Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suhu Panas Ancam Pekerja Anak di Kawasan Tambang Timah

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Iklan

TEMPO.CO, Bangka BelitungSuhu dan cuaca panas yang melanda wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terutama di Pulau Bangka menjadi ancaman bagi pekerja anak-anak yang mengisi rejeki di area tambang timah

Meski begitu, cuaca panas menyengat yang tidak seperti biasanya itu sama sekali tidak mengurangi semangat anak-anak di Pulau Bangka melakukan aktivitas mencari pasir timah di tengah penambangan atau yang di Bangka Belitung dikenal dengan istilah "Ngereman".

Salah satu pekerja anak di lokasi Tambang pesisir dan perairan Baskara Bakti Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah bernama Andiva mengatakan dua bulan terakhir kegiatannya cukup menguras tenaga dan cepat lelah. Dia menyebut cuaca panas yang menjadi penyebabnya.

"Sudah lama tidak hujan. Cuaca panas. Sekarang setiap sampai rumah langsung tidur. Kalo ke tambang sekarang bawa makanan dan minuman lebih banyak. Kalau minuman habis, kita minta dengan penambang yang ada di ponton," ujar Andiva kepada Tempo, Rabu, 30 Agustus 2023. 

Dia menyebutkan jika beberapa teman-teman seusianya beberapa kali sakit sepulang dari lokasi tambang. "Biasanya pusing, muntah-muntah dan batuk. Tapi kalau sudah sembuh kita kembali lagi ke tambang untuk mencari timah," ujar dia. 

Menurut Andiva, pekerjaannya mengepul butiran pasir timah sudah dilakukan sejak kelas 1 SD setiap hari liburan atau pulang cepat dari sekolah. 

"Kalau dapat pasir timah, langsung saya jual. Uangnya sebagian diberikan kepada ibu dan sebagian buat jajan. Kalau libur seharian bisa dapat 4 sampai 5 kilogram. Setiap kilogram dijual Rp 100 ribu ke penampung. Kalau setengah hari biasanya cuma dapat satu atau dua kilogram," ujar Andiva, Senin, 21 Agustus 2023.

Andiva menuturkan dia dan teman-temannya berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB dan baru pulang sore hari atau malam hari. Tidak tentunya jadwal pulang, kata dia, karena tergantung dengan hasil timah yang didapat dan waktu kepulangan ojek kapal yang biasa ditumpangi. 

"Kalau ada yang bekerja dipinggir, kita dipinggir saja. Tapi kalau tidak, kita ke ponton ditengah laut dengan menumpang ojek kapal yang disewa penambang untuk mengantarkan alat tambang atau makanan. Tidak bayar kalau numpang ojek kapal," ujar dia.

Kondisi cuaca panas yang dihadapi para pekerja anak di tambang timah, itu sebenarnya sudah diketahui oleh para orang tua anak. Namun faktor ekonomi dan biaya keperluan sekolah anak menjadi salah satu alasan membiarkan anak-anak tetap bekerja di tambang. 

Asnah salah satunya. Perempuan berusia 55 tahun dan tinggal di Kecamatan Pangkalan Baru itu mengatakan tidak membiarkan begitu saja anaknya terkena cuaca panas saat di lokasi tambang karena sudah mempersiapkan berbagai persiapan. 

"Saya selalu menyiapkan baju lengan panjang, topi dan makanan serta minuman yang lebih. Jadi tidak terkena panas langsung. Kadang-kadang saya sisipkan juga beberapa obat-obatan dan balsem atau minyak kayu putih buat berjaga-jaga," ujar dia.

Asnah mengaku cukup khawatir dengan kondisi anaknya di lokasi tambang. Selain karena kesehatan, kata dia, ancaman resiko di sekitar lokasi tambang juga berbahaya terutama di laut. 

"Saya tahu dan sadar dengan resiko yang dihadapi. Namun apa daya kondisi kami memaksakan untuk itu. Terlebih suami yang sudah tua dan mulai sakit-sakitan tidak memungkinkan mencari nafkah lagi. Bagi saya, anak-anak harus tetap sekolah meski mereka bekerja. Paling tidak sampai tamat SMA. Tidak boleh putus sekolah dan memilih bekerja," ujar dia.

Dinas Kesehatan Bangka Belitung menyatakan cuaca panas yang dihadapi anak-anak tersebut bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang disebabkan karena perubahan kondisi lingkungan.

"Keadaan cuaca panas dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga anak akan mudah terserang penyakit. Beberapa masalah penyakit yang bisa muncul diantaranya adalah diare, infeksi saluran pernafasan akut, penyakit mata dan DBD," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bangka Belitung Hastuti.

