Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simalakama Legalitas Ganja di Thailand

Reporter

image-gnews
Ganja terlihat saat turis mengantri untuk membeli ganja, setelah dihapus dari daftar narkotika yang dilegalkan, di Happy Bud, sebuah truk ganja di Khaosan Road, di Bangkok, Thailand, 13 Juni 2022 REUTERS/Athit Perawongmetha
Ganja terlihat saat turis mengantri untuk membeli ganja, setelah dihapus dari daftar narkotika yang dilegalkan, di Happy Bud, sebuah truk ganja di Khaosan Road, di Bangkok, Thailand, 13 Juni 2022 REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand sejak Kamis, 9 Juni 2022 lalu, resmi menghapus ganja dan rami sebagai zat yang dikendalikan dari daftar narkotika Kategori 5. Walau peraturan baru itu melepas segala ketentuan hukum terkait mariyuana, warga Thailand tetap harus tertib dan tidak bisa sembarangan teler.

Seperti dilansir Bangkok Post, warga dilarang menghisap ganja sembarangan di tempat umum. Sebab asap dari ganja dianggap sebagai gangguan. Denda untuk pelanggaran tersebut adalah maksimum 25 ribu baht atau sekitar Rp 10 juta, dan/atau tiga bulan penjara.

Legalitas ganja yang diperbolehkan oleh Thailand bukan asal-asalan. Ada ambang batasnya. Yakni mariyuana dengan THC rendah untuk penanaman di rumah.

Hukum baru menganggap tetrahydrocannabinol rendah itu sekitar 0,2 persen, atau lebih rendah lagi. Persentase yang lebih tinggi untuk ekstrak ganja dan rami masih ilegal. THC adalah senyawa psikoaktif utama dalam ganja, yang membuat orang merasa 'terbang'. 

Ekstraksi ganja yang mengandung lebih dari 0,2 persen THC, menurut beratnya, akan tetap diakui sebagai zat Tipe 5 dan diatur dalam ketentuan yang berkaitan dengan pengendalian dan pemberantasan narkotika.

Manfaat medis

Ganja untuk kebutuhan medis sudah legal di Thailand sejak 2018. Namun sebelum undang-undang itu berubah, di mana ganja Thailand untuk medis masih harus bergantung pada impor asing yang mahal.

Ada beberapa pasien yang nekat mendatangi ke pengedar ilegal. Tunas ganja yang diimpor biasanya berharga 700 baht atau hampir Rp300 ribu per gram.

“Berkat legalisasi, harganya telah turun setengahnya,” kata Jiratti, perempuan berusia 42 tahun itu didiagnosis menderita kanker payudara stadium lanjut lima tahun lalu.

Dua tahun sejak divonis kanker payudara, dia mulai menggunakan minyak ganja dan produk lainnya untuk mengurangi rasa sakit, muntah, kelelahan dan kecemasan yang dia derita setelah kemoterapi.

"Saya telah mengonsumsi ganja secara teratur sehingga saya tidak perlu merasa sakit," katanya sambil merobek dan merebus daun ganja untuk membuat teh infus, memenuhi apartemen satu kamar tidurnya di Bangkok dengan baunya yang khas.

Dengan legalisasi ini, Thailand telah menjadi negara Asia pertama yang mebolehkan pertumbuhan dan konsumsi ganja swasta, sebuah langkah yang dikatakan pihak berwenang akan meningkatkan pertanian dengan memberi petani tanaman komersial baru yang berharga. 

Sebenarnya, sudah cukup banyak negara di dunia yang melegalkan produk penganan dari ganja dengan alasan medis. Setelah Kanada dan Uruguay, Thailand mengisi daftar terbaru negara-negara itu per 9 Juni 2022. 

Laporan yang paling banyak dari penggunaan ganja untuk medis adalah untuk mengendalikan rasa sakit, dan terlihat diterima sebagai alternatif sebagai jenis opioid atau kelas obat penghilang rasa sakit. Penerimaannya semakin tinggi karena di Amerika Serikat, misalnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan lebih dari 20 persen orang dewasa di negara itu hidup dengan penyakit kronis.

