Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eskalasi Konflik Ukraina-Rusia Meningkat, Ancaman Perang Baru di Eropa?

Reporter

image-gnews
Orang-orang berjalan di dekat kedutaan AS di Kyiv, Ukraina, 24 Januari 2022. Amerika Serikat sudah mengirimkan bantuan persenjataan sebanyak dua kali kepada Ukraina untuk menghadapi Rusia. REUTERS/Gleb Garanich
Orang-orang berjalan di dekat kedutaan AS di Kyiv, Ukraina, 24 Januari 2022. Amerika Serikat sudah mengirimkan bantuan persenjataan sebanyak dua kali kepada Ukraina untuk menghadapi Rusia. REUTERS/Gleb Garanich
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Konflik Ukraina-Rusia semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir. Amerika Serikat dan Inggris memerintahkan evakuasi keluarga staf kedutaan mereka dari ibu kota Ukraina, Kyev, mulai awal pekan ini.

Washington kemudian menempatkan 8.500 tentara dalam siaga tinggi untuk dikerahkan ke Eropa serta mengirimkan pasokan senjata senilai US$200 juta atau sekitar Rp2,86 triliun ke Ukraina.

Di saat bersamaan, Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperkuat perbatasannya di empat negara Eropa Timur dengan mengerahkan kapal perang dan jet tempur.

Sedangkan Uni Eropa kemarin mengumumkan bantuan darurat sebesar 1,32 miliar Euro atau Rp21,4 triliun untuk Ukraina. “Bantuan ini membantu Ukraina untuk mengatasi kebutuhan pembiayaannya karena konflik,” kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen.

Langkah itu menyusul kekhawatiran negara-negara Barat akan ancaman invasi Rusia ke Ukraina. Pada pekan lalu, bocoran intelijen Amerika Serikat menyebut Rusia mempersiapkan operasi sabotase sebagai dalih menginvasi Ukraina.

Tuduhan Amerika Serikat menyebut Rusia tengah mengirimkan para penyabot terlatih dengan bahan peledak untuk merekayasa alasan menginvasi wilayah Ukraina.

"Kami memiliki informasi yang mengindikasikan Rusia telah menempatkan sekelompok agen untuk melakukan operasi bendera palsu (operasi kambing hitam) di Ukraina bagian timur," ujar juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki.

"Para agen itu dilatih dalam perang perkotaan dan dalam menggunakan peledak untuk melancarkan aksi sabotase terhadap kekuatan proxy Rusia sendiri," ujarnya.

Moskow membantah keras tudingan itu. Mereka menyebut Amerika dan negara-negara Barat menyebarkan histeria dan ketakutan untuk mengacaukan stabilitas di Eropa Timur. “Ini adalah disinformasi total,” tutur Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Kendati demikian, bantahan Rusia sulit dipercaya oleh Ukraina dan para sekutu Barat-nya. Sejak April tahun lalu, Rusia telah menempatkan lebih dari 100 ribu tentaranya di tiga titik perbatasan dengan Ukraina. Kemudian, Rusia mengerahkan 60 batalion atau 48 ribu tentara ke Belarusia, tetangga Ukraina, dalam latihan perang gabungan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 jam lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

6 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.  Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.


Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

9 jam lalu

PLTS IKN 50 MW berdiri di lahan seluas 80 hektare. Total panel surya yang digunakan dalam PLTS tersebut mencapai 21.600 panel surya. ANTARA/HO-PLN
Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

10 jam lalu

Kelompok Jabhat al-Nusra beroperasi di Idlib, Suriah, dan terafiliasi dengan kelompok al-Qaeda. Keduanya disebut sebagai teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat. Syriahr.com
AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.


Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

11 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/  David Swanson
Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.


Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

12 jam lalu

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara


Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

20 jam lalu

Para pengunjuk rasa ditahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), selama protes pro-Palestina, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/Mike  Blake
Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel