Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lampu Reshuffle Terangi Kursi Mentan

image-gnews
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan monitoring stok beras dan gabah ke pabrik penggilingan Tiga Jaya di Karawang pada hari Selasa (8/11/2022).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan monitoring stok beras dan gabah ke pabrik penggilingan Tiga Jaya di Karawang pada hari Selasa (8/11/2022).
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTeka-teki menteri yang bakal direshuffle pada Rabu Pon belum terjawab dan perlahan meredup. Pasalnya meski desas-desus itu santer terdengar, Presiden Joko Widodo alias Jokowi nyatanya belum merombak kabinetnya pada Rabu, 1 Februari 2023, kemarin.

Sebelumnya, sejumalah nama disebut bakal dicopot dari jajaran kabinet. Salah satunya Menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo. Namanya sempat menjadi sorotan, seiring kritikan kinerja yang dilayangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Beberapa kali, PDIP mendesak Jokowi mencopot politisi Partai NasDem itu dari jabatannya.

Syahrul juga sempat menanggapi soal isu reshuffle kabinet pada pertengahan Januari lalu. Dia mengaku menyerahkan semuanya kepada Presiden. Sementara dirinya berfokus mengerjakan programnya di Kementerian Pertanian.

“Ah, itu kan urusannya Presiden. Saya cuma kerja,” kata Syahrul di Gedung DPR, Senin, 16 Januari 2023.

Dia turut menyebut tidak ada arahan khusus dari partainya, yakni Partai NasDem. Syahrul kembali menegaskan bahwa dirinya fokus bekerja. “Enggak (arahan partai). Saya kerja aja,” ujarnya.

Masalah  Ekspor Beras hingga Food Estate

Sebelumnya, Sekjen Hasto Kristiyanto menyoal soal kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kritik kinerja Syahrul pertama kali dilontarkan oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang merupakan mitra Syahrul dari DPR Komisi IV.

Hasto menjelaskan, menteri sebagai pembantu Presiden Joko Widodo alias Jokowi mestinya punya nafas yang sama untuk mencetak prestasi setinggi-tingginya. Dia menyebut usulan Djarot merupakan bagian dari sikap PDIP di tengah krisis global yang mengancam.

“Ketika menghadapi krisis, maka hal yang sangat fundamental adalah kecukupan pangan untuk memastikan perut rakyat tetap kenyang,” kata Hasto usai acara Refleksi Akhir Tahun 2022 DPP PDIP, Jumat, 30 Desember 2022.

Hasto menyebut ketahanan pangan merupakan salah satu isu krusial yang menjadi perhatian Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Di tengah ketidakpastian global, kata dia, Megawati menginstruksikan untuk mengembangkan makanan pendamping beras dan meningkatkan produksi pangan dalam rangka mengamankan ketahanan pangan Indonesia.

Hasto juga mengatakan bahwa Syahrul pernah menyampaikan bahwa Indonesia akan mengekspor beras ke Cina pada Agustus 2022 lalu. Namun, kata dia, fakta di lapangan jauh berbeda. “Bahkan, kita harus mengimpor beras yang secara politik ekonomis sebenarnya PDIP selalu mengkritisi saat kita impor beras,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Hasto berharap jelang 2024 seluruh menteri betul-betul bekerja keras membangun legacy terhadap kementerian yang dipimpinnya. Adapun jika Presiden memutuskan untuk reshuffle, Hasto menyebut keputusan ini hendaknya tidak dihubungkan dengan persoalan politik.

“Reshuffle ini tidak menunjukkan pada partai tertentu, karena siapapun yang menjadi pembantu Presiden setiap saat harus siap dievaluasi oleh Presiden. Apabila memang tidak berprestasi atau tidak mampu hanya untuk mengelola kebenaran data saja, kebijakan yang diambil tentu menjadi tidak tepat,” kata dia.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) juga turut bersuara ihwal kinerja Mentan Syahrul. Menurutnya, tidak ada perubahan signifikan dalam dunia pertanian Indonesia sepanjang Syahrul menjabat. “Persoalannya satu, dia terus saja mengandalkan kelompok tani dan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani). Tidak mendorong koperasi sebagai kelembagaan ekonomi petani.” ujar Henry kepada Tempo, Rabu, 1 Februari 2023.

Sementara itu, Henry melanjutkan, di tengah jalan justru muncul penguatan kepada koperasi pertanian melalui program food estate. Menurut Henry, ari program tersebut, alih-alih menguatkan koperasi petani dan meneruskan kelompok tanu, Syahrul justru mendorong food estate seperti perusahaan beras skala besar.

