Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belajar dari Eropa: Vaksinasi Tinggi, Kasus Harian Covid-19 Juga Naik

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengocok vaksin COVID-19 Pfizer di pusat vaksinasi Little Venice Sports Centre, di London, Inggris 22 Oktober 2021 .Matt Dunham/Pool via REUTERS
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengocok vaksin COVID-19 Pfizer di pusat vaksinasi Little Venice Sports Centre, di London, Inggris 22 Oktober 2021 .Matt Dunham/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara di Eropa menjadi pusat penyebaran Covid-19 setidaknya dalam sebulan terakhir. WHO mencatat, jumlah kasus harian baru sebanyak 50 persen terjadi di Benua Biru itu.

Beberapa negara akhirnya memilih kembali melakukan lockdown, meski secara parsial. Austria misalnya, mulai 15 November 2021 mengunci warga yang tidak divaksinasi di rumah, kecuali untuk alasan penting yaitu bekerja atau belanja kebutuhan pokok.

Tetapi ada skeptisisme, termasuk di kalangan konservatif dan polisi, tentang bagaimana penguncian dapat ditegakkan - akan sulit untuk memverifikasi, misalnya, apakah seseorang sedang dalam perjalanan untuk bekerja, berbelanja, atau sekedar jalan-jalan.

"Tujuan saya sangat jelas: untuk mendorong yang tidak divaksinasi untuk divaksinasi, bukan untuk mengurung mereka," kata Kanselir Austria, Alexander Schallenberg kepada radio ORF

Jerman juga sedang mempertimbangkan langkah penguncian karena meningkatnya jumlah kasus harian rata-rata dalam sepekan 39 ribu, tertinggi sejak pandemi menyerang.

Musim dingin, yang diperkirakan lebih dingin daripada tahun lalu, menjadi momok bagi banyak negara sub-tropis itu. Meski penguncian bisa efektif menekan meledaknya kasus penyebaran virus corona, namun ini bukan pilihan populer apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Inggris, yang kasus hariannya sempat di atas 50 ribu lalu turun di bawah 30 ribu dan kini naik lagi sekitar 34 ribu, memilih memperluas penerima suntikan booster. Tadinya hanya untuk lansia dan tenaga kesehatan, kini diperluas untuk warga berumu 40 tahun ke atas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingginya kasus harian di Eropa di tengah tingginya tingkat vaksinasi Covid-19 menimbulkan pertanyaan, apakah suntikan imunisasi masih bisa diandalkan untuk menjinakkan pandemi.

Di sejumlah negara Eropa, rata-rata tingkat vaksinasi di atas 70 persen, jauh di atas target WHO 40 persen sampai akhir 2021.

Namun sejumlah kasus menunjukkan penderita Covid-19 malah mereka yang sudah divaksin lengkap. Pakar epidemiologi melihat hal ini karena menurunnya kekuatan vaksin sebelum waktunya.

Itu sebabnya, formula 5 M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas tetap perlu dilakukan. Hal ini tampaknya sulit dilakukan di Eropa. Apalagi banyak negara mulai membuka perbatasan untuk meningkatkan perekonomian.

Tetangga dekat seperti Singapura, Malaysia, Thailand sudah lebih dulu membuka perbatasannya dan menghilangkan kewajiban karantina untuk pendatang dari negara tertentu yang sudah divaksinasi lengkap.  

Indonesia, yang kini tingkat vaksinasi Covid-19 mencapai 70 persen untuk dosis pertama dan 39 persen dosis lengkap, perlu belajar dari kejadian di Eropa. Masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

15 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

1 hari lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

1 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

1 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

1 hari lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

2 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

6 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

7 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City