Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Barat dan Rusia Saling Serang dalam Krisis Energi Dunia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Kanselir Jerman Olaf Scholz menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, 15 Februari 2022. (Reuters)
Kanselir Jerman Olaf Scholz menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, 15 Februari 2022. (Reuters)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Barat berhadap-hadapan dalam "perang" energi di tengah invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Putin memainkan cadangan gas berlimpah yang selama ini sangat dibutuhkan Eropa untuk membalas sanksi besar-besaran Barat akibat serangan ke Ukraina itu.

Dengan dalih pemeliharaan belum rampung, Rusia menunda pengoperasian pipa Nord Stream 1, saluran gas utamanya ke Jerman. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan soal tantangan musim dingin yang akan datang di tengah perkembangan di medan perang.

Para pemimpin Eropa menggelar pertemuan pada Minggu, 4 September 2022, dalam upaya mengurangi dampak harga energi yang meroket. 

"Rusia sedang mempersiapkan pukulan energi yang menentukan pada semua orang Eropa untuk musim dingin ini," kata Zelensky dalam pidato video harian pada Sabtu, 3 September 2022, merespon penutupan pipa Nord Stream ke Eropa.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Minggu, 4 September 2022, bahwa pemerintahnya telah merencanakan penghentian total pengiriman gas pada Desember. Ia menjanjikan langkah-langkah untuk menurunkan harga dan menekan inflasi. "Rusia bukan lagi mitra energi yang dapat diandalkan," kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin.

Sebagai tanggapan, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menuduh Jerman sebagai musuh Rusia. "Dengan kata lain, Jerman telah mendeklarasikan perang hibrida terhadap Rusia," katanya.

Finlandia dan Swedia juga mengumumkan rencana untuk menawarkan miliaran dolar kepada perusahaan listrik untuk menghindari ancaman kebangkrutan di tengah krisis akibat seretnya pasokan gas Rusia.

Sebagai balasan, Negara-negara G7 mengumumkan rencana pembatasan harga pada ekspor minyak Rusia. Hal ini bertujuan untuk membuat bangkrut Rusia, sehingga bisa menghentikan perangnya di Ukraina. 

Tak mau kalah, Kremlin pun menyatakan akan berhenti menjual minyak ke negara mana pun yang menerapkan pembatasan tersebut. Rusia sejak sanksi Barat dijatuhkan, mencoba berbagai cara mencari pasar baru minyaknya, termasuk dengan memberikan diskon besar.

Walhasil, sejumlah negara kepincut termasuk India dan China. New Delhi membeli lebih banyak minyak mentah dari Rusia sambil mencari cara untuk melindungi perusahaan minyak domestik dari hukuman jika mereka melanggar sanksi.

Hasilnya adalah lompatan besar dalam volume minyak dari Rusia. Pada Mei, India mengimpor 819.000 barel per hari, naik dari 277.000 pada April dan 33.000 barel tahun lalu. Rusia sekarang menjadi pemasok terbesar kedua minyak ke India, menggantikan Arab Saudi, namun masih di bawah Irak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Strategi Uni Eropa Hadapi Ancaman Krisis Energi

Komisaris Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni menyatakan Eropa siap jika Presiden Putin menghentikan pengiriman gas dari Rusia. Dia mengatakan, Eropa memiliki kapasitas penyimpanan dan strategi penghematan energi.

"Kami sangat siap untuk melawan penggunaan senjata gas Rusia yang ekstrem," katanya kepada wartawan di sela-sela forum ekonomi yang diselenggarakan oleh The European House - Ambrosetti,  Senin, 5 September 2022.

"Kami tidak takut dengan keputusan  Putin, kami meminta Rusia untuk menghormati kontrak, tetapi jika tidak, kami siap untuk bereaksi," ujarnya menambahkan.

Prancis akan mengirim gas ke Jerman jika diperlukan sementara Jerman siap menggantinya dengan listrik, Presiden Emmanuel Macron mengatakan hal ini menunjukkan solidaritas Eropa dalam menghadapi krisis energi yang berasal dari perang di Ukraina.

Harga gas Eropa melonjak, harga saham turun dan euro tenggelam pada hari Senin setelah Rusia berhenti memompa gas melalui rute pasokan utama, dalam peringatan lain kepada 27 negara Uni Eropa karena bergegas untuk menanggapi krisis menjelang musim dingin.

Lain lagi yang dilakukan Yunani. Mereka akan mempertahankan tujuh pembangkit listrik tenaga batu bara berjalan lebih lama dari yang direncanakan sebelumnya karena negara-negara Eropa menyesuaikan diri dengan pemotongan aliran gas yang datang dari Rusia.

"Dalam jangka pendek beberapa negara Eropa akan mengalami penundaan dalam (rencana) dekarbonisasi mereka, tetapi ini juga bisa menjadi peluang ... memungkinkan untuk menghindari fase peralihan menuju hidrogen," kata CEO operator jaringan gas Yunani DESFA, Maria Rita Galli.

Penghentian pasokan gas Rusia ke Eropa ini, membuat Bank Sentral Eropa  akan memberikan kenaikan suku bunga besar kedua untuk menjinakkan rekor inflasi yang tinggi. Hal ini dilakukan Italia dengan imbal hasil obligasi 10-tahun Italia kembali ke 4%.

Tampaknya perang energi di Eropa belum akan berakhir dalam waktu dekat. Namun dampaknya sudah terasa di seluruh dunia, dengan naiknya harga bahan bakar minyak dan energi, seperti dialami Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 jam lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

6 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

14 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.