Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DKI Siap Buka Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak-anak sekolah mengenakan masker saat belajar. REUTERS/Luc Gnago
Ilustrasi anak-anak sekolah mengenakan masker saat belajar. REUTERS/Luc Gnago
Iklan

Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta memastikan bakal membuka sekolah tatap muka pada Rabu, 7 April 2021. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan pada tahap pertama uji coba pemerintah akan membuka pembelajaran terbatas di 96 sekolah. "Dari SD sampai SMA akan kami uji cobakan di seluruh wilayah Jakarta," kata Riza di Balai Kota DKI, Rabu, 31 Maret 2021.

Sekolah yang diuji coba, kata dia, berasal dari sekolah negeri hingga swasta. Melalui uji coba itu nantinya Pemerintah DKI akan mengkaji kemungkinan pembukaan tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022.

Baca: Epidemiolog Sebut Pembukaan Sekolah Tatap Muka Relatif Aman, Asal...

"Kalau berhasil, kami akan pertimbangkan apakah di tahun ajaran dimungkinkan belajar tatap muka atau secara campuran seperti yang diuji cobakan, atau cara lain."

Dalam uji coba sekolah tatap muka ini, Pemerintah DKI masih membatasi beberapa hal. Mulai dari jam pelajaran hingga kapasistas di setiap rombongan belajar. Proses belajar tatap muka ini pun akan dipastikan sesuai protokol kesehatan. "Kami akan mulai selama dua bulan ke depan (belajar tatap muka). Nanti kami akan lihat (evaluasi prosesnya)."

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaana resmi membuka kembali sekolah lewat pembelajaran tatap muka terbatas di tengah pandemi Covid-19. Syaratnya, semua tenaga pendidik di sebuah daerah sudah divaksin.

Kebijakan ini diambil lewat Surat Keputusan Bersama 4 Menteri. Yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Pengamat pendidikan UIN Syarif Hidayatullah, Jejen Musfah, mengatakan kegiatan sekolah tatap muka bisa segera dilakukan asal pemerintahan mempunyai jaminan penerapan protokol kesehatan. "Pembelajaran tatap muka bisa dimulai sepanjang guru, staf, dan siswa komitmen pada protokol kesehatan ini," kata Jejen.

Jejen mengatakan kegiatan sekolah selama pandemi diberi istilah pembelajaran tatap muka terbatas. Artinya selain menerapkan penggunaan masker, jaga jarak, mencuci tangan hingga pengukuran suhu, pemerintah juga masih membatasi waktu dan kapasitasnya.

Pemerintah juga harus memastikan mobilisasi siswa dari dan ke sekolah saat mulai dibuka aman dari potensi penularan Covid-19. Pemerintah DKI diminta menyiapkan angkutan sekolah untuk mengantar jemput siswa saat pembelajaran tatap muka dimulai.

"Pemerintah juga harus perhatikan transportasi siswa saat pergi dan pulang sekolah. Protokol kesehatan transportasi yang ditumpangi harus ketat," katanya.

Standar protokol kesehatan transportasi sekolah bisa seperti yang diterapkan di MRT Jakarta. Menurut Jejen, standar protokol kesehatan di Ratangga sangat ketat hingga dapat pengawas dari petugas. "Perlu komitmen besar dari guru, staf hingga siswa jika pembelajaran tatap muka ini mau lancar."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Komisi E DPRD DKI Oman Rohman Rokinda mendukung rencana sekolah tatap muka yang akan dimulai pekan depan. Politikus Partai Amanat Nasional itu mengatakan sudah lama partainya meminta Dinas Pendidikan segera membuka sekolah.

"Setiap kami reses banyak orang tua yang meminta sekolah segera dibuka karena mereka banyak mendapatkan kendala saat pembelajaran jarak jauh," kata Oman.

Selama tahap uji coba pembelajaran tatap muka sekolah hanya membuka untuk tingkat 4, 5, dan 6 sekolah dasar hingga jenjang di atasnya, yakni SMP dan SMA. "Kelas 1-3 SD belum. Yang diajarkan juga masih pelajaran yang esensial materi ujian nasional."

Dalam proses uji coba ini, Pemerintah DKI masih mengizinkan 50 persen kapasitas setiap rombongan belajar. Sedangkan 50 persen siswa lainnya akan belajar tatap muka di hari berikutnya atau masih belajar daring. "Semua masih disiapkan bertahap."

Anggota Komisi E DPRD DKI itu meminta pemerintah segera menarik rem darurat jika kebijakan pembukaan sekolah menimbulkan klaster penularan Covid-19. "Kalau ada satu sekolah yang terpapar saat belajar tatap muka, harus ditarik rem darurat."

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan rencana uji coba pembukaan sekolah di Ibu Kota, dianggap masih rawan menimbulkan klaster penularan Covid-19. Sebabnya, angka penularan virus Corona masih tinggi hingga hari ini.

"Angka positivity rate di DKI masih di atas 10 persen sampai hari ini. Sekarang masih di 11 persen," kata Tri. Pada 1 April kemarin, persentase pasien positif atau positivity rate dalam sepekan terakhir mencapai 10,5 persen. Sedangkan kasus aktif mencapai 7.119 orang.

Meski pembukaan sekolah tatap muka akan dilakukan dengan prosedur kesehatan yang ketat, kata dia, lonjakan kasus akan berpotensi terjadi karena kerawanan penularan wabah dari sekolah, di perjalanan hingga sampai ke rumah kembali. Pembukaan sekolah, kata dia, lebih aman dilakukan saat positivity rate atau rasio positif di bawah 5 persen.

"Jangan paksakan membuka sekolah jika rasio positif masih tinggi." Jika ingin memaksa buka, pemerintah diminta menunggu positivity rate sampai 7 persen. "Itu pun dengan catatan seluruh kasus harus diisolasi, tanpa terkecuali."

Menurut dia, kebijakan pemerintah yang tidak mempertimbangkan faktor risiko bakal membuat penanganan wabah ini akan semakin panjang. Selain itu, pemerintah bakal sulit mengatur protokol kesehatan siswa saat menjalani sekolah.

Belum lagi, pembukaan sekolah tatap muka bakal membuat rantai penularan Covid-19 semakin panjang. Siswa maupun tenaga pendidik hingga keluarga mereka berisiko jika sampai tertular. "Penularan bisa terjadi dari rumah, di perjalanan hingga di sekolah. Siapa yang akan bertanggung jawab jika risikonya bisa menyebabkan kematian kalau sampai terinfeksi?"

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

34 menit lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

1 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

4 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.


Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

8 hari lalu

Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

9 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

9 hari lalu

Sejumlah pemudik turun dari bus setibanya di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Senin 15 April 2024. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta mengalami penurunan yang sebelumnya pada tahun 2023 sebanyak 25.918 orang menjadi 10 ribu - 15 ribu orang usai Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.


PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

11 hari lalu

Kesiagaan Penuh PLN Jaga Keandalan Listrik di Momen Libur Lebaran
PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.


Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

13 hari lalu

Petugas Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia melakukan pemantauan lalulintas penerbangan di Tower Airnav, Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu, 25 September 2019. AirNav Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan navigasi penerbangan dalam rangka merangkai konektivitas Nusantara melalui transportasi udara. TEMPO/Subekti.
Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.


8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

17 hari lalu

35-kosmo-kesemutan
8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.