TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tengah menyelidiki sumber pencemaran debu batu bara di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Polusi asap batu bara di kawasan itu bukannya tanpa sebab.
Subkoordinator Urusan Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas LH DKI Yogi Ikhwan menyatakan, pencemaran tersebut diduga bersumber dari industri setempat.
"Biasanya kalau yang seperti itu (sumber pencemaran dari) industri. Dugaan kami ke sana," kata dia saat dihubungi, Jumat, 4 Maret 2022.
Sebelumnya, perwakilan warga Kampung Marunda Pulo Ade Aqil mengeluhkan polusi asap pembakaran batu bara di RT 01, RT 02, dan RT 03 di RW 07 Kelurahan Marunda. Menurut warga Rusun Marunda, polusi debu batu bara sudah berlangsung sejak lama.
Permukiman mereka dekat dengan cerobong asap dari pabrik pengolahan minyak sawit milik salah satu perusahaan di kawasan Berikat Nusantara (KBN).
Debu Batu Bara yang mencemari Rusunawa Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, 20 Februari 2022. TEMPO/Eka Yudha Saputra
Ade menjelaskan antara permukiman mereka dan KBN hanya dipisahkan sungai. Walhasil, warga setempat akan merasakan dampak ketika angin dari barat daya menerbangkan asap dari cerobong.
Muncul dugaan asap batu bara ini datang dari pelabuhan Marunda.
Namun Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Marunda Kapten Isa Amsyari telah membantah dugaan itu.
Selanjutnya Isa memastikan tidak ada cerobong asap pembakaran batu bara...