Layar televisi menayangkan siaran berita soal Korea Utara menembakkan rudal balistik, di Seoul, Korea Selatan, 2 November 2022. Penembakkan rudal ini merupakan uji coba pertama Korea Utara yang mengenai wilayah perairan Korea Selatan. REUTERS/Kim Hong-Ji
Pakar Korea Utara Seong-Chang Choeng mengatakan bahwa uji coba rudal Pyongyang adalah "demonstrasi bersenjata paling agresif dan mengancam terhadap Selatan sejak 2010".
Jean Lee menambahkan, Washington dan Seoul menghadapi tantangan untuk menunjukkan kekuatan tanpa meningkatkan ketegangan lebih lanjut.
Lee mengatakan fakta satu rudal mendarat tidak jauh dari pantai Korea Selatan dan memicu pembalasan dari Seoul juga mengingatkannya pada ketegangan pada 2010. Dua belas tahun yang lalu, Korea Selatan melakukan latihan tembak-menembak dan Korea Utara menembaki pulau garis depan Korea Selatan. Insiden itu menewaskan empat orang.
Pemicu langsung dari eskalasi peluncuran rudal Korea Utara selama beberapa pekan terakhir adalah latihan militer gabungan.
Korea Utara mengatakan uji coba misilnya sebagai tanggapan atas latihan militer gabungan antara Korea Selatan, Jepang dan AS yang disebut "Badai Waspada". Korea Utara menggambarkan operasi itu sebagai "provokatif" dan bersumpah untuk "menghancurkan histeria perang musuh ".
Namun, Jay Song, seorang ahli Studi Korea di Institut Asia Universitas Melbourne, mengatakan insiden selama beberapa pekan terakhir itu bisa jadi merupakan persiapan untuk uji coba nuklir baru. Terakhir kali Korea Utara menguji bom nuklir adalah pada 2017.
Dari perspektif teknologi dan ilmiah, waktu bagi Korea Utara untuk menguji kembali persenjataan nuklirnya tampaknya sudah dekat. "Mereka sudah melakukan enam uji coba nuklir, dan yang berikutnya sudah dekat," katanya.
Profesor Song mengatakan kesempatan pertama dan terakhir untuk melakukan kesepakatan besar dengan AS mencapai "titik kritis" pada KTT Hanoi pada 2018. Namun, pintu kemungkinan itu sudah tertutup.
"Korea Utara tidak akan kembali ke meja perundingan," katanya. “Kim Jong Un tidak akan pernah melepaskan ambisi nuklirnya. Dia sudah menyatakan dalam undang-undang.