Senada, Direktur Eksekutif Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo menilai PKS dan PKB sulit bersatu jika melihat dari garis ideologi maupun pandangan keislaman antara keduanya.
"Kalau Cak Imin menyatakan koalisi itu belum pasti, mungkin ada resistensi besar baik dari internal PKB maupun PKS sendiri. Mungkin Cak Imin sedang cek ombak melihat reaksi, kalau oke dilanjutkan, kalau enggak ya, tinggal bilang koalisi belum pasti. Jadi ya sepertinya memang ini koalisi layu sebelum berkembang dan Cak Imin sendiri yang mendeklarasikan," ujar Kunto saat dihubungi terpisah.
Adapun PKS sampai saat ini belum merespons pernyataan Muhaimin soal Koalisi Semut Merah belum final. "Kontak Sekjen ya," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, kemarin. Tempo mencoba mengirim pesan dan menelepon Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi, namun belum mendapat respons.
Sebelumnya, Aboe Bakar berharap koalisi PKS-PKB ini bisa menjadi poros ketiga. "Saya berharap poros ketiga, kenapa? karena yang satu sudah jelas poros-nya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan, tembok 'berlin" kita pecahkan," kata Aboe Bakar. Bahkan, seolah sudah yakin dengan koalisi, Aboe Bakar mengungkapkan PKS tidak mempermasalahkan jika Muhaimin disokong sebagai capres.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan pernyataan tersebut disampaikan Muhaimin karena memang kondisi politik masih sangat cair menjelang Pilpres 2024. PKB, ujar dia, masih membuka peluang bergabung dengan partai lain, sehingga belum ada kepastian berkoalisi dengan PKS. "Namanya semut kan lubangnya kecil, jalan-jalan aja dulu," ujar Jazilul.
DEWI NURITA
Baca: Ditawari Gabung Koalisi Semut Merah, NasDem: Rakernas Dulu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.