Henry juga menilai Kementan terus mengembangkan perusahaan besar besar untuk perkara pangan. Misalnya, perkara penggilingan. Bukannya mendorong koperasi atau penggilingan usaha kecil menengah, Mentan malah mendorong usaha besar.

“Itu yang saya duga membuat beras mahal sekarang. Karena perusahaan besar memproduksi beras dengah harga premium,” ujar Henry.

Kemudian perkara pupuk, Henry mengatakan Syahrul tidak membawa solusi pertanian agroekologi. Padahal, hal tersebut sudah dimasukkan dalam RPJMN 2014-2019. Kementan, kata dia, masih saja menggunakan pupuk dan racun kimia.

“Selain itu, harusnya kementan juga mendorong sawah yang sudah dibangun irigasinya berguna. Tapi sekarang malah sibuk urus food estate. Sawah yang kena banjir, misalnya di Pati dan Kudus, juga nggak diurus,” kata Henry.

Masalah lain juga datang dari perkebunan. Henry menilai Kementan tidak mendorong perkebunan rakyat dan hanya mendorong perkebunan korporasi. Buktinya, kata dia, Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang mestinya mencapai 180 ribu hectare pada 2017-2022 tidak tercapai.

“Jadi belum ada terobosan dari Mentan. Yang lebih parah, ide yang sudah tidak dilakukan di periode lalu, seperti food estate, malah hidup lagi,” tutur Henry. “Padahal sudah ditolak di masa Soeharto dan SBY. Ya, walau bukan semua kesalahan dia,” imbuhnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan sudah seharusnya ada evaluasi untuk perbaikan kinerja di setiap kementerian/lembaga.  Terlebih untuk Kementerian Pertanian karena menyangkut hajat hidup masyarakat. Meski tidak berkomentar banyak, Daniel  memberikan sejumlah catatan.

“Kementerian pertanian evaluasinya terkait ketersediaan pangan, kisruh soal data terakhir antara Bulog dengan Kementan, soal pupuk dan problematika produksi pangan ada di kementan. Wajar saja ada evaluasi, tanggung jawab besar pangan ya ada di hulunya yaitu di Kementan,” kata Daniel kepada Tempo, Kamis, 2 Februari 2023.

Sebagai mitra kerja di Komisi IV, Daniel menilai kinerja Syahrul selama ini cukup baik dalam menjalankan roda kepemimpinan. Hanya saja, kata dia, Syahrul mesti membuat terobosan-terobosan di Kementan.

Sementara perkara reshuffle, Daniel menyerahkan keputusan tersebut kepada Presiden Jokowi. “Kalau reshuffle sepenuhnya wewenang presiden yang paham kinerjanya secara data dan keburukan yang ada,” pungkasnya.

 

RIRI RAHAYU | CAESAR AKBAR | TEMPO.CO

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Produksi Padi Indonesia Menurun Menurut Menteri Amran Sulaiman

2 hari lalu

Petani menjemur padi beras merah saat masa panen raya di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Selasa 18 Juni 2024. Tradisi panen padi beras merah yang digelar setiap bulan Juni tersebut menjadi daya tarik pariwisata di kawasan objek wisata yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia itu. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Penyebab Produksi Padi Indonesia Menurun Menurut Menteri Amran Sulaiman

Kata Mentan Amran Sulaiman Soal Produksi Padi yang Menurun


Jokowi Tanam Tebu Perdana di Merauke: Lapangannya Datar, Air Melimpah, Kesempatan untuk Jadi Lumbung Pangan..

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan penanaman tebu perdana di PT Global Papua Abadi, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa (23/7/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Tanam Tebu Perdana di Merauke: Lapangannya Datar, Air Melimpah, Kesempatan untuk Jadi Lumbung Pangan..

Presiden Jokowi didampingi Iriana kemarin menanam tebu perdana di lahan PT Global Papua Abadi, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.


Bulog Sebut Program Makan Gratis Prabowo akan Butuh Manajemen Luar Biasa

3 hari lalu

Penjual warteg saat menyajikan paket nasi Rp. 7500 di sebuah warteg di Jakarta, Jumat 19 Juli 2024.  Program Makan Siang Gratis yang berganti nama jadi Makan Bergizi Gratis jadi sorotan. Pasalnya, harga satuan per porsi Makan Bergizi Gratis dikabarkan turun dari Rp 15 ribu menjadi Rp 7.500. TEMPO/Subekti.
Bulog Sebut Program Makan Gratis Prabowo akan Butuh Manajemen Luar Biasa

Dengan tim sinkronisasi Prabowo, Bayu mengatakan pernah beberapa kali berdiskusi ihwal makan gratis itu.


