TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang berakhirnya masa jabatan pada Oktober mendatang, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kian gencar melakulan pelbagai peresmian proyek dan program yang jadi prioritasnya. Belakangan ini, Anies Baswedan gencar meresmikan proyek hunian.
Kemarin, Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Eks Bukit Duri, Jakarta Timur. Rumah susun itu adalah hunian untuk warga eks Kampung Bukit Duri, Jakarta Selatan yang terkena gusur di era kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Alhamdulillah sebuah ikhtiar mengembalikan harkat, martabat, dan hak dari warga berhasil kita tuntaskan sama-sama," kata Anies di lokasi kampung susun.
Pemerintah DKI menyediakan 75 unit untuk warga eks Kampung Bukit Duri. Sebanyak 75 kepala keluarga ini adalah korban penggusuran yang masih mempertahankan haknya mendapat hunian hingga dibawa ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Timur.
Anies berujar, pihaknya memulai pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Eks Bukit Duri pada 7 Oktober 2021. Pembangunan kampung susun di lahan seluas 4 ribu meter persegi ini selesai dalam waktu 10 bulan.
Menurut dia, kampung susun itu dibangun atas kerja sama pelbagai pihak, mulai dari pemerintah, warga kampung eks Bukit Duri, pegiat masyarakat, hingga pakar. Kemudian ada arsitektur yang mendesain kampung susun berkonsep menjaga ikatan khas Indonesia sekaligus modern. "Ini adalah wujud gotong royong," ujar dia. "Prinsipnya tidak mungkin dikerjakan sendirian."
Sebelumnya, Ahok menggusur beberapa hunian warga yang tinggal di bantaran sungai. Salah satu warga yang terdampak penggusuran adalah masyarakat Kampung Bukit Duri pada September 2016. Penggusuran diperlukan untuk melaksanakan program normalisasi Kali Ciliwung.
DP 0 rupiah
Pada Selasa, 16 Agustus 2022, Anies Baswedan menyatakan rumah DP nol rupiah tahap kedua akan diresmikan pada 7 September 2022. Rumah DP 0 rupiah tahap kedua berlokasi di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. "Alhamdulillah sudah terbangun 3.060 unit yang nanti akan diresmikan paling akhir 7 September di Pondok Kelapa dan Cilangkap," kata Anies Baswedan di Taman Martha Tiahahu, Jakarta Selatan.
Pedagang kaki lima melintas di depan lahan yang diduga akan dijadikan lokasi pembangunan DP 0 rupiah di Pulo Gebang, Jakarta Timur. Setelah program rumah DP 0 Rupiah terganjal kasus korupsi, KPK tengah menyelidiki program perumahan dari Pemprov DKI Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sebelumnya, pemerintah DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pembangunan Sarana Jaya telah membangun rumah DP 0 rupiah tahap pertama di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Total ada 780 unit hunian yang terbangun di atas lahan 5.686 meter persegi. Di sana tak hanya berdiri rumah DP 0 rupiah, tapi pemerintah DKI juga menyediakan unit komersial. Pemerintah DKI hanya menggunakan satu menara atau tower di Klapa Village untuk rumah DP nol.
Pemerintah DKI memulai pembangunan rumah DP 0 sebanyak 850 unit pada Desember 2019. Kepala Dinas PRKP DKI Sarjoko menyebut pembangunan tower rumah DP 0 rupiah di Cilangkap telah rampung. Menurut dia, peresmian pada 7 September mendatang adalah untuk hunian tanpa uang muka di Klapa Village tahap kedua dan Cilangkap. "Rencananya (diresmikan) di Cilangkap," ucap dia.
Adapun pemasaran rumah DP nol rupiah di Cilangkap sebenarnya direncanakan akhir Agustus 2022. Sarjoko menyebut kemungkinan mundur. "Tapi karena ini peresmiannya mundur nanti kami lihat kesiapannya," ujar dia.
Peresmian revitalisasi Kota Tua
Sebagai bagian dari peresmian menjelang selesainya masa jabatan itu, hari ini Pemerintah Kota Jakarta Barat membersihkan seluruh kawasan Kota Tua, Taman Sari. Kegiatan ini berlangsung menjelang peresmiannya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Jumat, 26 Agustus 2022.
