TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani sumringah menyambut libur Lebaran 2023. Berakhirnya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan kebijakan libur panjang membuat pengusaha perhotelan optimistis panen cuan. Bersyukur, pihaknya sudah belajar dari momen Natal dan Tahun Baru 2023. Hariyadi pun menginstruksikan para anggota untuk kembali bersiaga.
"Kami siapkan bahan baku makanan, lalu perlengkapan hotel dan restoran. Harus dipastikan berfungsi dengan baik. Jangan sampai mengecewakan pengunjung," ujar Hariyadi kepada Tempo melalui sambungan telepon pada Selasa, 18 April 2023.
"Natal dan tahun baru kemarin (pengunjung) sudah ramai dan libur Lebaran ini bakal jauh lebih ramai karena libur lebih panjang," katan Hariyadi, optimistis.
Secara nasional, PHRI menyediakan sekitar 780 ribu kamar hotel, baik hotel berbintang maupun non bintang. Sekitar 390 ribu kamar, kata Hariyadi, berada di daerah-daerah dengan tujuan wisata. Okupansinya sudah mencapai 80 hingga 90 persen untuk periode 19 hingga 25 April 2023.
"Yang jadi favorit itu Jogjakarta, Solo, Malang, Bandung, Surabaya, juga Semarang. Kalau Jakarta, ya, sepi karena banyak yang mudik," tutur Hariyadi.
Menurut Hariyadi, sebagai fasilitas pendukung, kunjungan tamu hotel dan restoran memang bergantung pada kekuatan destinasi wisata. Selain itu, dari instansi pemerintah dan korporasi yang biasa melakukan kegiatan di hotel. Karena itu, dia berharap pergerakan dari ketiga subjek itu bisa berjalan terus, sehingga tren positif bisnis hotel dan restoran bisa tetap terjaga.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Budijanto Ardiansjah. Dia menyatakan Asita siap menyambut libur lebaran 2023, seperti menyambut peak season lainnya. "Momentum kebangkitan pariwisata sebenarnya sudah sejak pertengahan tahun kemarin. Tapi tahun ini mestinya semakin meningkat karena PPKM sudah dicabut," tutur Budijanto kepada Tempo, Selasa, 18 April 2023.
Meski belum bisa menyebut nominal keuntungan, Budijanto memprediksi peningkatan kunjungan sekitar 20 hingga 30 persen. Pihaknya pun menyiapkan paket-paket wisata, baik untuk tur di dalam negeri maupun luar negeri. Tujuannya pun bukan hanya destinasi wisata super prioritas, tetapi merata ke destinasi wisata lain sesuai permintaan wisatawan.
"Kami akan membuat masa tinggal wisatawan yang lebih lama dan membuat perputaran uang di daerah tujuan wisata menjadi lebih maksimal," kata Budijanto. "Kami mendorong agar tiap daerah aktif menyelenggarakan event atau festival supaya wisatawan yang datang semakin banyak."
Selanjutnya: Dampak Ekonomi juga Dirasakan ...