“Karena saat ini masih wait and see, menunggu kondisi ekonomi ke depan seperti apa, mudah-mudahan marketnya naik lagi, karena di Januari market sempat turun drastis 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuh Fransiscus.
Lebih lanjut, Fransiscus mengakui tahun politik mempengaruhi penjualan mobil di Indonesia. “Oh iya, pastinya. Itu sudah terlihat pada Juli 2023, market itu turun. Orang wait and see dan momennya ini, sekarang (Pemilu),” ujarnya.
Baru setelah Februari, Fransiscus memprediksi, konsumen akan mulai menentukan pilihannya, ditambah lagi dengan adanya momen Ramadan dan Lebaran 2024.
Hyundai menargetkan, pada 2024 total penjualan otomotif akan tembus 1 juta serta market kendaraan listrik sekitar 30 ribu unit.
“Kami harapkan dengan banyaknya produk baru, market baru, market akan tembus 1 juta. Prediksi kami, market kendaraan listrik akan mencapai sekitar 30 ribu unit per tahun,” kata Fransiscus.
Selanjutnya: Di sisi lain raksasa otomotif asal Cina, BYD, turut meramaikan pasar mobil....