Kenaikan harga minyak dunia akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina hingga Uni Eropa yang mempertimbangkan untuk melakukan embargo minyak mentah Rusia turut berdampak terhadap harga BBM di dalam negeri.
Pada Maret 2022, realisasi Mean of Platts Singapore (MOPS) Pertalite rata-rata US$ 128,19 per barel atau naik 63 persen dari rata-rata tahun 2021 sebesar US$ 78,48 per barel.
Meski harga global telah melambung tinggi, pemerintah Indonesia masih dapat menjaga harga Pertalite senilai Rp 7.650 per liter.
Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Rio Priambodo menilai rencana pemerintah mensubsidi BBM Pertalite kurang tepat. "Seharusnya subsidi BBM diberikan kepada Pertamax yang lebih ramah lingkungan," kata Rio saat dihubungi Rabu, 30 Maret 2022.
Dia mengatakan pemerintah seharusnya mendorong masyarakat untuk transisi penggunaan BBM yang ramah lingkungan. Salah satunya menghadirkan BBM oktan tinggi (Pertamax) yang terjangkau bagi masyarakat.
"Sehingga menjadi solusi bagi masyarakat jika BBM Premium akan dihapuskan," kata dia.
Secara garis besar YLKI mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan yang mempunyai oktan lebih tinggi dan minim dampak terhadap lingkungan.