Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menakar Efektivitas HET Beras Meredam Gejolak Harga di Pasar

image-gnews
Buruh memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu 20 September 2023. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Perum Bulog dapat mempercepat penyaluran beras untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Buruh memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu 20 September 2023. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Perum Bulog dapat mempercepat penyaluran beras untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Iklan

TEMPO.CO, JakartaOmbudsman RI dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) memiliki pendapat yang berbeda perihal efektivitas harga eceran tertinggi atau HET beras untuk menstabilkan komoditas tersebut. "Kalau tujuannya mau meredam harga beras, buktinya sekarang harga di atas HET semua," ujar anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 18 September kemarin.

Adapun HET beras medium adalah Rp 10.900 per kilogram per kilogram (wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi), Rp 11.500 (Aceh, Sumbar, Sumut, Bengkulu, Riau, Kepri, Jambi, Kep. Babel, NTT, Kalimantan), serta Rp 11.800 (Maluku dan Papua).

Sedangkan HET beras premium adalah Rp 13.900 per kilogram (wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi), Rp 14.400 (Aceh, Sumbar, Sumut, Bengkulu, Riau, Kepri, Jambi, Kep. Babel, NTT, Kalimantan), dan Rp 14.800 (Maluku dan Papua).

Sementara harga beras per 21 September 2023, dikutip dari panel harga PIHPS BI, mengalami kenaikan. Harga beras kualitas bawah I naik 0,77 persen menjadi Rp 13.150 per kilogram sedangkan beras kualitas bawah II naik 0,39 persen menjadi Rp 12.900 per kilogram. Begitu pula dengan beras kualitas medium I naik 1,06 persen menjadi Rp 14.300 per kilogram, beras kualitas medium II naik 1,08 persen menjadi Rp 14.100 per kilogram, beras kualitas super I naik 0,97 persen menjadi Rp 15.650 per kilogram, dan beras kualitas super II naik 1,01 persen menjadi Rp 15.050 per kilogram. Semua di atas HET beras yang ditetapkan pemerintah.

Yeka melanjutkan, kebijakan HET beras terbukti tidak bisa meredam harga beras yang terus melambung tinggi. Dia pun menyarankan Bapanas mencabut sementara HET beras dan menggantinya dengan HET gabah di tingkat penggilingan.

Namun, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memiliki pendapat yang berbeda. Dia menilai melonjaknya harga beras disebabkan oleh kurangnya produksi beras dan perlunya penguatan stok yang dikelola pemerintah. Dalam kondisi itu, lanjut Arief, justru HET beras semakin dibutuhkan sebagai patokan pengendalian harga.

"Apabila tidak ada HET, maka kita akan kesulitan melihat dan mengetahui harga beras itu sedang tinggi atau rendah," ujar Arief dalam keterangannya pada Selasa, 19 September 2023. 

Tanpa patokan harga, pemerintah akan kesulitan untuk mengetahui kapan mereka mesti melakukan intervensi harga beras. Intervensi yang dia maksud adalah dengan meningkatkan produksi beras, penguatan cadangan beras, serta operasi pasar.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau Sekjen DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan tampaknya justru sependapat dengan Ombudsman. Menurutnya, selama ini HET beras seolah tidak pernah berfungsi di lapangan. Sebab penjual dan pembeli di pasar, terutama pasar tradisional, lebih banyak mengacu pada kondisi ketersediaan barang dalam transaksi mereka.

"Karena mekanisme pasar akan terbentuk dengan sendirinya," kata Reynaldi pada Tempo, Kamis, 21 September 2023. Jadi, lanjut dia, HET beras itu tak melulu menjadi patokan di pasar tradisional. Karena itu HET beras tidak akan efektif untuk mencegah harga beras meroket di pasar.

Menurut Reynaldi, cara paling efektif untuk mengendalikan harga beras di pasar adalah dengan membanjiri pasar dengan beras pemerintah. Jika pasokan beras melimpah, maka secara otomatis harga beras akan terkendali. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan Khudori, dalam opininya yang terbit di Koran Tempo pada Rabu kemarin, menyebut kenaikan harga beras merupakan konsekuensi atas kenaikan harga gabah. 

HET beras menggunakan patokan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di petani sebesar Rp 5.000 per kilogram dan di penggilingan Rp 5.100 per kilogram. Sedangkan HPP gabah kering giling (GKG) di penggilingan sebesar Rp 6.200 per kilogram dan di gudang Bulog Rp 6.300 per kilogram. Saat ini, harga GKG di tingkat petani sudah di atas Rp 7.000 per kilogram, bahkan menyentuh Rp 7.400 kilogram di beberapa wilayah. Tingginya harga gabah akan secara otomatis mendorong harga beras naik.

"Ketika harga gabah sebagai bahan baku (input) naik, dengan sendirinya harga beras sebagai output produksi juga naik," ujar Khudori.

Menurut dia, HET beras akan lebih mudah dipatuhi jika harga gabah tidak berpotensi melonjak. Tapi, mematok harga gabah secara tetap, seperti penerapan HET gabah, tidak adil bagi petani. Sebab, biaya produksi petani (tenaga kerja, bibit, sewa lahan, pupuk, dan lain-lain) tidak murah dan juga sering kali tidak tetap.

