Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, Legacy Tanpa Keringat?

image-gnews
Logo Rumah Sehat Untuk Jakarta di RSUD Cengkareng. Foto: PPID Jakarta
Logo Rumah Sehat Untuk Jakarta di RSUD Cengkareng. Foto: PPID Jakarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta melalui Gubernur Anies Baswedan mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pergantian nama rumah sakit jadi rumah sehat ini bertujuan untuk menyadarkan lebih banyak warga Ibu Kota menjalankan konsep hidup sehat. 

Menurut dia, semakin banyak masyarakat yang menyadari konsep itu, maka akan lebih baik. "Upaya promotif preventif akan menurunkan angka kematian dan mengurangi biaya layanan kuratif," kata dia dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Jumat, 5 Agustus 2022. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti nama 31 RSUD di Jakarta menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Seremonial branding ini berlangsung di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu, 3 Agustus 2022. 

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI mencatat angka laporan kematian di Ibu Kota mencapai 60.955 pada 2019. Jumlah ini naik 22 persen menjadi 74.310 laporan satu tahun berikutnya. 

Pada intinya, pemerintah DKI mengajak masyarakat untuk memiliki konsep hidup sehat. Dengan begitu, warga menyambangi Rumah Sehat untuk menjaga kesehatannya atau mencegah sakit yang diderita memburuk.

Ani tak mendetailkan seperti apa langkah konkret yang akan dilakukan Dinas Kesehatan agar tujuan tersebut tercapai. Yang pasti, dia melanjutkan, pihaknya telah mendiskusikan perubahan nama ini dengan Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes), Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dan Asosiasi Rumah Sakit.

Dinas juga meminta pendapat beberapa tokoh kesehatan, salah satunya staf senior dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono.

Rebranding tidak mengakar pada masalah kesehatan warga Jakarta

Sumber itu menyebut mengubah perilaku masyarakat adalah bagian dari upaya promotif. Upaya ini tidak hanya dikerjakan fasilitas kesehatan tingkat 1, tapi juga fasilitas kesehatan rujukan. 

Adapun upaya mencegah penyakit terbagi menjadi tiga level, yakni primer, sekunder, dan tersier. Preventif primer berarti mencegah risiko sakit sebelum terpapar. Caranya dengan mengatur pola makan yang baik atau imunisasi. 

Kemudian preventif sekunder adalah mengenali potensi risiko sakit dengan mengikuti beberapa tes kesehatan. Contohnya mengikut pemeriksaan pap smear untuk deteksi dini kanker serviks atau kanker leher rahim. 

Lalu preventif tersier adalah upaya mencegah sakit menjadi lebih parah yang bisa menyebabkan cacat atau meninggal. 

Rebranding RSUD Jakarta menjadi Rumah Sehat dinilai tidak mengakar pada masalah kesehatan warga Jakarta. Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menganggap perubahan nama RSUD tidak menyentuh permasalahan substantif warga. 

Menurut dia, tak ada yang dikerjakan Anies untuk rumah sakit di Ibu Kota selama memimpin Ibu Kota. Perubahan nama RSUD pun dia nilai hanya untuk meninggalkan warisan jelang berakhirnya periode jabatan Anies sebagai gubernur DKI Jakarta. "Kesan yang didapat adalah gubernur ingin meninggalkan legacy tanpa berkeringat," ucap politikus PDIP ini.

Hidup sehat tidak bisa dengan rebranding rumah sakit

Ketua Ikatan Ekonom Kesehatan Indonesia Hasbullah Thabrany menilai mendorong warga untuk hidup lebih sehat tidak bisa hanya dengan rebranding rumah sakit. Pemerintah DKI seharusnya melakukan langkah yang lebih agresif. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya dengan mengimplementasikan Kawasan Tanpa Rokok guna meminimalisasi perokok aktif. Atau menyosialisasikan hidup sehat saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) yang digelar setiap Minggu. 

