Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPK Usut Uang Pengembang ke Teman Ahok

image-gnews
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (tengah), Relawan teman ahok, Amelia (kiri) dan Ketua DPP PSI Nova Rini (kanan) saat peluncuran aplikasi GoAhokPSI di Jakata, 31 Maret 2016. GoAhokPSI merupakan aplikasi layanan penjemputan KTP warga Jakarta untuk mendukung Cagub/Cawagub Ahok-Heru. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (tengah), Relawan teman ahok, Amelia (kiri) dan Ketua DPP PSI Nova Rini (kanan) saat peluncuran aplikasi GoAhokPSI di Jakata, 31 Maret 2016. GoAhokPSI merupakan aplikasi layanan penjemputan KTP warga Jakarta untuk mendukung Cagub/Cawagub Ahok-Heru. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi tengah mengembangkan penyelidikan suap dari pengembang reklamasi kepada anggota parlemen Jakarta. Dari pengembangan itu, penyidik memperoleh informasi awal aliran dana untuk Teman Ahok, organisasi pendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju dalam pemilihan gubernur 2017 dari jalur nonpartai.

Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, penyelidikan atas duit tersebut penting karena berhubungan dengan izin dan suap reklamasi yang menjerat anggota DPRD Jakarta. “Kami sedang siapkan surat perintah penyelidikannya,” kata Agus dalam rapat kerja dengan Komisi Hukum DPR, Rabu 15 Juni 2016.

Pernyataan Agus itu menjawab pertanyaan anggota Komisi Hukum, Junimart Girsang. Pengacara ini mempertanyakan informasi yang ia terima bahwa ada uang Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi melalui staf khusus Gubernur Basuki, Sunny Tanuwidjaja, untuk Teman Ahok. “Saya tak tahu apakah KPK sudah memeriksa soal ini?” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Sunny kini berstatus cegah tangkal karena terekam bercakap dengan Sugianto Kusuma, bos Agung Sedayu pemilik lima pulau; dan Mohamad Sanusi, politikus Gerindra penerima suap. Percakapan diduga membicarakan kontribusi tambahan reklamasi sebesar 15 persen x luas lahan reklamasi yang bisa dijual x nilai jual obyek pajak.

Agus mengatakan penyidik mendapat informasi awal soal duit itu tahun lalu. Ketika KPK mulai memeriksa Sugianto alias Aguan, informasi aliran duit seperti yang disebutkan Junimart sempat beredar.

Aguan juga dicekal, menyusul penangkapan Sanusi. Tempo pernah bertanya kepadanya soal aliran duit itu seusai pemeriksaan pada 17 Mei. Pengusaha yang kerap disebut sebagai anggota “Naga Sembilan” itu tak menggubrisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kresna Wasedanto, pengacara Aguan, memutus saluran telepon setelah mendengar pertanyaan konfirmasi dari Tempo dan tak bisa dihubungi kembali. Sedangkan Sunny, yang diperiksa sehari setelah Aguan, menyangkal menerima uang. “Enggak ada itu,” katanya. Hingga kemarin, Sunny tak bisa dikontak kembali untuk dimintai konfirmasi ihwal pernyataan Junimart.

Adapun Singgih Widyastomo, salah satu pendiri Teman Ahok, membantah menerima Rp 30 miliar dari pengembang. Biaya operasional Teman Ahok, kata dia, diperoleh dari berjualan cendera mata. “Kami sudah jual puluhan ribu kaus, terkumpul Rp 3 miliar,” katanya. “Silakan KPK selidiki sejelas-jelasnya.”

Penerimaan uang, menurut Singgih, hanya sekali dari Hasan Nasbi, CEO Cyrus Network, sebesar Rp 500 juta pada Juni 2015. “Itu pun sudah kami kembalikan secara bertahap,” katanya.

MUHAMAD RIZKI | INDRI MAULIDAR | DEVY ERNIS

Berita lainnya:
Begini Tanggapan Ayah Mirna Setelah Menyaksikan Sidang Jessica
Profil Tito Karnavian: Memburu Tommy Soeharto hingga Azahari
Hal-hal yang Harus Diketahui Sebelum Mengunjungi Psikiater

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

7 jam lalu

Kamaruddin Muten, bakal calon bupati Belitung Timur 2024. TEMPO/Servio Maranda
Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.


Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

1 hari lalu

Adik Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju di Pilkada Belitung Timur, Rabu 15 Mei 2024. TEMPO/Servio Maranda
Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.


Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

1 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar


Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

3 hari lalu

Ketua Bappilu Nasional PPP Sandiaga Uno memberikan pernyataan pers kepada awak media di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 15 September 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.


Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

3 hari lalu

Foto kombinasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan. Tempo/Dhemas Reviyanto-Dian Triyuli Handoko
Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta


Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.


Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

5 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat mengobrol saat usai acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.


Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

5 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.


KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

6 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.


Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

8 hari lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?