Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menanti Pengumuman PPKM, Kapan Jawa-Bali Keluar dari Zona Level 4?

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Pengunjung berbincang sambil menikmati makanannya saat sudah bisa makan di tempat atau dine in ketika masa perpanjangan PPKM Level 4 di sebuah mal di Jakarta, 21 Agustus 2021. Perpanjangan PPKM Level 4 hingga 23 Agustus 2021, kapasitas mal diperlonggar jadi 50 persen. TEMPO/Fajar Januarta
Pengunjung berbincang sambil menikmati makanannya saat sudah bisa makan di tempat atau dine in ketika masa perpanjangan PPKM Level 4 di sebuah mal di Jakarta, 21 Agustus 2021. Perpanjangan PPKM Level 4 hingga 23 Agustus 2021, kapasitas mal diperlonggar jadi 50 persen. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelanjutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa-Bali periode 17-23 Agustus akan diumumkan besok. Sejak 20 Juli lalu, kebijakan ini sudah diperpanjang lima kali. Pemerintah akan terus memberlakukan kebijakan ini selama pandemi Covid-19 masih ada, namun level PPKM setiap daerah yang akan berubah sesuai kondisi wilayah masing-masing.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Iwan Ariawan menyebut kemungkinan besar wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) masih akan berada di zona level 4 pada perpanjangan pekan depan. Sebab, ujar dia, asesmen level PPKM ditentukan menurut daerah aglomerasi.

Data Kementerian Kesehatan per 20 Agustus menunjukkan beberapa daerah di Jabodetabek masih berada di level 4. Di antaranya; Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Pusat dan Kota Bogor. Sementara wilayah lainnya, sebagian besar sudah masuk ke level 3.

"Jadi, secara aglomerasi, Jabodetabek masih di PPKM level 4, kecuali ada perubahan di dua hari terakhir ini," ujar Iwan saat dihubungi Tempo pada Ahad, 22 Agustus 2021.

Sementara di wilayah aglomerasi lain yang keseluruhannya sudah memasuki asesemen level 3, ujar dia, kemungkinan akan turun level.

Iwan merupakan salah satu epidemiolog yang kerap dimintai masukan oleh pemerintah dalam penanganan Covid-19. Ia menyebut, pembahasan evaluasi PPKM akan dilakukan pemerintah pada esok hari. "Pembahasan evaluasi PPKM besok. Tapi konsepnya, PPKM selalu diperpanjang, levelnya yang bisa tetap, naik atau turun," ujar Iwan.

Ia menyebut, berdasarkan informasi dari pemerintah, perbaikan data kematian juga sudah rampung. Sehingga, indikator kematian dapat dipakai kembali dalam evaluasi penilaian pekan ini. Sudah dua pekan ini, data kematian dikeluarkan dari indikatorpenilaian karena pemerintah tengah melakukan perbaikan data.

Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh warga sebelum mendapatkan suntikkan vaksin COVID-19 di Pusat Jajanan Serba Ada di kawasan Pendurenan, Jakarta, Jumat 20 Agustus 2021. Layanan vaksinasi malam hari dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang memiliki kesibukan di siang hari itu guna mempercepat target kekebalan komunal atau 'Herd Immunity'. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Selain wilayah Jawa-Bali, besok pemerintah juga akan mengumumkan evaluasi kebijakan PPKM luar Jawa-Bali periode 10 Agustus-23 Agustus.

Satgas Covid-19 mencatat, perkembangan kasus di tingkat nasional telah menunjukkan perbaikan. Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif, kematian dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) menurun dalam kurun tiga hingga empat minggu terakhir. Sejalan dengan itu, kesembuhan juga meningkat.

Wiku memaparkan, perbaikan kasus positif terlihat pada 25 dari 34 provinsi atau 73 persen dari seluruh provinsi. Sementara itu, sembilan provinsi harus mengejar perbaikan karena kasus mingguan di pekan ini masih naik. Provinsi-provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Bali, Papua Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Jambi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan dari sembilan provinsi itu, ujar Wiku, perhatian khusus tertuju pada provinsi NTB, Sulawesi Barat dan Papua Barat yang mengalami kenaikan pada kasus positif dan kematian, diikuti menurunnya kesembuhan serta dampaknya terhadap angka BOR naik.

Wiku menyebut, jika pemerintah daerah tidak melakukan perbaikan penanganan Covid-19, maka tidak akan terjadi pelonggaran PPKM pada daerah tersebut. "Atau bahkan peningkatan pengetatan PPKM apabila diperlukan," ujarnya.

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menyebut, pemerintah memang harus sangat berhati-hati dalam menetapkan pelonggaran atau penurunan level PPKM di daerah.

"Kalau memang akan dilakukan pelonggaran karena level sudah menurun, maka perlu dilakukan amat bertahap dan monitoring yang amat ketat," ujarnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 Agustus 2021.

Saat ini, ujar dia, pemerintah harus berhati-hati karena angka kematian masih sangat tinggi di kisaran lebih seribu kasus kematian per hari. "Kematian masih lebih dari dua kali dari awal PPKM Darurat di mulai," ujar dia.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman juga mengingatkan masih ada potensi 100.000 kasus infeksi Covid-19 yang belum terdeteksi. Estimasi tersebut dihitung berbasis angka kematian, dengan asumsi indeks fatality rate 0, 5 persen dan juga memperhitungkan angka reproduksi (R) di kisaran 1,1.

"Jadi, walaupun kasus memang sudah menurun, tapi masih terlalu banyak yang belum terdeteksi. Itulah sebabnya, kalau kasus kematian juga masih akan berkisar di 1.000-an sampai pertengahan September ini," ujar Dicky saat dihubungi terpisah.

Untuk itu, ujar Dicky, pemerintah harus terus memperbaiki respons penanganan Covid-19 dengan meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T). Disamping itu juga menggenjot vaksinasi dan mengencangkan kampanye 5M (Memakai Masker, Muncuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas).

"Kalau ini jalan, mungkin Jawa-Bali bisa menurun leveling misalnya ke PPKM level 3, tapi pemerintah harus konsisten, indikator asesemen-nya jangan diubah-ubah," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

2 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.


Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

2 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.


Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

4 hari lalu

Ilustrasi meningitis. Shutterstock
Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

4 hari lalu

Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa, 5 April 2022. Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyelenggarakan vaksinasi booster jenis Pfizer dan Astrazeneca sebanyak 1.000 dosis. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.


Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

4 hari lalu

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membantu jemaah haji dalam gladi posko pelaksanaan haji 1445H/ 2023 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa 26 Maret 2024. Gladi posko yang diikuti 1.120 petugas PPIH Arab Saudi tersebut untuk mengecek dan memantapkan kesiapan saat puncak pelaksanaan haji 2024 di Arab Saudi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.


Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?


Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

6 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.


Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.


Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 hari lalu

Presiden Jokowi meresmikan program pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit pada Senin, 6 Mei 2024 di halaman Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, kawasan Palmerah, Jakarta Barat. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.