Dukuh Atas Makin Ramai, Remaja SCBD Tak Terganggu
Sanu merasa Dukuh Atas semakin mengasyikkan dengan banyaknya masyarakat hingga artis yang datang. “Tapi jangan sampai berkerumun, tetap pakai masker jaga kesehatan. Saya tidak merasa terpinggirkan,” ujarnya.
Saat nongkrong di Dukuh Atas, Sanu sering mendapatkan teman baru dari berbagai daerah, termasuk Citayam, Bojonggede, dan wilayah lainnya. Para remaja SCBD tidak keberatan dengan semakin ramainya Dukuh Atas.
Hal senada juga disampaikan oleh Keyzia dan Gea. Menurut Keyzia, tak apa ramai, yang penting adalah menjaga protokol kesehatan. “Enggak apa-apa sih, senang malahan lihat yang ramai-ramai begini, happy,” kata Gea menimpali.
Keyzia mengaku sering datang ke wilayah Jalan Jenderal Sudirman itu sejak beberapa bulan terakhir. Sementara Gea baru tiga kali nongkrong di tempat itu karena viral di media sosial TikTok.
DJ Shacho dan DJ Evelyn Nada Anjani saat menjajal catwalk Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Keduanya ke Dukuh Atas dengan menggunakan kereta rel listrik atau KRL. “Kalau saya, pertama diajakin kawan sudah niatan pengen ke Sudirman sih,” tutur Keyzia yang biasanya nongkrong hingga pukul 20.00.
Sama seperti Sanu, Keyzia juga mengaku banyak berkenalan dengan beberapa anak dari daerah penyangga Ibu Kota.
Menurut dia, teman-temannya yang berasal dari Citayam dan Bojonggede masih sering main meski tempat itu semakin ramai sejak Citayam Fashion Week viral. “Masih-masih (main) kok,” tutur dia. Sementara Gea mengatakan: “Kayaknya sih senang-senang saja. Lebih ramai lebih senang.”
Baca juga: Ucapan Wagub DKI soal LGBT dan Citayam Fashion Week Dinilai Diskriminatif