Menurut Khudori, HET beras tetap dibutuhkan, Namun HET beras tidak bisa dijadikan satu-satunya mekanisme pengendali harga beras. "Dalam konteks stabilisasi harga, sejatinya HET merupakan instrumen pemerintah, bukan peranti langsung untuk mengatur pelaku usaha," beber Khudori. "Karena itu, dalam konteks stabilisasi harga beras, HET tidak berdiri sendiri." 

Dia menilai, HET adalah pelengkap berbagai instrumen stabilisasi, seperti cadangan, ekspor dan impor, serta harga dasar. HET, lanjut dia, tidak bisa diandalkan sebagai instrumen stabilisasi bila tak ada cadangan beras pemerintah yang setiap saat bisa digunakan untuk mengoreksi kegagalan pasar. 

"Agar cadangan aman, penyerapan beras domestik harus dioptimalkan," tutur dia. "Sayangnya, sekarang tak jelas kaitan antara HET dan cadangan beras ataupun instrumen lainnya."

AMELIA RAHIMA SARI | RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Jaminan Utang Kereta Cepat Diteken Pemerintah, Ekonom: Indonesia Masuk Jebakan Utang Cina


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Tak Kunjung Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp 344 Miliar, Ombudsman Surati Airlangga Hartarto

13 jam lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika saat ditemui usai konferensi pers di Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin, 30 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Pemerintah Tak Kunjung Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp 344 Miliar, Ombudsman Surati Airlangga Hartarto

Ombudsman mengirim surat ke Airlangga Hartarto lantaran pemerintah tak kunjung membayar utang rafaksi minyak goreng Rp 344 miliar kepada pengusaha.


Ombudsman Petakan Potensi Pelanggaran Administrasi ASN di Pemilu 2024

22 jam lalu

Bawaslu meminta masyarakat aktif melakukan pengawasan dan melaporkan dugaan pelanggaran aturan pemilu.
Ombudsman Petakan Potensi Pelanggaran Administrasi ASN di Pemilu 2024

Ombudsman telah memetakan berbagai potensi pelanggaran administrasi ASN di Pemilu 2024


Kasus Impor Bawang Putih, Zulhas: Rekomendasi Kementerian Pertanian Kebanyakan

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-AS dengan tema
Kasus Impor Bawang Putih, Zulhas: Rekomendasi Kementerian Pertanian Kebanyakan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut persoalan impor bawang bersumber di Kementerian Pertanian.


Harga Bahan Pangan Hari: Beras, Bawang, dan Gula Naik Lagi

2 hari lalu

Suasana Pasar Ceger, Tangerang Selatan pada Jumat, 24 Maret 2023. Pedagang mengeluhkan kenaikan harga pangan pada awal Ramadan. Tercatat harga sejumlah komoditas naik, yaitu cabai, bawang putih, kentang, telur, dan daging. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Harga Bahan Pangan Hari: Beras, Bawang, dan Gula Naik Lagi

Harga komoditas bahan pangan rata-rata mengalami kenaikan per hari ini, Kamis, 23 November 2023. Apa saja daftarnya?


Bapanas Sebut Urgensi Ketahanan Pangan di IKN Nusantara

3 hari lalu

Suasana pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 22 September 2023. Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Bapanas Sebut Urgensi Ketahanan Pangan di IKN Nusantara

Bapanas menekankan urgensi ketahanan pangan di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.


Kenaikan UMP Tidak Sebanding Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok? Ini Datanya

4 hari lalu

Sejumlah buruh berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Rabu, 21 September 2022. Mereka menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2023 sebesar 13 persen sekaligus menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan menolak Omnibus Law. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Kenaikan UMP Tidak Sebanding Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok? Ini Datanya

Kenaikan UMP dinilai terlalu rendah dan tidak sebanding dengan lonjakan harga kebutuhan pokok. Berikut datanya.


Ombudsman Minta Akses Petani Dipermudah, dari Tebus Pupuk Subsidi Pakai KTP hingga...

4 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ombudsman Minta Akses Petani Dipermudah, dari Tebus Pupuk Subsidi Pakai KTP hingga...

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika meminta Kementerian Pertanian untuk mempermudah akses pelayanan publik bagi petani.


Terkini Bisnis: Kemenpan RB Godok Sistem Gaji ASN, Kenaikan Harga Bahan Pokok

5 hari lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
Terkini Bisnis: Kemenpan RB Godok Sistem Gaji ASN, Kenaikan Harga Bahan Pokok

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis sore, 23 November 2023 dimulai dengan Kemenpan RB sedang menggodok sistem gaji ASN dan PPPK.


Ombusman Apresiasi Mentan Amran Siapkan Dana Pribadi Rp 36 M untuk Penyediaan Benih

5 hari lalu

Ombusman Apresiasi Mentan Amran Siapkan Dana Pribadi Rp 36 M untuk Penyediaan Benih

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika memberikan apresiasi tinggiatas langkah kongkret Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.


Ombudsman: Kementan Butuh Sosok Pemimpin Kuat Pada Diri Andi Amran

5 hari lalu

Ombudsman: Kementan Butuh Sosok Pemimpin Kuat Pada Diri Andi Amran

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika memberikan dukungan penuh terharap gerak cepat dan kinerja pertanian.