Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Upaya Pemerintah Menghalau Varian Omicron, Efektifkah?

image-gnews
Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet (kiri) di Kemayoran, Jakarta, Jumat 17 Desember 2021. Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan varian Omicron pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus di area rumah sakit tersebut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet (kiri) di Kemayoran, Jakarta, Jumat 17 Desember 2021. Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan varian Omicron pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus di area rumah sakit tersebut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pakar dan epidemiolog memprediksi sudah ada transmisi lokal atau penyebaran antarwarga kasus Covid-19 berjenis B.1.1.529 atau varian Omricon di Indonesia.

Dugaan ini muncul sehubungan pasien pertama yang terdeteksi varian Omicron adalah petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan belum diketahui siapa penular awalnya.

"Maka artinya sudah ada penularan di dalam negeri," ujar mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama lewat keterangannya pada Ahad, 19 Desember 2021.

Kasus Omicron pertama awalnya diketahui dari pengambilan sampel rutin karyawan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran.

Hasil PCR yang dilakukan pada 8 Desember 2021 menunjukkan tiga petugas kebersihan Wisma Atlet Kemayoran terkonfirmasi positif Covid-19. Pada 10 Desember, sampel tiga petugas kebersihan Wisma Atlet itu lantas dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS).

Pada 15 Desember, hasil WGS keluar. Dari pemeriksaan sampel tersebut, ditemukan satu dari tiga petugas kebersihan Wisma Atlet terkonfirmasi varian Omicron, dua lainnya tidak terjangkit varian baru Covid-19 itu.

"Besar kemungkinan varian ini sudah ada yang menyebar di dalam, karena kan ini kasusnya sudah lama," ujar Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, Ahad, 19 Desember 2021.

Jumat lalu, dua kasus baru selanjutnya diumumkan. Dua pasien baru pulang dari Amerika Selatan dan Inggris. Mereka terkonfirmasi Omicron setelah menjalani karantina wajib 10 hari seusai kembali dari luar negeri.

"Hal ini menunjukkan bahwa sistem proteksi pemerintah sudah berjalan dengan baik untuk mencegah penularan dari pendatang dari luar negeri yang terjangkit Covid-19," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, kemarin.

Sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah mengantisipasi meluasnya varian baru, di antaranya dengan menutup sementara pelaku perjalanan dari negara dengan transmisi Omicron dan negara sekitarnya. Namun, untuk Warga Negara Indonesia (WNI) tetap diperbolehkan masuk dengan syarat ketat yaitu 14 x 24 jam untuk WNI dari negara dengan transmisi omicron. Sedangkan untuk WNI dari negara lainnya wajib karantina 10 x 24 jam.

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, pengetatan pintu masuk dari luar negeri saja tidak efektif. Sebab, varian Omicron dinilai telah menyebar. "Menutup pintu itu enggak terlalu efektif ya, karena ini kan besar kemungkinan sudah masuk di dalam. Jadi yang harus dilakukan utamanya adalah pengetatan pembatasan mobilitas di dalam negeri," ujar Dicky.

Pelaku perjalanan, ujar Dicky, harus dipastikan yang yang sudah memiliki status vaksinasi penuh, tidak bergejala, dan tidak juga dalam kasus kontak erat dengan pasien Covid-19. Selain itu, deteksi dini juga dinilai sangat penting dengan peningkatan surveilans, serta peningkatan testing dan tracing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, upaya proteksi dengan peningkatan vaksinasi serta membangun literasi dengan komunikasi risiko yang baik kepada masyarakat. "Kalau tidak ada intervensi yang memadai, tentu ada potensi terjadi lonjakan kasus seperti di Inggris dan Amerika," ujarnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah memiliki empat strategi untuk pengendalian kasus di dalam negeri. Pertama, pembatasan mobilitas masyarakat.

Namun, Wiku mengakui, data Google Mobility menunjukkan adanya peningkatan sejak Juli hingga Desember 2021 seperti di terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan, pusat perbelanjaan retail, rekreasi taman atau ruang terbuka publik serta perkantoran. Untuk itu, ia meminta masyarakat bersama-sama menahan diri untuk berpergian, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru ini.

