Sungai lainnya adalah Kali Ciliwung Lama (tepi Jalan Kerapu), Pademangan, Jakarta Utara. Sedangkan waduk yang dinaturalisasi adalah Waduk Kampung Rambutan, Sunter Selatan sisi timur, dan Cimanggis.
Menurut Gembong, Anies sebenarnya bisa menuntaskan dua persoalan jika mau melanjutkan normalisasi, yaitu masalah banjir sekaligus penataan kampung di bantaran sungai.
Gembong juga menyoroti pembangunan hunian DP nol rupiah yang jauh dari target. Janji menciptakan 250 ribu pengusaha juga belum tercapai.
Bahkan, mantan Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya terseret kasus korupsi soal pembelian tanah di Munjul, Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Salah satu tugas Sarana Jaya adalah mendirikan hunian DP nol rupiah.
Untuk itulah, Gembong menganggap tidak ada perubahan kota yang signifikan empat tahun belakangan ini. "Jadi evaluasi empat tahun Anies sama dengan penilaian saya ketika tiga tahun yang lalu," ujar anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD ini.
Walau begitu, kepemimpinan Anies bukan tanpa prestasi. Anies telah menggerakkan pembangunan sistem transportasi publik yang terintegrasi. Hal ini dimulai dari penyediaan angkutan kota alias angkot JakLingko yang menggantikan branding OK Otrip.
Aplikasi Super Jak Lingko untuk integrasi transportasi di Stasiun LRT Pegangsaan II, Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 4 Oktober 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anies juga mengingatkan agar pembangunan MRT Jakarta Fase 2 berkonsep terintegrasi sejak tahap pendesainan. Dengan begitu, penumpang MRT dapat langsung berganti transportasi umum lain, seperti bus transjakarta. Pemerintah DKI juga bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk menata sejumlah stasiun kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek.
"Transportasi terintegrasi ada kemajuan dan perbaikan, oke itu," ujar Gembong.
Selanjutnya tidak mungkin program gubernur bisa terealisasi 100 persen...