Di Amerika Serikat, 37 negara bagian telah melegalkan ganja untuk kebutuhan dan 19 di antaranya bahkan mengizinkan orang dewasa membeli untuk tujuan rekreasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akan tetapi, popularitas dan aksesibilitas dari produk-produk ganja yang semakin tinggi tak diimbangi riset terhadap efek penggunaannya sebagai obat yang masih terbatas. Inilah yang kemudian dikerjakan oleh Marian McDonagh dari Oregon Health & Science University, Amerika Serikat, dan koleganya. Mereka mengkaji lebih dari 3 ribu studi sebelumnya dalam sebuah studi kajian terbesar yang pernah dilakukan terhadap penggunaan produk ganja medis

Penyalahgunaan ganja

Beberapa pekan setelah ganja dengan kadar tertentu legal di Thailand, muncul laporan media lokal ada empat laki-laki, yang diantaranya pelajar berusia 16 tahun dan 17 tahun, dirawat di rumah sakit di Ibu Kota Bangkok akibat overdosis ganja.

Sejak Thailand melegalkan ganja pada 9 Juni lalu, muncul sejumlah laporan overdosis. Ada satu orang yang mengalami overdosis ganja, yang kemudian meninggal karena gagal jantung.

Korban tewas itu adalah seorang laki-laki, 51 tahun, yang awalnya mengeluh menderita nyeri dada. Dia kemudian meninggal karena gagal jantung di Rumah Sakit Charoen Krung Pracharak

Selain jatuhnya korban tewas, di antara mereka yang diduga mengalami overdosis adalah laki-laki berusia 17 tahun dan 25 tahun yang mengalami palpitasi setelah mengkonsumsi ganja. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Taksin.

Sedangkan seorang remaja berusia 16 tahun dirawat di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Luang Phor Taweesak Chutinataro Uthit setelah overdosis ganja

Administrasi Metropolitan Bangkok mengatakan, pihaknya berencana melarang ganja di sekolah-sekolah. Sebelumnya Pemerintah pusat Thailand sudah mengutarakan rencana mengeluarkan aturan untuk membatasi atau melarang konsumsi ganja di tempat umum dan mengontrol penggunaan ganja dalam makanan

Pekan lalu, peraturan baru mulai berlaku, yakni melarang merokok ganja di ruang publik serta penjualannya ke orang-orang di bawah 20 tahun, ibu hamil dan ibu menyusui.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul, pada16 Juni 2022 menandatangani peraturan  untuk menetapkan ganja dan rami sebagai tanaman yang dikendalikan. 

"Mereka yang berusia di bawah 20 tahun, tidak akan diizinkan untuk memiliki dan menggunakannya kecuali memiliki izin dari dokter," katanya seperti dilansir The Bangkok Post.

Baca juga: Nasabah Kaget Lihat Struk Saldo ATM Mendadak Jadi Rp 127 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Thailand Perbolehkan Klub Malam Buka sampai Jam 4 Pagi

1 jam lalu

Orang-orang menghabiskan waktu mereka di dalam bar setelah pemerintah Thailand melonggarkan tindakan isolasi dan menerapkan jarak sosial untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), ketika bar dan klub malam dibuka kembali secara nasional, di Bangkok, Thailand, 1 Juli 2020. REUTERS/Chalinee Thirasupa/Foto file
Thailand Perbolehkan Klub Malam Buka sampai Jam 4 Pagi

Pemerintah Thailand pada telah menyetujui peraturan menteri yang memperpanjang jam buka klub malam dan tempat hiburan.


Resep Tom Yam Suki Khas Thailand, Hidangan Berkuah yang Nikmat Disantap Saat Hujan

19 jam lalu

Tom Yum. shutterstock.com
Resep Tom Yam Suki Khas Thailand, Hidangan Berkuah yang Nikmat Disantap Saat Hujan

Tom yam merupakan hidangan berkuah khas Thailand yang telah populer. Tom yam nikmat dimakan ketika cuaca hujan yang dingin.


5 Tanda Restoran yang Menyajikan Makanan Lezat di Bangkok

19 jam lalu

Ilustrasi pria memilih restoran saat berlibur. shutterstock.com
5 Tanda Restoran yang Menyajikan Makanan Lezat di Bangkok

Hampir semua restoran di Bangkok yang menyajikan hidangan autentik dan lezat memiliki kesamaan, seperti suasana, dekorasi, menu, dan bahkan metodenya.