Upaya lainnya adalah tetap memberikan pelayanan kesehatan meskipun warga menunggak pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Itu lebih substantif membuat orang sakit menjadi sehat," papar Hasbullah. "Bukannya rebranding yang tidak ada dampak perubahannya terhadap layanan masyarakat."

Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Mohamad Taufik, menganggap tak ada yang salah dengan peluncuran Rumah Sehat untuk Jakarta. Selama tak melanggar aturan, menurut dia, perubahan nama ini seharusnya direspons positif. 

Politikus Partai Gerindra ini merasa perubahan nama akan mendorong pihak rumah sakit untuk pro aktif menjaga masyarakat tetap sehat. "Saya kira bagus saja untuk mengubah ke depannya, mungkin lebih praktis juga, tidak sekadar menunggu," terang dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengutarakan bergantinya RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta tidak berdampak secara legal. Legalitas RSUD di Jakarta sebagai rumah sakit tidak serta-merta ikut berganti. 

Anies rupanya sempat membicarakan perubahan nama tersebut dengan Budi. "Terus terang sempat bicara dengan saya," ujar Budi di Istana Wakil Presiden kemarin, seperti dikutip dari Antara. 

Anies Baswedan ubah nama Rumah Sakit Umum Daerah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di lima wilayah Jakarta menjadi Rumah Sehat. Penjenamaan atau branding ini dilakukan dengan tujuan untuk mengubah pola pikir (mindset) warga tentang rumah sakit sehingga dengan penggantian itu, rumah sakit diharapkan tidak hanya didatangi saat dalam keadaan sakit saja melainkan ketika dalam kondisi sehat.

"Selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit, untuk sembuh itu harus sakit dulu," kata Anies saat meresmikan penjenamaan itu di RSUD Cengkareng, Rabu, 3 Agustus 2022.

Dengan nama baru ini, menurut Anies, ada peran lain yang dijalankan rumah sakit, atau sekarang rumah sehat, yakni aspek promotif dan preventif. Hal tersebut dilakukan agar rumah sakit ikut mengambil peran membantu warga melakukan pencegahan penyakit sekaligus mempromosikan hidup sehat di lingkungannya.

Sejumlah program yang berkaitan dengan unsur preventif dan promotif akan diterapkan di seluruh rumah sakit. Anies mengatakan perubahan nama rumah sakit menjadi rumah sehat itu akan diberlakukan di 31 rumah sakit milik pemerintah yang ada di DKI Jakarta.

Pemprov DKI, menurut Anies, belum berencana untuk menganjurkan penggantian nama ini ke rumah sakit swasta yang ada di wilayah DKI. "Nantinya, untuk perubahan nama rumah sakit yang lain itu ke Kemenkes," kata dia.

Pengukuhan penjenamaan itu dilakukan secara simbolis di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Secara serentak kegiatan ini diikuti oleh pejabat tingkat kota secara virtual di setiap RSUD lain wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Anies Ganti Nama Rumah Sakit di Jakarta Jadi Rumah Sehat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

2 jam lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.


Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

1 hari lalu

BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Berikut daftar rumah sakit di Jakarta Selatan yang menerima BPJS Kesehatan. Foto: Canva
Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.


Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

1 hari lalu

BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Berikut daftar rumah sakit di Jakarta Selatan yang menerima BPJS Kesehatan. Foto: Canva
Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?


Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

2 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat


Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

3 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar


Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Peserta BPJS Kesehatan tengah mengurus kelengkapan administrasi di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pasar Minggu, Jakarta, Kamis, 14 Mei 2020.  Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali mengumumkan Perpres kenaikan tarif BPJS Kesehatan. Tempo/Tony Hartawan
Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu


5 Fakta soal Seorang Pria di Konawe Tiba-tiba Hampiri Jokowi dari Belakang

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
5 Fakta soal Seorang Pria di Konawe Tiba-tiba Hampiri Jokowi dari Belakang

Seorang pria di Konawe, Sultra, secara mendadak menghampiri Jokowi dari belakang. Berikut sederet faktanya.


Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).


Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

6 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.


Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

6 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).