"Semuanya dikerjakan secara bersama selama dua jam, dalam rangka kesiapan pelaksanaan aktivasi peresmian revitalisasi Kota Tua oleh Pak Gubernur," kata Sekretaris Kota Jakarta Barat Iin Mutmainah saat ditemui di Kota Tua, Kamis, 25 Agustus 2022.
Iin menjelaskan, pembersihan itu dilakukan mulai dari pedestarian kawasan Kota Tua, halaman taman hingga beberapa fasilitas umum untuk para pengunjung.
Dalam kegiatan ini, pihaknya merangkul beberapa suku dinas (sudin) terkait, yakni Suku Dinas Lingkungan Hidup, Suku Dinas Kehutanan dan Taman Kota, Suku Dinas Perhubungan, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) hingga Satpol PP Jakarta Barat (Jakbar). "Per UKPD ada 50 personel. Jadi kita saling kerja sama dan bahu membahu untuk menyelesaikan kegiatan bersih bersih ini," kata Iin.
Iin menilai kawasan Kota Tua sudah cukup tertata rapi bersih. Beberapa Pedagang Kali Lima (PKL) yang dahulu kerap muncul di kawasan Kota Tua sudah terlihat lagi. Dia berharap kondisi ini bisa terjaga hingga hari peresmian dan seterusnya. "Kita minta warga dan para pengunjung juga terlibat dalam merawat dan menjaga Kota Tua agar tetap dalam keadaan bersih," kata dia.
Puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga melakukan pembersihan di beberapa lokasi.Salah satu lokasi yang dibersihkan, yakni Jalan Kali Besar, tepatnya di depan gedung Kementerian Keuangan yang dijadikan tempat relokasi PKL Kota Tua. Di sepanjang jalan itu, petugas menyapu dan membersihkan sampah. Tidak hanya membersihkan jalanan, petugas juga membersihkan bagian dalam bangunan Kementerian Keuangan tersebut.
Gubernur dituding hanya bangun JPO
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menuangkan unek-uneknya soal kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan. Dia menganggap Jakarta butuh pemimpin eksekutor, bukan hanya pemimpin yang cerdas. "Pemimpin Jakarta itu tidak perlu pintar, tapi eksekutor," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 22 Agustus 2022.
Prasetyo menyinggung soal rencana pembangunan daerah di Jakarta selama kepemimpinan Anies. Menurut dia, Anies hanya membuat jembatan penyeberangan orang (JPO) di Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Sejumlah kendaraan melintas di dekat pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) Pinisi di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin, 10 Januari 2022. TEMPO/Subekti.
Padahal, masih banyak permasalahan Ibu Kota yang harus diselesaikan, seperti macet dan banjir. "Perencanaan di otaknya Anies Baswedan itu hanya cerita. Bappeda-nya (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) itu mengkhayal," ucap politikus PDIP ini. Selain itu, dia juga merasa komunikasi eksekutif dan legislatif tak begitu baik selama Anies menjabat.
Puas kinerja Anies Baswedan karena pintar
Sebelumnya, Ide Cipta Research & Consulting (ICRC) merilis survei soal lima tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dari survei itu, 73,6 persen responden merasa puas dengan kinerja Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria.
"Tingkat kepuasan publik terhadap Anies tinggi, di atas 70 persen," kata Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli saat merilis hasil surveinya di Hotel Harris fX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Ada sejumlah indikator kepuasan responden terhadap kinerja Anies. Alasan tertinggi kelima adalah kinerja bagus (26,5 persen), Jakarta lebih rapih (12,6 persen), banyak perubahan (12,6 persen), Anies orangnya pintar (10,4 persen), dan Anies orangnya ramah (9,7 persen).
Selain itu, pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) turut andil dalam penilaian kinerja Anies. Sebanyak 5,8 persen responden puas dengan kinerja Anies karena pembangunan stadion bertaraf internasional itu. Hadi berujar 3,9 persen responden juga menganggap Anies Baswedan beribawa. Kemudian alasan terendah puas terhadap kinerja Anies lantaran pemimpin beragama Islam (0,6 persen).
Baca juga: Anies Baswedan Gencar Bikin Peresmian Jelang Akhir Jabatan, Besok Resmikan Revitalisasi Kota Tua
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.