TEMPO.CO, Jakarta - Saking putus asanya melihat antrean panjang di kasir gerai Indomaret dan Alfamart, Gusti Ayu Widayanti memilih menahan niat belanja minyak goreng. Ibu rumah tangga berusia 33 tahun yang tinggal di Banjar Ulapan, Kecamatan Payangan, Bali, itu tak tertarik membeli minyak goreng di toko retail dalam waktu dekat karena dua hari belakangan kondisinya penuh sesak.
“Kalau butuh (minyak goreng), saya pilih beli yang botolan (minyak kelapa) di warung saja,” ujar Ayu saat dihubungi dalam pesan pendek, Kamis, 20 Januari 2022.
Sejak pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga berlaku pada Rabu, 19 Januari, nyaris seluruh gerai minimarket di sekitar rumah Ayu diburu warga. Masyarakat berbondong-bondong datang untuk membeli minyak kemasan 1 liter yang dijual seharga Rp 14 ribu atau 2 liter yang dipatok Rp 28 ribu.
Euforia ini terjadi lantaran sejak beberapa bulan lalu, harga minyak goreng di seluruh Indonesia—termasuk Bali—melejit. Ayu menceritakan sebelum kebijakan satu harga berlaku, minyak goreng di sekitar Payangan dilego sampai Rp 29 ribu per liter.
Berbeda dengan Ayu, Yogi Wirastri justru bersemangat menyambangi gerai retail setelah pemerintah mengumumkan penurunan harga minyak goreng di tingkat eceran. Pelaku UMKM kuliner asal Yogyakarta ini langsung datang ke empat toko retail sekaligus di dekat rumahnya pada Rabu, 19 Januari.
Alih-alih belanja, Yogi malah pulang dengan tangan kosong-melompong. “Soalnya sewaktu saya datang, minyak sudah ludes, sudah enggak ada semua,” katanya. Padahal perempuan 30 tahun yang tinggal dengan empat anggota keluarganya itu butuh membeli minyak goreng untuk memenuhi keperluan memasak sehari-hari.
Di Jakarta, minyak goreng satu harga juga tak begitu gampang ditemui. Di Indomaret Dewi Sartika, Cawang, misalnya, stok minyak goreng kemasan sudah ludes diburu warga sejak kemarin. Begitu juga dengan gerai Alfamart yang hanya berjarak 300 meter dari toko retail tersebut.
Sedangkan di Superindo Duren Tiga, Jakarta Selatan, stok minyak baik untuk kemasan 1 liter maupun 2 liter masih banyak tersedia, namun pembeliannya dibatasi. “Satu orang maksimal beli 2 liter. Pengawasan kami sangat ketat,” kata Asisten Store Superindo Duren Tiga, Kelik Yudi Pratama.
Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan manajemen telah mengeluarkan seluruh stok yang ada di gudang perusahaan untuk menampung permintaan pelanggan yang membeludak. Dalam sehari, stok itu ludes terjual.