TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menanggapi langkah PT Garuda Indonesia Tbk menghentikan layanannya di Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB atau Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Menurut dia, meski ada beberapa maskapai yang menghentikan layanan, ada juga yang menambah layanannya.
"Lion (Air) nambah beberapa penerbangan ke Batam, Air Asia nambah. Enggak apa apa, ini kan suatu pasar. Kami bebaskan mereka untuk melakukan," ujar dia saat ditemui di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu, 18 September 2018.
Kemarin, Airport Operation and Performance Group Head, PT Bandar udara Internasional Jawa Barat atau BIJB, Agus Sugeng Widodo mengatakan maskapai Garuda Indonesia sejak awal Agustus menghentikan layanannya di Bandara Kertajati. Langkah Garuda mengikuti Citilink yang pada akhir Juli 2019 menyetop seluruh layanan yaitu 5 rute penerbangan di Kertajati.
Akibat hengkangnya Garuda yang menyusul Citilink, jumlah penumpang yang bepergian dari Bandara Kertajati anjlok hampir seribu penumpang per hari. Rata-rata penumpang sehari saat ini antara 2.500 sampai 3 ribu orang. Sedangkan saat masih ada Citilink dan Garuda jumlah penumpang bisa mencapai 4 ribu per hari.
Budi Karya mengatakan pemerintah terus berupaya menaikkan aktivitas di Bandara Kertajati. Menurut dia, butuh waktu untuk bisa mengerek jumlah penumpang maupun minat maskapai beroperasi di bandara yang terletak di Majalengka, Jawa Barat, tersebut.
Salah satu upaya terbaru, kata dia, dengan memberikan insentif untuk penerbangan ke luar Pulau Jawa. "Berikutnya akan kami intensifkan khususnya untuk tujuan-tujuan ke luar Jawa, keluar Jawa akan dari sana," kata dia.