TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akhirnya bertindak pascakecelakaan sejumlah armadanya di Ibu Kota. Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Mochammad Yana Aditya sendiri yang menelepon Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono agar operasional bus diaudit.
"Dan beliau bersedia audit menyeluruh. Jadi kami terbuka," kata dia saat konferensi pers di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu, 4 Desember 2021.
Yana berharap audit KNKT bakal menjadi masukan penting bagi PT Transjakarta dan para operator bus. Itu semua demi perbaikan operasional bus transjakarta ke depanya.
Audit dilakukan lantaran kecelakaan bus transjakarta berulang kali terjadi. Pada 25 Oktober 2021, dua bus transjakarta milik operator Bianglala Metropolitan (BMP) tabrakan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Kecelakaan ini menyebabkan sopir bus dan seorang penumpang tewas.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan sopir bus Transjakarta bernomor lambung B-240 itu diduga terkena serangan epilepsi hingga kehilangan kesadaran. J, sang sopir, meninggal dalam kecelakaan itu karena luka pada bagian kepala dan terjepit badan bus yang ringsek.
Teranyar adalah kecelakaan dua hari berturut-turut pada 2-3 Desember 2021. Bus rute 5C (PGC-Harmoni) menabrak pos polisi di persimpangan PGC, Jakarta Timur pada Kamis, 2 Desember 2021.
Bus dengan nomor lambung SAF025 ini adalah milik operator PT Steady Safe Tbk. Satu orang petugas patroli PT Transjakarta mengalami luka berat, karena tertabrak bus.
Satu hari berselang bus transjakarta merek Scania menabrak separator jalan di depan Ratu Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bus ini bernomor lambung MYS17069 milik PT Mayasari Bhakti. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Yana mewakili jajaran direksi PT Transjakarta memohon maaf atas insiden tersebut. Menurut dia, pihak KNKT akan menyambangi kantor PT Transjakarta untuk memulai audit pada Selasa, 7 Desember 2021.
Ada empat kondisi yang akan diaudit. Berikut rinciannya:
- Kondisi jalan dan lalu lintas
Audit kondisi jalan dan lalu lintas diperlukan guna memastikan rute yang dilalui bus aman bagi penumpang. Tujuannya untuk menjamin keselamatan penumpang. - Kondisi pengemudi dan berkendara
" Pengemudi-pengemudi memang rasanya tidak siap sebaiknya tidak mengemudi," ucap Yana. - Kondisi armada yang mencakup perawatan dan pemeliharaan
Yana menuturkan sekitar 3.500 armada atau bus beroperasi setiap harinya. Audit ini diperlukan untuk memastikan kelayakan bus. - Pembenahan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan menilai pramudi bus transjakarta saat ini sudah ugal-ugalan dalam berkendara. Pemicunya diduga lantaran tidak ada pengawasan kinerja operator.
"Operator yang bekerja sama dengan Transjakarta terus beroperasi buruk berkali-kali tanpa ada evaluasi dan perbaikan," terang dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Desember 2021.
Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta berencana menggelar rapat dengan PT Transjakarta pada Senin, 6 Desember 2021. Dewan hendak mengulik seputar kecelakaan-kecelakaan bus yang terjadi berulang.
Tabrakan bus pada Oktober lalu bahkan menjadi sorotan. Anggota Komisi B, Gilbert Simanjuntak, menyebut subsidi yang diberikan kepada PT Transjakarta seharusnya diikuti dengan baiknya kualitas sarana dan prasarana. "Dari kejadian ini kita belajar bahwa ada sesuatu yang salah, dalam tata kelola DKI,” ujar politikus PDIP itu.
Pelaksana tugas (Plt) Badan Pembinaan BUMD DKI Riyadi belum mau membahas soal perombakan direksi PT Transjakarta karena kecelakaan tersebut. Sebab, pemerintah DKI juga belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan bus, apakah karena kesalahan teknis atau sumber daya manusianya.
LANI DIANA | JULNIS FIRMANSYAH | SYIFA INDRIANI
Baca juga:
Dirut Transjakarta: Tidak Ada Penurunan Jumlah Penumpang Pascakecelakaan