TEMPO.CO, Jakarta - Kemeriahan lebaran kembali hadir setelah selama tiga tahun pandemi Covid-19 melanda. Tahun ini, pemerintah menghapus kebijakan PPKM sehingga lebaran tak lagi ada batasan baik bepergian atau mudik maupun berkumpul.
Hal inipun berimbas pada intensitas pemudik di tiap-tiap moda transportasi. Kementerian Perhubungan memprediksi ada 123 juta orang tumpah ruah berlomba menuju kampung halaman di periode mudik Lebaran 2023 yang akan terjadi mulai H-5 atau tanggal 17 hingga H-1 atau 21 April 2023.
Kepadatan pemudik sudah mulai terasa seperti yang terjadi di moda transportasi kereta api. Saat ini untuk periode tersebut, tiket kereta api terjual mencapai 100 persen, bahkan BUMN tersebut terpaksa menambah jadwal perjalanan kereta untuk mengakomodir pada pemudik.
"KA Airlangga, KA Pasundan tambahan, KA Sri Tanjung, KA Kahuripan, KA Bengawan, dan KA Rajabasa penjualan tiket lebaran 2023 telah mencapai 100 persen," kata VP Public Relations PT KAI Joni Martinus melalui keterangan persnya, 1 April 2023.
Joni mengatakan, pihaknya bahkan harus menyediakan promo mudik lebih dulu untuk yakni pada periode pemberangkatan 14 hingga 17 April 2023 karena tingginya animo pemudik di lebaran tahun ini.
Baca Juga:
Pemerintah memang menghimbau kepada masyarakat untuk dapat mengatur jadwal keberangkatan mudik salah satunya dengan berangkat lebih awal sebagai antisipasi kepadatan.
"Bagi masyarakat yang sudah bisa libur, silakan mudik lebih awal mulai hari ini 13 April sampai dengan 17 April nanti karena jalanan masih tidak terlalu padat," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalui keterangan resminya, Kamis, 13 April 2023.
Budi mengatakan sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk memecah kepadatan arus penumpang dan kendaraan di satu hari tertentu sehingga tidak terjadi satu puncak arus mudik yang terlalu tinggi yang menyebabkan kepadatan tidak bisa dikendalikan.
"Kami berharap dengan upaya-upaya antisipasi yang telah dilakukan, perbandingan antara kapasitas jalan maupun simpul transportasi dengan volume penumpang dan kendaraan atau volume to capacity (V/C) ratio bisa tetap di bawah angka 1 yang artinya masih lancar," ujar Budi Karya.
Adapun sejumlah upaya antisipasi yang telah dilakukan, yaitu memajukan libur cuti bersama menjadi 19-25 April 2023. Dengan demikian, terdapat tambahan hari yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan perjalanan lebih awal atau tidak mepet dengan hari H Lebaran.
"Jadi, tekanan di hari puncak arus mudik bisa didorong ke depan atau di hari-hari sebelum hari puncak," ujar Budi Karya.