Dugaan Pelecehan Seksual
Peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan. REUTERS
Sejumlah peserta dan pemimpin regu dari Korea Selatan meninggalkan Jambore Pramuka Dunia di Saemangeum lebih awal pada akhir pekan kemarin.
Asosiasi Pramuka Provinsi Jeolla Utara, yang memiliki 80 peserta di jambore termasuk 72 remaja, mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari kamp, setelah “seorang pemimpin pramuka Thailand datang ke kamar mandi wanita pada Rabu”. Dia mengatakan ada sekitar 100 saksi atas apa yang terjadi.
Berthold Sinaulan, Wakil Kepala Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, memastikan tidak ada kontingen dari Indonesia yang menjadi korban pelecehan seksual.
Melalui pesan singkat kepada Tempo pada Senin, 7 Agustus 2023, ia mengatakan, pihaknya selalu mengawasi dan mendampingi seluruh peserta Indonesia sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi pelecehan dalam bentuk apa pun.
Menurutnya anak-anak dilarang berkeliaran sendiri di acara Jambore Dunia, terutama di tempat sepi dan pada malam hari. Ia menambahkan, pramuka RI juga memberlakukan sistem kawan. Yang berarti, kalau pergi mandi atau ke kamar kecil, misalnya, minimal berdua, tidak boleh sendiri.
Pemimpin pramuka Thailand diberi "peringatan sederhana" oleh panitia Jambore Dunia, kata pejabat pramuka Korea, menambahkan bahwa asosiasinya telah melaporkan kasus tersebut ke polisi setempat.
“Keseriusan kasus ini diakui (oleh polisi) dan dipindahkan ke Unit Investigasi Wanita dan Pemuda Badan Kepolisian Jeonbuk,” katanya pada konferensi pers di pusat pers jambore di perkemahan.
Pemimpin mengkritik panitia jambore, mengklaim bahwa mereka tidak mengambil tindakan untuk melindungi para korban atau memisahkan mereka dari pemimpin pramuka yang dituduh.
“Para pramuka mengatakan mereka takut dan tidak ingin tetap berada di perkemahan jambore,” kata pejabat tersebut.
Pilihan Editor: Kontingen Indonesia di Jambore Dunia Dievakuasi ke Asrama Universitas Wonkwang
DANIEL A. FAJRI, REUTERS