Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kedatangan Min Aung Hlaing Momentum KTT ASEAN Merespon Krisis Myanmar

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing dipastikan hadir di KTT ASEAN yang berlangsung Sabtu esok, 24 April 2021. Hal itu menjadi kedatangan pertama sosok di balik kudeta Myanmar tersebut. Adapun ia akan terlibat dalam pembahasan berbagai isu regional ASEAN yang melibatkan delegasi dari 10 negara Asia Tenggara itu.

Sekretariat ASEAN memastikan krisis Myanmar akan menjadi salah satu isu regional yang akan dibahas saat KTT berlangsung. Bagaimana tidak, situasi Myanmar tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Demonstrasi warga menuntu kudeta diakhir masih berlanjut, diikuti dengan balasan berupa penangkapan secara sepihak atau pembantaian oleh Militer Myanmar.

Menurut laporan Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, total ada 737 orang yang tewas selama kudeta Myanmar berlangsung dari 1 Februari lalu. Adapun jumlah warga yang telah ditangkap, di mana salah satunya adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, mencapai 3.229 orang.

Bagaimana ASEAN akan memanfaatkan kedatangan Min Aung Hlaing akan berperan penting untuk menentukan bagaimana krisis Myanmar bakal diselesaikan. Di sisi lain, juga mempertegas siapa yang sebenarnya pemerintahan yang sah di Myanmar, apakah junta militer atau tidak.

Ada berbagai pendekatan yang bisa diambil. Mantan Sekjen PBB Ban Ki-Moon menyarankan pendekatan yang lebih straightforward. Menurutnya, ASEAN harus terang-terangan menyatakan kepada Min Aung Hlaing bahwa mereka tidak bisa menerima aksinya di Myanmar dan bakal ada konsekuensi

"ASEAN harus menegaskan kepada Militer Myanmar (Min Aung Hlaing) bahwa situasi saat ini sungguh darurat, bahkan terlalu darurat untuk bisa disebut urusan internal saja," ujar Ban Ki-Moon, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 20 April 2021.

Seorang pria menggunakan ketapel saat mereka berlindung di belakang barikade selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Ahad, 28 Maret 2021. Dilaporkan puluhan pendemo terluka dan meninggal saat aparat berupaya membubarkan kerumunan. REUTERS/Stringer

Ban Ki-Moon tahu bahwa Pasal 2 Huruf F Piagam ASEAN jelas-jelas mengatur bahwa negara anggota tidak boleh mencampuri urusan eksistensi nasional negara di Asia Tenggara. Namun, kata Ban Ki-Moon, ASEAN bisa membela diri dengan mengatakan kasus pembantaian dan penangkapan di Myanmar tidak bisa lagi dianggap isu regional.

Ban Ki-Moon berkata, penangkapan, pembunuhan adalah pelanggaran berat hak asasi manusia. Myanmar, secara teknis, telah melanggar hukum internasional. Anggota ASEAN bisa merespon hal itu sebagai bagian dari komunitas internasional, bukan regional.

"Aksi-aksi itu jelas bertentangan dengan hukum internasional dan bisa dinyatakan sebagai ancaman terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional," ujar Ban Ki-moon menegaskan pandangannya.

Direktur Amnesty Internasional Usman Hamid memberikan tanggapan senada. Ia meminta ASEAN bersikap tegas terhadap junta Myanmar. Menurutnya, walaupun ASEAN telah secara jelas menyatakan kesediaan membantu Burma, namun belum suara bulat soal penindakan terhadap pelanggaran HAM oleh junta Myanmar.

Sejauh ini, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina termasuk yang paling vokal melakukan dialog dan mengajukan penyelesaian secara damai. Di satu titik, bahkan sempat beredar kabar Indonesia mendukung pemilu baru di Myanmar dengan harapan itu menyelesaikan konflik. Publik Myanmar bereaksi keras, yang kemudian direspon dengan pernyataan klarifikasi.