"Mari kita bersama mempertahankan mobilitas yang aman Covid-19 dengan mematuhi kebijakan dan disiplin protokol kesehatan," ujarnya.

Kedua, cakupan vaksinasi dosis lengkap. Namun faktanya, baru tiga provinsi yang cakupannya mencapai 70 persen, yaitu; Kepulauan Riau, DI Yogyakarta dan Bali. Sementara, 31 provinsi lagi capaiannya dibawah 70 persen. Atau setidaknya ada 19 provinsi yang capaiannya masih di bawah target WHO yaitu 40 persen.

Menurut Wiku, pemerintah telah berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin nasional dengan mengamankan stok vaksin melalui berbagai kerja sama. "Partisipasi dan peran aktif masyarakat dibutuhkan untuk turut serta dalam program vaksinasi dan tidak membeda-bedakan jenis vaksin. Semua vaksin yang tersedia sudah dipastikan aman dan efektif bagi masyarakat," ujar Wiku.

Ketiga, protokol kesehatan. Beberapa lokasi menunjukkan kedisiplinan cukup baik memakai masker. Namun, masih ada beberapa lokasi yang kepatuhannya rendah, seperti pemukiman penduduk, kedai makanan, stasiun dan Terminal serta pasar rakyat.

"Mari bersama kita pertahankan kondisi yang terkendali ini dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan sebagai cara yang paling mudah murah dan efektif," lanjutnya.

Keempat, testing dan tracing. Keduanya hal utama mendeteksi kasus secara masif. Pendeteksian yang semakin cepat dan masif dapat mencegah meluasnya penularan dan dapat meningkatkan potensi kesembuhan karena segera ditangani.

Saat ini, ujar Wiku, angka testing terus meningkat melebihi 1,6 juta orang per minggu ini. Namun, jumlah ini didominasi pemeriksaan antigen sebesar 88 persen, sedangkan PCR sebesar 12 persen. "Dalam hal ini, kami meminta pemerintah daerah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk segera melakukan upaya tracing begitu orang positif teridentifikasi," ujar Wiku.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

45 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

51 hari lalu

Suasana ruang tunggu penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Petugas pun telah memasang tanda jarak agar penumpang dapat menerapkan physical distancing saat berada di area stasiun. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

51 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Ilustrasi Covid-19.
Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO


Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Seorang pekerja medis menyuntikkan vaksin Covid-19 bernama Sputnik V pada seorang sukarelawan dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia, 15 September 2020. Rusia telah mengumpulkan sebanyak 55.000 orang relawan yang bersedia ikut serta dalam pengujian klinis vaksin Covid-19. Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr
Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.


Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Ilustrasi tes usap atau swab antigen Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Top 3 Metro: Pembangunan Rumah Mewah di Menteng, Tanggapan Bawaslu Jakpus akan Dilaporkan ke DKPP

4 Januari 2024

Kondisi proyek bangunan rumah mewah di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Desember 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Top 3 Metro: Pembangunan Rumah Mewah di Menteng, Tanggapan Bawaslu Jakpus akan Dilaporkan ke DKPP

Berita Top 3 Metro kemarin membahas tentang pembangunan rumah mewah di Menteng, Bawaslu Jakpus akan dilaporkan ke DKPP, kasus Covid-19 di Depok.


Kasus COVID-19 Melonjak Lagi Jelang Libur Nataru, Kenali 6 Penyakit di Musim Hujan

29 Desember 2023

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Kasus COVID-19 Melonjak Lagi Jelang Libur Nataru, Kenali 6 Penyakit di Musim Hujan

Tetap waspada, baik tengah libur Nataru atau di rumah saja, penyakint di musim hujan tak cuma batuk dan pilek.


Libur Natal dan Tahun Baru saat Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Pesan Pakar Kesehatan

27 Desember 2023

Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata
Libur Natal dan Tahun Baru saat Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Pesan Pakar Kesehatan

Pakar meminta masyarakat dapat menjalani libur Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kenaikan kasus COVID-19 dengan cara berikut.