Penyakit yang timbul tersebut, kata Hastuti, bisa dirasakan mulai dari gejala ringan hingga berat tergantung daya tahan tubuh penderita. Kondisi lain yang dapat terjadi, kata dia, adalah terkena sengatan panas atau heat stroke.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini disebabkan karena tubuh tidak dapat mengontrol panas tubuh, yang ditandai dengan suhu badan yang tinggi atau lebih dari 39,5 derajat celcius, kulit kering, panas dan merah, nadi cepat dan kuat, sakit kepala, pusing dan muntah," ujar dia.

Hastuti memberi peringatan kepada para pekerja di lapangan khususnya anak-anak untuk mewaspadai gejala serangan langsung sinar matahari yang ditandai dengan keringat berlebih, kulit terasa panas dan kering, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, kulit pucat, kram pada kaki maupun abdomen, mual, muntah, pusing dan air kencing yang sedikit dan berwarna kuning pekat.

"Jika menemui gejala seperti ini, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut," ujar dia.

Hastuti juga meminta anak-anak untuk melakukan antisipasi awal dengan mencukupi kebutuhan air harian dalam tubuh, menggunakan masker, serta mengkonsumsi vitamin untuk menghindari paparan penyakit.

"Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah mencegah dehidrasi dengan minum air yang banyak. Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, minuman manis dan kontak dengan sinar matahari secara langsung. Pakailah baju berbahan ringan dan longgar serta tidak berwarna gelap agar tidak menyerap panas," ujar dia. 

Kondisi suhu panas di Bangka Belitung tersebut sudah dianalisa oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang dan Koba. Hasil analisis menunjukkan suhu panas yang melanda Bangka Belitung tertinggi mencapai mencapai 31,7 derajat sampai 33,6 derajat. 

"Sedangkan suhu terendah yang tercatat berkisar antara 23,6 derajat hingga 26,4 derajat. Untuk kecepatan angin maksimal yang pernah tercatat adalah 16,1 kilometer per jam dan terendah 11,4 kilometer per jam," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang Kurniaji, Senin, 21 Agustus 2023.

Cuaca panas tersebut, kata Kurniaji, disebabkan angin monsun yang bertiup saat ini adalah monsoon tenggara atau Australia yang cenderung bersifat kering dan panas. Selain itu, kata dia, jarangnya hujan turun juga menyebabkan kelembapan menjadi rendah.

"Hasil analisa terakhir dapat kami sampaikan bahwa saat ini Bangka Belitung sedang berada di puncak musim kemarau. Diperkirakan akan berakhir pada Oktober akhir dan musim penghujan mulai pada November akhir," ujar dia.

Namun Kurniaji membantah jika cuaca panas ekstrem yang terjadi di Bangka Belitung saat ini dikarenakan perubahan iklim. Hal tersebut, kata dia, belum ada penelitian yang komprehensif untuk membuktikan bahwa cuaca panas karena terdampak perubahan iklim.

"Perubahan iklim baru dapat dibuktikan melalui penelitian yang komprehensif dengan waktu yang panjang. Terlalu dini jika menyebutkan bahwa panas yang kita rasakan saat ini adalah bukti terjadinya perubahan iklim," ujar dia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana DP3ACSKB Bangka Belitung, Asyraf Suryadin mengatakan problematika sosial pekerja anak di lokasi tambang telah lama terjadi disebabkan faktor budaya, lingkungan, ekonomi dan membantu orang tua.

"Anak usia sekolah sudah terbiasa bermain di lokasi penambangan timah dan melihat orang tuanya bekerja. Beberapa diantara mereka bahkan sudah ikut terlibat langsung. Untuk faktor ekonomi sebenarnya bukan faktor utama namun tetap berkontribusi karena tidak terdapat keluarga keluarga miskin yang mencolok terlihat memiliki kehidupan yang memprihatinkan. Faktor yang paling banyak adalah membantu orang tua," ujar dia.

Dikatakan Asyraf, perkembangan fisik dan sosial anak pekerja tambang cukup terganggu karena memiliki pola pikir yang sudah jauh berbeda dengan anak lain yang seusia.

"Selain kesehatan, resiko yang dihadapi pekerja anak diantaranya tertimpa longsor tambang, luka-luka ,tenggelam, sesak nafas, luka laserasi dari peralatan pertambangan, dan paparan kebisingan. Paparan inhalasi kronis terhadap debu tambang dan partikel menyebabkan silikosis dan kemungkinan kanker paru-paru. Anak juga dapat terpapar berbagai bahaya beracun, terutama terpapar radioaktif dari bahan uranium," ujar dia.