Thailand, Vietnam, dan Laos memberikan sikap berbeda. Mereka memberi sinyal mendukung junta Myanmar dengan hadir ke Hari Angkatan Darat mereka, 27 Maret lalu. Nah, perbedaan posisi ini yang menurut Usman harus dituntaskan saat KTT agar ada satu suara terkait penyelesaian krisis.

"Kredibilitas ASEAN saat ini dipertaruhkan untuk membantu penyelesaian krisis di Burma, yang ditakutkan akan berimbas terhadap stabilitas kawasan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahasiswa, guru, dan insinyur dari Universitas Teknologi Dawei menggelar protes terhadap kudeta militer, di Dawei, Myanmar 3 April 2021. Dawei Watch/via REUTERS

Baca juga: Panglima Min Aung Hlaing Bakal Hadiri KTT ASEAN di Jakarta

Perihal intervensi, lagi-lagi Usman sepaham dengan Ban Ki-Moon. Klausul tidak campur tangan jangan dijadikan alasan untuk tidak bersikap tegas menurut ia. Dan, Usman menambahkan, klausul itu mengacu pada norma hukum internasional yang berarti ada intervensi-intervensi yang diperbolehkan karena urgensinya.

"Prinsip itu bukan berasal dari ASEAN, melainkan berangkat dari norma hukum internasional," ujar Usman menegaskan. Sederhananya, harus ada keseimbangan antara bersikap tegas dan berkomunikasi dengan junta.

Sikap tegas bukan satu-satunya cara bagi ASEAN untuk merespon krisis Myanmar saat KTT nanti. Cara lainnya yang bisa diambil adalah tidak hanya berkomunikasi ke junta militer, tetapi juga pemerintahan sipil. Saat ini, pemerintahan sipil di Myanmar diwakili kabinet bayangan yang bernama Dewan Perwakilan Pyidaungsu Hluttaw (CRPH). Mereka jebolan administrasi Aung San Suu Kyi dan anggota parlemen yang batal dilantik.

CRPH sudah meminta untuk dilibatkan dalam KTT ASEAN. Klaim mereka, ASEAN belum menjangkau mereka dalam upaya penyelesaian krisis Myanmar. Padahal, menurut CRPH, penting mereka ikut dilibatkan dalam KTT karena jangan sampai kepentingan Militer Myanmar yang terdengar sementara sipil tidak di saat mereka yang memiliki legitimasi.

Permintaan CRPH tegas, ASEAN jangan mengakui pemerintahan junta Myanmar. Apabila CRPH bakal dilibatkan, maka ASEAN harus siap berbenturan dengan junta Myanmar. Kepada CRPH sendiri, ASEAN harus bisa menunjukkan bahwa mereka bakal fokus ke inti perkara yaitu pengakhiran kekerasan, pembebasan tahanan politik, serta demokrasi.

Benturan itu bisa dihindari apabila ASEAN solid. Situasi saat ini berkata sebaliknya. Dengan kata lain, jika ASEAN ingin meminimalisir potensi benturan, maka mereka harus bermain cantik antara kepentingan junta dan desakan CRPH dengan tujuan utama mengakhiri kekerasan, pembebasan tahanan politik, serta pemulihan demokrasi terlebih dahulu.

Situasinya tidak ideal, namun kedatangan Min Aung Hlaing adalah momentum ASEAN untuk menunjukkan sikap tegas sekaligus menghasilkan resolusi penyelesaian krisis sesegera mungkin. Hal itu baik soal kekerasan ataupun status pemerintahan. Kesempatan belum tentu datang dua kali dan situasi di Myanmar sudah terlalu buruk.

Baca juga: Pemerintah Sipil Myanmar Minta Diundang ke Jakarta

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

36 menit lalu

Danau Tolire. shutterstock.com
Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.


PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Jakarta dan Singapura juga terus memperkuat kerja sama di bidang kesehatan sejak pandemi Covid-19 berlangsung. TEMPO/Subekti.
PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.


Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

8 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza


Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Warga mengambil air dari genangan air di danau kering di Chennai, India, pada hari Selasa., 12 Juni 2019. [Ravikumar / Reuters]
Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.