Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laporan Dugaan Penipuan Bongkar Praktik Uang Pelicin Rekrutmen Pegawai Pemkot Tangsel?

image-gnews
Bukti pembayaran oleh Nadia Nuke (32 tahun) yang ingin jadi anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan. Pembayaran total senilai Rp 36 juta sudah dilakukan pada 2021 namun dia tak kunjung direkrut, sehingga akhirnya mengadukannya sebagai penipuan pada 20 Maret 2023. (ISTIMEWA)
Bukti pembayaran oleh Nadia Nuke (32 tahun) yang ingin jadi anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan. Pembayaran total senilai Rp 36 juta sudah dilakukan pada 2021 namun dia tak kunjung direkrut, sehingga akhirnya mengadukannya sebagai penipuan pada 20 Maret 2023. (ISTIMEWA)
Iklan


Dari Pegawai Honorer sampai Kepala Dinas Terlibat? 

Apa yang dialami Alvin, mirip dengan Nadia. Dia juga mengatakan mendapat informasi bukaan calon pegawai di jajaran Pemerintah Kota Tangerang Selatan dari temannya. Bedanya, dia menyebut nama Hendra Wijaya, ASN dari Dinas Kesbangpol sebagai orang dalam yang dihubunginya.

"Saya dikenalkan teman," katanya kepada TEMPO, 17 Oktober 2023. Sedang info lowongan yang dimaksudnya adalah posisi pegawai honorer di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Di kantor dinas itu pula Alvin mengungkapkan telah bertemu Hendra. Hadir juga orang ketiga yang dikenalkan Hendra kepadanya sebagai orang kepercayaan kepala dinas. 

Terbukti, Alvin mengingat, dia dipertemukan langsung dengan Kepala Dinas Dukcapil Tangsel Dedi Budiawan untuk wawancara atas lamaran yang dia layangkan. "Hari itu 31 Juli 2023, jam satu siang."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Alvin, Dedi bertanya latar belakang akademis dan menerangkan gaji yang akan diterima pegawai honorer. Pemuda 26 tahun ini bercerita sambil memperlihatkan foto dirinya saat menjalani interviu di ruang kerja Dedi.

Alvin mengaku menjadi lebih yakin terhadap Hendra usai pertemuan itu. Termasuk saat dia diminta menyetorkan uang muka dengan alasan sudah ditunggu. 

"Waktu itu dia bilang kalau ga sekarang ada yang mau masuk," katanya, "Takut digantiin, akhirnya mau ga mau ane tf di tempat hari itu juga setelah ketemu kadis," ujarnya.

Alvin mengungkap itu semua karena mengalami ketidakjelasan justru setelah pembayaran tersebut. Dia mengaku telah mendatangi Kantor Kesbangpol Kota Tangsel untuk meminta kejelasan terhadap Hendra Wijaya namun sia - sia. 

"Saya memutuskan untuk lapor polisi dalam waktu dekat ini," ujarnya saat itu. 


Konfirmasi-konfirmasi

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dedi Budiawan tak menepis pertemuan dengan Alvin. Tapi, menurutnya, dia hanya menjelaskan tidak bisa menerima pencalonan pegawai honorer sesuai isi Surat Edaran Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan. 

"Saya hanya diperkenalkan ada yang mau lamar (pekerjaan pegawai honorer di Dinas Dukcapil), tentu saya terima seperti juga tamu lain saya tidak pernah menolak jika tidak sibuk," katanya saat dimintai konfirmasinya pada 18 Oktober 2023.

Dedi mengaku tak tahu menahu perihal transaksi uang Rp 25 juta. Terlebih, disebutkannya, Hendra dan seorang ASN lainnya dalam kronologi Alvin bukanlah pegawai di dinas yang dipimpinnya itu. 

Korban penipuan masuk kerja Alvin saat bertemu dengan Kadisdukcapil Kota Tangerang Selatan diruangannya. (Istimewa TEMPO)

"Jadi tolong jelaskan tidak ada keterlibatan Dukcapil dalam hal ini," katanya sambil membantah adanya praktik uang pelicin dalam setiap rekrutmen. 

Sementara itu, berdasarkan keterangan Sekretaris Dinas Kesbangpol Tangsel A. Yatna, Hendra benar ASN di dinas tersebut. Tapi Yatna mengaku tidak tahu menahu dugaan penipuan yang melibatkan Hendra. 

Sedangkan menurut Kapolsek Pondok Aren Komisaris Bambang Askar Sodiq, Hendra Wijaya telah dimintai keterangannya untuk tuduhan itu. "Banyak juga korbannya," kata Bambang pada 30 Oktober 2023.