Kelompok Muslim Thailand Klaim Bantu Pembebasan Sandera Hamas Asal Negaranya

1 hari lalu

Warga negara Thailand yang dibebaskan dari Jalur Gaza setelah disandera oleh orang-orang bersenjata dari kelompok militan Islam Palestina Hamas selama serangan mematikan 7 Oktober di Israel, berdiri bersama selama kunjungan Duta Besar Thailand di Israel Pannabha Chandraramya ke Pusat Medis Shamir (Assaf Harofeh  ), tempat mereka dirawat, di Be'er Ya'akov, Israel 26 November 2023. Kementerian Luar Negeri Thailand/Handout via REUTERS
Kelompok Muslim Thailand Klaim Bantu Pembebasan Sandera Hamas Asal Negaranya

Sebuah kelompok Muslim Thailand yang berbicara langsung dengan Hamas mengatakan upaya mereka adalah kunci pembebasan sandera asal Thailand.


Kegembiraan Sambut Pembebasan Satu-Satunya Sandera Perempuan Thailand dari Gaza

2 hari lalu

Bunyarin Srijan, ibu dari seorang sandera asal Thailand yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, memegang ponselnya yang menunjukkan gambar putrinya, Natthawaree Mulkan, selama wawancara di rumahnya di Khon Kaen, Thailand 25 November 2023. REUTERS/Napat Wesshasartar
Kegembiraan Sambut Pembebasan Satu-Satunya Sandera Perempuan Thailand dari Gaza

Natthawaree Mulkan menjadi satu-satunya sandera perempuan Thailand yang ditahan Hamas di Gaza pada 7 Oktober lalu


Kisah Sandera yang Dibebaskan, Berteriak 'Thailand - Thailand' ketika Gerilyawan Hamas Mendekat

3 hari lalu

Pekerja Thailand yang disandera oleh Hamas dan kemudian dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, berpose bersama anggota misi Thailand setelah pemeriksaan kesehatan, di Tel Aviv, Israel, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 25 November 2023 .Kementerian Luar Negeri Thailand/Handout melalui REUTERS
Kisah Sandera yang Dibebaskan, Berteriak 'Thailand - Thailand' ketika Gerilyawan Hamas Mendekat

Sebanyak 10 sandera Thailand dibebaskan oleh Hamas dalam gencatan senjata pertama dalam perang tujuh minggu, Jumat.


20 Warga Thailand Belum Dibebaskan Hamas, Masih Disandera di Gaza

3 hari lalu

Sebuah kendaraan Palang Merah, sebagai bagian dari konvoi yang diyakini membawa sandera yang diculik oleh militan Hamas selama serangan 7 Oktober di Israel, tiba di perbatasan Rafah, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, terlihat dari selatan Gaza Strip 24 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
20 Warga Thailand Belum Dibebaskan Hamas, Masih Disandera di Gaza

Hamas belum membebaskan 20 orang sandera dari Thailand yang masih ditahan di Gaza. Pembebasan mereka tak ada hubungannya dengan Israel.


Qatar: Hamas Bebaskan 13 Warga Israel, 10 Warga Thailand, dan Satu Warga Filipina

4 hari lalu

Foto-foto sandera yang ditahan di Gaza ditampilkan pada layar di Tel Aviv, Israel, 15 November 2023. REUTERS/Ammar Awad
Qatar: Hamas Bebaskan 13 Warga Israel, 10 Warga Thailand, dan Satu Warga Filipina

Qatar menyebut Hamas membebaskan 13 warga Israel, 10 warga negara Thailand dan satu warga negara Filipina.


Hamas Bebaskan 12 Sandera Thailand dan 13 Warga Israel yang Ditahan di Gaza

4 hari lalu

Seseorang berdiri di depan foto-foto saat demonstrasi menuntut pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza setelah mereka ditangkap oleh kelompok bersenjata Hamas pada 7 Oktober, di Tel Aviv, Israel, pada 21 November [Amir Cohen/Reuters]
Hamas Bebaskan 12 Sandera Thailand dan 13 Warga Israel yang Ditahan di Gaza

Dua belas sandera asal Thailand dan 13 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza telah dibebaskan


4 Fakta Kasus Penipuan Jessica Iskandar, Penangkapan Christopher Libatkan Interpol Thailand

5 hari lalu

Jessica Iskandar mengunggah foto dirinya bersama kakak dan mantan temannya. Foto: Instagram Jessica Iskanda.
4 Fakta Kasus Penipuan Jessica Iskandar, Penangkapan Christopher Libatkan Interpol Thailand

Artis Jessica Iskandar bukan satu-satunya korban penipuan Christoper, karena ada 3 orang yang telah melaporkan pria itu di Polda Bali dan Jawa Timur.