Berkas Perkara Firli Bahuri Masih Mandek di Polda Metro Jaya

6 hari lalu

Pertemuan Firli Bahuri dengan Syahrul.
Berkas Perkara Firli Bahuri Masih Mandek di Polda Metro Jaya

Polda Metro Jaya terakhir kali mengirim berkas perkara Firli Bahuri ke Kejaksaan Tinggi Jakarta pada Januari lalu.


Terkini: Satgas Impor Ilegal Mulai Bekerja Selasa Pekan Depan, BI-Bank of Korea Kerja Sama QRIS Segera Bisa Dipakai di Korsel

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menunjukkan produk keramik dan tableware ilegal saat Ekspose Barang Hasil Pengawasan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 20 Juni 2024. Kemendag akan memusnahkan sebanyak 4.565.598 biji produk keramik dan tableware senilai Rp79.897.965.000 asal Cina karena tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Terkini: Satgas Impor Ilegal Mulai Bekerja Selasa Pekan Depan, BI-Bank of Korea Kerja Sama QRIS Segera Bisa Dipakai di Korsel

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut satuan tugas (satgas) pengawasan impor ilegal akan mulai bekerja paling cepat Selasa, 23 Juli


Usut Kasus Baru Eks Ketua KPK Firli Bahuri, Polda Metro Jaya Sudah Kantongi Alat Bukti

7 hari lalu

Polda Metro Jaya menetapkan eks Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka kasus pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada 23 November 2023. Polda menyangka Firli memeras SYL agar kasus korupsi di Kementan yang tengah ditangani KPK bisa berhenti. TEMPO/Imam Sukamto
Usut Kasus Baru Eks Ketua KPK Firli Bahuri, Polda Metro Jaya Sudah Kantongi Alat Bukti

Kasus baru Firli Bahuri yang sedang diusut ini juga berhubungan dengan kasus pemerasan terhadap Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.


Manggis Saburai dan Damar Mata Kucing, 2 Komoditas Indikasi Geografis Lampung Potensi Ekspor

7 hari lalu

Kemenkumham Lampung menggelar Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) dan Drafting Indikasi Geografis Tahun 2024 di Bandar Lampung, Juli 2024  Foto: dokumen Kemenkumham Lampung
Manggis Saburai dan Damar Mata Kucing, 2 Komoditas Indikasi Geografis Lampung Potensi Ekspor

Kakanwil Kemenkumham Sorta Delima Lumban Tobing mengatakan potensi ekspor ke luar negeri menjadi peluang getah damar merambah pasar dunia.


Sudaryono Targetkan Swasembada Pangan, Sinyal Lanjut jadi Mentan di Era Prabowo-Gibran?

7 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, saat tiba di gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, dalam acara serah terima jabatan. Politikus Gerindra ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian hingga masa jabatan 2024 berakhir pada Oktober mendatang, menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Harvic Hasnul Qolbi. TEMPO/Nandito Putra
Sudaryono Targetkan Swasembada Pangan, Sinyal Lanjut jadi Mentan di Era Prabowo-Gibran?

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan bakal fokus menyukseskan program Mentan Andi Amran Sulaiman selama tiga bulan mendatang.


Profil Sudaryono, Anak Buah Prabowo yang Diangkat Jokowi jadi Wamentan

8 hari lalu

Sudaryono saat dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Juli 2024.  Sudaryono akan menggantikan posisi Harvick Hasnul Qolbi yang sudah berada menjabat posisi itu sejak akhir 2020. TEMPO/Subekti.
Profil Sudaryono, Anak Buah Prabowo yang Diangkat Jokowi jadi Wamentan

Sudaryono merupakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang kini diangkat sebagai Wamentan.


Kontrak Habis Juli, Pupuk Indonesia Pastikan Tetap akan Salurkan Pupuk Subsidi ke Petani

9 hari lalu

Kontrak Habis Juli, Pupuk Indonesia Pastikan Tetap akan Salurkan Pupuk Subsidi ke Petani

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi memastikan akan tetap akan menyalurkan pupuk bersubsidi ke petani meski kontrak pertama selesai Juli.