Belum ada versi dari Hendra atas kronologi tuduhan dan pemeriksaan oleh kepolisian tersebut. Saat berhasil dihubungi pada 30 Oktober lalu dia menolak permohonan wawancara lewat sambungan telepon dan mengajak bertemu langsung yang belum terealiasi hingga berita ini dibuat. 

Sementara, Sekretaris Dinas Satpol PP Kota Tangerang Selatan Sapta Mulyana membenarkan adanya dugaan penipuan yang melibatkan sedikitnya tiga pegawai dari dinas itu. "Salah satu penyelesaiannya sebab akibat dan lainnya tetap kami ambil tindakan-tindakan terkait dengan indisipliner pegawai yang sudah masuk dalam ranah pidana penipuan," ujar Sapta yang ditemui 17 Oktober lalu.  

Sampai saat ini Azis dan yang lainnya masih berdinas di Satpol PP Kota Tangsel. Hal tersebut dikarenakan belum adanya kepastian hukum dari permasalahan ini, termasuk dari hasil pemeriksaan oleh Inspektorat.

CATATAN:

Artikel ini telah diubah pada Minggu 5 November 2023, pukul 19.25 WIB. Koreksi dilakukan terhadap penulisan kepolisian yang mengusut dugaan penipuan yakni Polres Metro Tangsel. Seharusnya Polres Metro Tangerang. Terima kasih.

Baca berita-berita dugaan penipuan rekrutmen pegawai Pemkot Tangsel dan isu lain di Kota Tangerang Selatan di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

14 jam lalu

Personel Satpol PP Kota Depok saat mencopot spanduk Supian Suri di sekitar Kecamatan Cilodong, Depok, Kamis, 16 Mei 2024. Foto : Istimewa
Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.


Ketua PDIP Depok Murka Spanduk Kandidat Wali Kotanya Dicopot Satpol PP

17 jam lalu

Personel Satpol PP Kota Depok saat mencopot spanduk Supian Suri di sekitar Kecamatan Cilodong, Depok, Kamis, 16 Mei 2024. Foto : Istimewa
Ketua PDIP Depok Murka Spanduk Kandidat Wali Kotanya Dicopot Satpol PP

Langkah petugas Satpol PP menurunkan spanduk Supian Suri mendapat kritik dari politikus PDIP. Supian adalah jagoan mereka di Pilkada Dpok.


ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

1 hari lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

Ketua Bawaslu mengatakan jajarannya akan mengawasi media sosial pada Pilkada 2024.


Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

1 hari lalu

Muhammad Rizky Firdaus Kuasa hukum persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum staf Kelurahan sekaligus Komite sekolah. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.


Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

Pengendara motor berinisial IZA (laki-laki, 27 tahun) tewas setelah terlibat kecelakaan di Jalan Puspitek, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).


Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

2 hari lalu

Aloysius Bernanda Gunawan, korban penipuan beasiswa di Filipina yang melaporkan Bambang Tri Cahyono ke Polres Metro Bekasi Kota. Sumber: Dokumentasi pribadi
Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.


Kasus Etik Nurul Ghufron, Dewas KPK Periksa Kasdi Subagyono hingga ASN Kementan

2 hari lalu

Ketua Majelis sidang etik Dewan Pengawas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean bersama dua anggota majelis Albertina Ho dan Syamsuddin Haris, menggelar sidang pembacaan surat putusan pelanggaran etik tanpa dihadiri tiga terperiksa pegawai Rutan KPK dari unsur Kemenkumham, di gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. Majelis sidang etik Dewas KPK, menjatuhkan sanksi berat kepada tiga terperiksa.TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Etik Nurul Ghufron, Dewas KPK Periksa Kasdi Subagyono hingga ASN Kementan

Dewas KPK memeriksa beberapa saksi juga terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam sidang etik dugaan penyalahgunaan wewenang.


Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

2 hari lalu

Wali Kota Tangerang Selatan duduk bareng bersama Mahasiswa Katolik Unpam, warga Babakan dan tokoh terkait. Mereka membahas permasalahan intoleran yang sempat viral. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.


Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

2 hari lalu

Ratusan pelajar dari 10 sekolah di Depok gelar aksi solidaritas dengan menyalakan lilin dan doa bersama di Jembatan GDC, Depok, Senin malam, 13 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

Pasca-kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang pelajar SMK di Depok, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel melalukan evaluasi.


Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

2 hari lalu

Konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.