan April atau saat PSBB diberlakukan di Jakarta.
Selanjutnya ialah aksi penjambretan atau pembegalan. Contohnya terjadi di dalam mikrolet M15 arah Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Ahad, 12 April 2020. Kedua pelaku AR (42) dan JN (28) merupakan narapidana yang baru keluar penjara karena asimilasi. Polisi menembak mati AR dan melumpuhkan kaki JN.
Penjambretan berikutnya terjadi di Jalan Tipar Kampung Baru, Cakung Barat pada Ahad dini hari, 19 April 2020. Tim Satuan Gerak Cepat Rajawali Polres Metro Jakarta Timur sampai harus melepaskan beberapa kali tembakan senjata laras panjang ke arah pelaku, yakni WDF (17) dan MSA (18). WDF menderita luka tembak di kaki kiri dan rusuk kiri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus (kedua kiri) dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur. (Foto: Antara)
Untuk menekan angka kriminalitas yang terus naik ini, Polda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus, seperti Satgas antibegal dan antipreman. Polisi juga sudah memetakan daerah rawan kriminalitas, modus, hingga pukul berapa biasanya para kriminal beraksi. "Itu yang menjadi skala prioritas kami, untuk patroli ditingkatkan dari tim-tim yang dibentuk," kata Yusri.
Ia mengatakan polisi akan memprioritaskan patroli pengamanan di minimarket selama PSBB. Menurut dia, minimarket kini lebih rentan menjadi sasaran pencurian dibandingkan rumah warga. "Minimarket menjadi sasaran, karena kalau rumah kan banyak orang selama PSBB ini. Warga banyak beraktivitas di rumahnya sendiri," ujar Yusri.
Tak cukup sampai di situ, polisi akan menindak tegas pelaku kejahatan selama PSBB di Jabodetabek. "Pihak kepolisian, khususnya Ditkrimum PMJ, tidak akan pernah segan melakukan tindakan tegas dan terukur (menembak)," ujar Yusri.
Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), M. Isnur menilai ada banyak faktor yang menyebabkan kriminalitas meningkat di tengah masa pandemi Corona. Salah satunya terkait kondisi ekonomi yang terdampak oleh wabah virus.
Isnur mengatakan selama pandemi Corona telah terjadi aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan atau merumahkan karyawan tanpa upah. Selain itu, menurut dia, pemerintah tidak bertanggung jawab dengan tidak memenuhi kebutuhan dasar warga saat terjadi bencana nasional dan darurat kesehatan masyarakat. “Orang dalam keadaan serba sulit, dibatasi untuk bekerja dan berusaha," kata Isnur, Selasa, 21 April 2020.
M YUSUF MANURUNG | JULNIS FIRMANSYAH | ANDITA RAHMA