Pilihan Editor: LRT Jabodebek Dipuji Jokowi dan Para Menteri, Masyarakat: Rem Kurang Halus

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Logam Ponsel dan Serangan Buaya, Apa Hubungannya?

44 menit lalu

Warga melihat ratusan bangkai buaya (Crocodylidae) setelah dibantai warga setempat di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu, 14 Juli 2018. Sebanyak 292 ekor buaya penangkaran dibantai setelah terjadi insiden meninggalnya warga akibat serangan satwa buas ini. ANTARA/Olha Mulalinda
Logam Ponsel dan Serangan Buaya, Apa Hubungannya?

Produksi ponsel yang membutuhkan logam berhubungan dengan konflik manusia dan buaya.


Kasus Pencabulan Belasan Anak di Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang, Donatur Yayasan Banyak Artis Terkenal

1 jam lalu

Suasana terkini Yayasan Panti Asuhan Darussalam An'nur di Kecamatan Pinang Kota Tangerang setelah dugaan pencabulan belasan anak penghuni panti itu terkuak. Bangunan megah tiga lantai itu kini dikelilingi garis polisi, Ahad 6 Oktober 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Kasus Pencabulan Belasan Anak di Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang, Donatur Yayasan Banyak Artis Terkenal

"Banyak artis terkenal yang menjadi donatur yayasan ini," ujar pendamping 11 anak korban pencabulan Panti Asuhan Darussalam An'nur, Dean Desvi.


Cerita Anak Panti Asuhan Darussalam Annur Tangerang jadi Korban Sodomi oleh Pengasuhnya Selama 8 Tahun

14 jam lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Cerita Anak Panti Asuhan Darussalam Annur Tangerang jadi Korban Sodomi oleh Pengasuhnya Selama 8 Tahun

Selama hampir sewindu, remaja asal Bandung, Jawa Barat, ini mengalami pelecehan dan kekerasan seksual oleh ketua yayasan dan pengurus panti asuhan.


Dampak Cuaca Panas Ekstrem: Penggunaan Kendaraan Pribadi Meningkat, Angkutan Umum Menurun

21 jam lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Dampak Cuaca Panas Ekstrem: Penggunaan Kendaraan Pribadi Meningkat, Angkutan Umum Menurun

Peneliti dari tiga kampus di AS melihat cuaca panas ekstrem meningkatkan pemakaian kendaraan pribadi dan berkurangnya pengguna angkutan umum.


Bali Farm House, Destinasi Wisata di Bali dengan Wahana Bermain Alam Terbuka

1 hari lalu

Bali Farm House. Instagram.com/@balifarmhouseofficial
Bali Farm House, Destinasi Wisata di Bali dengan Wahana Bermain Alam Terbuka

Bali Farm House di Buleleng, Bali, menawarkan wahana bermain alam terbuka dan interaksi dengan hewan, menggabungkan edukasi dengan hiburan. Destinasi ini memadukan pemandangan pegunungan dengan arsitektur bergaya Eropa.


KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

1 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.


Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

2 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

Seorang ayah di Tangerang menjual anak kandungnya seharga Rp 15 juta ketika sang ibu bekerja di Kalimantan.


17 Contoh Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

2 hari lalu

Operator menyalurkan slag atau limbah nikel ke dalam wadah untuk dibawa ke tempat penampungan khusus Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat 2 Agustus 2024. Sejak 2018, PT Vale telah mendapatkan Izin Pemanfaatan Limbah B3 dan hingga saat ini limbah nikel yang jumlahnya mencapai 4,6 juta ton per tahun tersebut telah dimanfaatkan untuk material konstruksi jalan dan lapisan atas jalan khusus tambang. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
17 Contoh Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Ketahui contoh sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui agar lebih bijak lagi dalam menggunakannya sehari-hari.


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

4 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Sidang Helena Lim, Saksi Ungkap Mitra Kerja Sama PT Timah Kumpulkan Timah dari Penambang Ilegal

4 hari lalu

Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan PT Timah Tbk tahun 2015-2022, Helena Lim menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Dalam sidang ini, jaksa penuntut hukum Kejaksaan Agung menghadirkan tiga saksi yaitu karyawan PT Timah Tbk Mochtar Reza Pahlevi, Emil Emindra, dan MB Gunawan. TEMPO/Imam Sukamto
Sidang Helena Lim, Saksi Ungkap Mitra Kerja Sama PT Timah Kumpulkan Timah dari Penambang Ilegal

Saksi tidak menyangkal tentang penambang ilegal yang beraktivitas tanpa izin di wilayah izin usaha penambangan PT Timah.