Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramadan, Bulan Penuh Kekerasan bagi Warga Palestina

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Orang-orang membaca Alquran di dekat Dome of the Rock saat warga Palestina menghadiri salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan, di Kota Tua Yerusalem, 24 Maret 2023. REUTERS/Ammar Awad
Orang-orang membaca Alquran di dekat Dome of the Rock saat warga Palestina menghadiri salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan, di Kota Tua Yerusalem, 24 Maret 2023. REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan dalam beberapa tahun terakhir identik dengan meningkatnya kekerasan terhadap masyarakat Palestina di wilayah Yerusalem yang diduduki Israel.

Kekerasan dipicu oleh larangan Israel terhadap pria dewasa Muslim Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa. Alasannya untuk menghindari bentrokan karena Ramadan bertepatan dengan dengan peringatan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen

Israel dengan segala kekuasaannya, mengatur jamaah yang bisa masuk Al-Aqsa. “Perempuan segala usia, anak laki-laki sampai dengan 12 tahun, dan laki-laki di atas 55 tahun diperbolehkan memasuki Masjid Al-Aqsa selama Ramadan tanpa izin,” kata Koordinator Kegiatan Pemerintah Daerah Israel, Mayjen. Ghassan Alyan, dalam sebuah pernyataan pada Senin. 20 Maret 2023.

Di luar ketentuan itu, warga Palestina harus izin Israel untuk beribadah di tempat suci ketiga umat Islam tersebut.

Akibatnya, ibadah Jumat pertama di Ramadan ini, Masjid Al-Aqsa dipenuhi jamaah pria sepuh, wanita dan anak-anak. Sedangkan laki-laki dewasa tidak bisa masuk.

Meski warga Palestina mengalah dengan mematuhi peraturan sepihak tersebut, serangan ke Tepi Barat dan Masjid Al-Aqsa tetap terjadi pada akhir pekan lalu. Serangan banyak dilakukan oleh pemukim Yahudi, yang kian berani, karena mendapat perlindungan dari pihak berwajib Israel. 

Padahal sebelumnya, pemerintah Israel dan Palestina dengan ditengahi Mesir , menggelar pertemuan di Kota Sharm el-Sheikh, 19 Maret 2023, untuk sama-sama menahan diri guna meredakan ketegangan di Tepi Barat menjelang bulan suci Ramadan

Sumber-sumber Palestina telah memperingatkan bahwa Israel tidak berniat untuk menurunkan ketegangan selama Ramadan.

Polisi Israel dan penjaga perbatasan menyerbu Masjid Al-Aqsa pada hari Sabtu, memaksa semua jamaah untuk pergi, menyita telepon dan menangkap dua orang, kata sumber-sumber Palestina.

Sheikh Ekrima Sabri, imam Al-Aqsa, mengatakan kepada Arab News bahwa Israel sedang melakukan kampanye sengit terhadap masjid dengan melanggar kebebasan beribadah.

“Kami tidak melihat fasilitas apa pun dari otoritas Israel selama Ramadhan ini. Sebaliknya, kami melihat ribuan orang berkumpul di pos pemeriksaan Qalandia dan Bethlehem setelah pendudukan mencegah mereka mencapai Masjid Al-Aqsa untuk melakukan shalat Jumat,” kata Sabri.

Sabri menambahkan, masuknya jemaah ke Al-Aqsa selama Ramadhan, yang jumlahnya melebihi tahun-tahun sebelumnya, merupakan respon terhadap Israel.

Dia mengatakan bahwa ketegangan dan eskalasi lebih lanjut bergantung pada tindakan Israel.

“Itu sepenuhnya tergantung pada tindakan dan prosedur pendudukan. Jika situasinya meningkat, akan ada ketegangan, dan jika tidak, akan ada ketenangan,” Sabri. “Siapa pun yang meminta ketenangan tidak boleh mengambil tindakan apa pun yang memprovokasi perasaan umat Islam.”

Kementerian luar negeri Palestina mengutuk serangan ke Al-Aqsa dan hasutan yang terus berlanjut oleh para pemukim. Dikatakan pengusiran jemaah adalah kejahatan dan pelanggaran terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa dan Ramadan.

Pemukim Yahudi Makin Brutal

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari Minggu, 26 Maret 2023, empat pemukim Israel melemparkan bahan yang mudah terbakar ke rumah Ahmed Awashreh di Sinjil utara Ramallah, sebuah desa yang berulang kali menjadi sasaran penyerangan oleh pemukim dari Givat Harel, Shilo dan Ma'ale Libouna.

Itu terjadi beberapa minggu setelah serangan pemukim yang sengit di Huwara, Burin, dan Qaryut, selatan Nablus, di mana puluhan rumah dan kendaraan dibakar.

Awashra, 35 tahun, mengatakan dia dan keluarganya yang beranggotakan enam orang harus melarikan diri dan merupakan keajaiban tidak ada yang tewas atau terluka.

Para pemimpin Palestina telah memperingatkan terulangnya serangan 2015 di Duma, selatan Nablus, ketika para pemukim membakar rumah keluarga Dawabsha.

Ali Dawabsha, yang berusia 18 bulan, tewas dalam kebakaran tersebut sementara orang tuanya, Saad dan Riham, meninggal karena luka-luka mereka beberapa hari kemudian. Putra mereka yang berusia empat tahun, Ahmed, menderita luka bakar parah tetapi selamat.

Yossi Dagan, kepala Dewan Pemukiman Israel di Tepi Barat utara, pada hari Minggu membuka kantor di dekat Huwara untuk memprotes kurangnya keamanan bagi para pemukim Yahudi yang melewati daerah tersebut.

Langkah tersebut mengingatkan pada Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan dalam negeri, yang mendirikan kantor di daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur tahun lalu ketika warga Palestina menolak upaya penyitaan rumah mereka oleh para pemukim.

Sementara itu pada Minggu pagi, tentara Israel menangkap lima warga Palestina dari Tulkarem dan Huwara dan menutup Nablus beberapa jam setelah dua tentara Israel terluka dalam penembakan di Huwara.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengatakan telah melakukan serangan itu.

Lusinan pemukim berkumpul di Huwara dan menyerang kendaraan Palestina dengan batu di dekat bundaran Deir Sharaf di Nablus utara, menyebabkan beberapa mobil rusak.

Di tempat lain, puluhan pemukim bersenjata berat menyerbu Kota Tua Hebron pada Sabtu malam, meneriakkan slogan-slogan rasis di tengah pengerahan besar-besaran pasukan Israel.

Melihat meningkatnya kekerasan dilakukan aparat dan warga Israel terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem, sepertinya terwujudnya negara Palestina merdeka dan berdaulat semakin jauh.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 jam lalu

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

2 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

3 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

4 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

11 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

13 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel


Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

14 jam lalu

BFI Finance. Istimewa
Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

14 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

16 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan